MEI 2022

Kunjungan ini dimaksudkan untuk melakukan koordinasi penyelenggaraan penyuluhan anti radikalisme kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).

Kepala Rutan (Karutan) Masohi, Bayu Muhammad yang sebelumnya pernah ditugaskan di Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, menerima kunjungan dengan baik. Sebagai pembuka, Bayu memberikan info bahwa saat ini tidak ada narapidana maupun tahanan terorisme di Rutan Masohi.

“Walau tidak ada WBP tindak pidana terorisme, saya tetap menekankan kepada WBP bahwa di Rutan Masohi tidak diberlakukan fanatisme dalam beragama. Saya membangun toleransi beragama yang sangat kuat di dalam Rutan,” tegas Bayu.

Rutan Masohi yang berada di Pulau Seram menjadi salah satu sasaran Densus 88/AT Polri yang berada langsung di bawah naungan Kepolisan Daerah Maluku, untuk melakukan penyuluhan karena terdeteksi banyaknya basis-basis radikalisme. Sebagai satuan yang bertugas untuk menghancurkan radikalisme, maka upaya yang dilakukan oleh Densus 88/AT Polri adalah memberikan edukasi kepada setiap warga negara Indonesia.

“Penyuluhan kami tujukan supaya tidak ada radikalisme di dalam Rutan Masohi dan mereka tidak terjerat ke dalam basis-basis radikalisme, karena WBP Rutan Masohi adalah warga asli Pulau Seram yang nantinya akan kembali ke tengah-tengah masyarakat saat menyelesaikan masa pidana,” ujar Kukuh T. P., salah seorang anggota Densus 88/AT Polri.

Karutan menyambut baik tujuan tersebut dan akan memfasilitasi penyelenggaraan penyuluhan tersebut. “Salah satu tugas kami adalah memberikan edukasi kepada WBP, sehingga kami banyak memerlukan bantuan dari banyak pihak untuk dapat memberikan edukasi kepada WBP. Terima kasih untuk niat baiknya, kami akan menunggu kedatangan selajutnya untuk pelaksanaannya penyuluhannya,” ucap Bayu


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham

Webinar yang mengusung tema “Ayo Kita Tingkatkan Kualitas Hidup Sehat & Produktif Memasuki Usia Menopause Serta Kenali Gejala Awalnya” ini diselenggarakan langsung oleh PIPAS Direktorat Jendral Pemasyarakatan.

Mewakili Ketua PIPAS Rutan Masohi, Kepala Subseksi Pengelolaan, Agustina Lawalata berserta pengurus dan anggota PIPAS Rutan Masohi mengikuti Webinar yang turut mengundang dr. H. Boyke Dian Nugraha, SpOG MARS sebagai Narasumber. Penasehat Utama PIPAS, Ny. Anna Reynhard menyampaikan pentingnya dalam mengedukasi diri mengenai menopause.

“Sudah hakikatnya seorang wanita mengalami menopause. Sebagai istri dari Insan Pemasyarakatan, kita harus mempersiapkan diri untuk tetap bisa produktif mendampingi suami dalam melaksanakan tugas walau sudah memasuki masa menopause,” ujar Ny. Anna Reynhard pada sambutannya.

Walau berhalangan untuk hadir langsung, Ketua PIPAS Rutan Masohi, Putri Fitri mengucapkan rasa terimakasih kepada seluruh pengurus dan anggota PIPAS yang sudah meluangkan waktu untuk mengikuti Webinar. “Banyak ilmu yang dapat diambil dari webinar ini. Tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi orang-orang disekitar, terutama suami kita akan memerlukan keproduktifan kita walau sudah memasuki masa menopause,” ucap Putri.


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham

Rumah Tahanan Negara (Rutan) Masohi tingkatkan kebugaran tubuh dengan mengadakan pertandingan voli di bawah mentari pagi, Jumat (27/5). Berbeda dengan permainan voli sebelumnya, kali ini Rutan Masohi mengundang perkumpulan pemain voli Kota Masohi untuk bermain bersama Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan petugas Rutan Masohi.


“Olahraga voli sering kami adakan, namun hanya antara WBP dan petugas. Untuk memberikan pertandingan yang berbeda, kami bekerja sama dengan pemain-pemain voli Kota Masohi yang sudah terkenal andal,” ujar staf pembinaan, Saddam Kairoti.


Banyak WBP yang sebelum masuk Rutan Masohi tidak memiliki keahlian bermain voli, kini menjadi sangat ahli bermain voli karena merupakan olahraga yang digemari WBP. Untuk itu, para WBP membagikan keahlian bermain voli kepada sesama WBP lainnya.


“Walau hanya diadakan sepekan sekali setiap Jumat, tetapi antusiasme WBP bermain voli tidak kalah dengan bermain gawang mini yang mereka tandingkan setiap sore,” tambah Saddam.


Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad, memberikan dukungan kepada WBP yang ingin mengembangkan kemampuannya di bidang olahraga. Selain meningkatkan imunitas tubuh, berolahraga juga memberikan banyak manfaat bagi WBP saat nanti menyelesaikan masa pidana dan kembali ke tengah-tengah masyarakat.


“Nilai-nilai yang bisa dipetik dari berolahraga adalah sportivitas, kejujuran, keuletan, komunikasi, dan kerja sama. Bila nilai-nilai tertanam dengan baik, nantinya saat mereka kembali ke keluarga dan masyarakat, perilaku mereka akan berubah menjadi lebih baik,” ujar Bayu.


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham

Rutan Masohi kembali berikan program asimilasi di rumah kepada satu orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang telah memenuhi persyaratan administratif, Selasa (24/5).


Pemberian program asimilasi di rumah merupakan hak intergasi yang diperoleh WBP sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum dan HAM (Permenkumham) Nomor 24 Tahun 2021 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Asimilasi, Pembebasan Bersyarat (PB), Cuti Menjelang Bebas (CMB), dan Cuti Bersyarat (CB) bagi Narapidana dan Anak dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran COVID-19 di dalam Lapas / Rutan.


Mewakili Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Surat Keputusan (SK) program asimilasi di rumah diberikan oleh staf Pelayanan Tahanan, Melkianus Sinay kepada WBP. Sebelum dilakukan pengeluaran, WBP tersebut telah diberikan arahan oleh Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Bapas Ambon secara virtual selaku Bapas yang akan mengawasi WBP tersebut selama menjalani program asimilasi di rumah.


“Tetap mematuhi aturan dan tidak melakukan perbuatan yang melanggar hukum. Lakukan pelaporan secara berkala secara berkala kepada Bapas supaya dapat melakukan pengawasan untuk penyelesaian masa pidana yang tersisa,” pesan Melky.


Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad menegaskan bahwa keluar dari Rutan dengan mendapatkan program asimilasi di rumah tidak sama dengan bebas. Masih ada program lanjutan yang harus diselesaikan. Bayu berharap menjalankan program asimilasi di rumah, keenam WBP tetap dapat menerapkan 3 semangat yang telah digencarkannya.


“Penerapan semangat kebersamaan, kekeluargaan dan solusi pada program asimilasi di rumah ini dapat menjadikan program yang bermanfaat untuk diri sendiri dan lingkungan. Jangan sia-siakan kepercayaan dan kesempatan yang diberikan oleh Negara,” tambah Karutan.


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham

Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rumah Tahanan Negara (Rutan) Masohi turunkan ilmu memangkas rambut kepada WBP yang memiliki minat dan bakat di bidang pangkas rambut. Diketahui, tahanan pendamping (tamping) yang saat ini ditugaskan pada NYONK Barbershop Rutan Masohi dalam waktu dekat ini akan menjalani program asimilasi di rumah, sehingga diperlukan penerus yang dapat melanjutkan tugas pada NYONK Barbershop.


“Barbershop merupakan salah satu layanan yang dibutuhkan para WBP untuk menjaga kerapihan dan kebersihan diri. Terlebih bagi WBP yang masih berstatus Tahanan, kerapihan saat mengikuti sidang harus diperlihatkan sebagai itikad untuk menjadi pribadi yang lebih baik dan menyesali perbuatan yang menyebabkan mereka terlibat dengan hukum,” ujar Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Hakim Abdul Gani, Senin (23/5).


NYONK Barbershop melayani pangkas rambut bagi WBP maupun petugas, sehingga rekomendasi dari para petugas yang pernah memangkas rambut pada NYONK Barbershop dijadikan sebagai salah satu acuan dalam penentuan pengurus selanjutnya. “Ada beberapa WBP yang menunjukan minat dan bakatnya pada pangkas rambut. Mereka sudah aktif membantu di ruang pangkas, jika memang masa pidana dan keahlian mereka memadai, akan kami berikan surat keputusan sebagai tamping,” tambah Gani.


Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad mengapresiasi semangat yang ditunjukan para WBP untuk berubah menjadi lebih baik lagi. Bayu akan terus memberikan sarana dan prasarana untuk membantu mengembangkan keahlian yang dimiliki oleh WBP, yang nantinya dapat menjadi bekal saat menyelesaikan masa pidana.


“Tembok jeruji bukanlah penghalang bagi WBP untuk mengembangkan keahlian. Tugas kami adalah memfasilitasi dan membantu WBP dalam mendalami keahlian yang dimiliki sehingga dapat memberikan maanfaat saat kembali ke tengah-tengah masyarakat,” ucap Karutan.


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham

Mengusung tema “Ayo Bangkit Bersama”, Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad memimpin Upacara yang dilaksanakan pada lapangan olahraga.


Upacara pengibaran bendera tidak hanya diikuti oleh jajaran staf Rutan Masohi, tetapi juga diikuti oleh beberapa Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Apresiasi diberikan Karutan kepada seluruh peserta upacara yang menunjukan bukti nyata dari Kebangkitan Nasional.


“Terima kasih untuk semangatnya dalam mengikuti upacara, baik yang bertugas maupun yang menjadi peserta. Semangat-semangat ini yang diperlukan untuk meneruskan perjuangan para pahlawan yang telah menyatukan bangsa Indonesia,” ujar Karutan.


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham

Kunjungan Kepala Seksi Pidana Khusus Kejari Maluku Tengah, Junita Sahetapy, ditujukan untuk berkoordinasi perihal pemindahan tiga tahanan tindak pidana korupsi (tipikor) ke Rutan Ambon.


Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Hakim Abdul Gani, menerima kunjungan dan menyambut baik maksud koordinasi tersebut. Pihaknya langsung menyiapkan berkas yang dibutuhkan untuk mutasi tahanan ke sesama Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan di Maluku ini.


“Ada beberapa berkas tambahan yang perlu disiapkan untuk pemindahan ketiga tahanan ke Rutan Ambon, baik berkas dari kami maupun dari pihak Kejari,” ungkap Gani.


Mewakili Kejari Maluku Tengah, Junita Sahetapy menjelaskan ketiga tahanan A.III tersebut seharusnya ditahan di Rutan Ambon, tetapi karena tempat kejadian perkara berada di Pulau Seram, maka dilakukan penahanan terlebih dahulu di Rutan Masohi. Ia juga menyampaikan pemindahan ketiga tahanan tipikor dilakukan karena Pengadilan Tipikor hanya ada di Kota Ambon. Ditambah dengan kendala jaringan di Kota Ambon dalam sepekan terakhir, mengakibatkan pelaksanaan sidang online yang tidak maksimal bagi pihak yang terlibat.


“Kami akan melanjutkan proses pemindahan sehingga dapat dilaksanakan dengan segera dan proses hukum dapat berlanjut tanpa kendala,” terang Junita.


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham

Kali ini, dua orang Tahanan Kejari Malteng memasuki Rutan Masohi setelah sebelumnya dititipkan pada Kepolisian Resor (Polres) Maluku Tengah.


“Penitipan pada Polres Malteng dilakukan karena kami tidak bisa menerima Tahanan kalau belum AIII. Jika sudah inkrah atau memiliki kekuatan hukum tetap, baru bisa kami terima untuk dipindahkan ke Rutan Masohi,” jelas Kasubsi Pelayanan Tahanan, Hakim Abdul Gani.


Penerimaan diterima oleh Regu Pengamanan pada tangan pertama yang akan melakukan penggeledahan barang bawaan serta kelengkapan berkas-berkas administrasi dan kesehatan. Untuk barang-barang yang tidak bisa masuk ke dalam kamar hunian, akan dicatat pada Register D dan dikembalikan kepada pihak keluarga.


“Jika tidak ada pihak keluarga yang mengambil barang tersebut, akan terus kami simpan dan tercatat dalam Register D hingga warga binaan tersebut selesai menjalani masa pidana,” ujar Gani.


Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad memastikan penerimaan tahanan harus sesuai dengan prosedur yang berlaku yaitu dengan diisolasi selama 14 hari ke depan. Tidak lupa untuk memberikan edukasi mengenai tata tertib, hak dan kewajiban serta aturan selama berada di Rutan Masohi.


"Pastikan hak-hak mereka jangan dibatasi, jangan ada unsur-unsur kekerasan. Mereka akan diisolasi dan nantinya dilakukan masa pengenalan lingkungan,” pungkas Bayu.


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham

Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad memimpin upacara dengan memakai baju adat Bugis.


“Pembelajaran tidak akan berlangsung jika kondisi tubuh tidak memadai. Sinar matahari pagi ini sangat bagus untuk membantu menguatkan imunitas tubuh,” ucap Karutan.


Tidak hanya itu, Karutan juga menyampaikan bahwa para WBP wajib mendapatkan pendidikan meski sedang menjalani masa pidana. Pendidikan bagi WBP dapat didapatkan dari program-program Pembinaan baik kemandirian maupun kerohanian yang telah disediakan Rutan Masohi.


“Untuk kedepannya, kami akan menyediakan ujian paket kelulusan sekolah bagi para WBP. Pendidikan tetap wajib diteruskan, setidaknya kalian yang belum bisa membaca jadi dapat membaca setelah menjalani masa pidana di Rutan Masohi,” lanjut Bayu.


Mengakhiri amanat, Karutan memberikan motivasi kepada seluruh WBP bahwa mereka terjerat pidana bukan karena mereka orang jahat, melainkan terjerumus di jalan yang salah. “Jadikanlah para petugas guru yang dapat membawa kalian kembali ke jalan yang benar. Semua dapat diubah jika ada kemauan dari diri sendiri,” pungkas Karutan.


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham

MOOC merupakan tahap pertama dari Pelatihan Dasar CPNS melalui metode Blended Learning yang disiapkan oleh Lembaga Administrasi Negara (LAN).


Sebelum mengikuti evaluasi akhir, Bastian mengikuti pembelajaran mandiri melalui aplikasi MOOC selama kurang lebih satu bulan. Materi pembelajaran yang didapatkan adalah Nilai-nilai Bela Negara, Nilai-nilai Dasar PNS, Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI serta Habituasi.


“Dalam pembelajaran saya harus memenuhi trofi-trofi dan nilai sikap perilaku yang merupakan syarat untuk dapat mengikuti evaluasi akhir,” ucap Bastian.


Kepala Subseksi Pengelolaan, Agustina Lawalata berpesan kepada Bastian untuk mengikuti evaluasi akhir sesuai dengan aturan yang berlaku dan dengan sungguh-sungguh sehingga mendapatkan nilai yang maksimal. “Sudah tahun kedua pelatihan dasar CPNS dilaksanakan secara daring. Walau begitu, tidak boleh curang karena hasil yang didapatkan dari pelatihan dasar adalah bekal untuk menjalankan tugas sebagai ASN yang amanah,” pesan Ine, sapaan dari Kasubsi Pengelolaan.


Bastian mendapatkan hasil yang cukup memuaskan pada evaluasi akhir MOOC, nantinya hasil dari evaluasi akhir MOOC akan menjadi salah satu komponen yang digunakan untuk kelulusan pelatihan dasar CPNS. Untuk tahapan pelatihan dasar selanjutnya, Bastian masih menunggu jadwal yang dikeluarkan dari BPSDM Sulawesi Utara.


“Semoga saya dapat menyelesaikan pelatihan dasar dengan baik dan menjadi ASN yang memberikan kontribusi baik untuk bangsa dan negara,” harap Bastian.


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham

WBP termotivasi untuk mencari makna perjuangan kebersamaan karena Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad, berulang kali memberi arahan berlandaskan tiga semangat.


Ketiga semangat itu adalah semangat kebersamaan, semangat kekeluargaan dan semangat solusi. WBP diminta untuk mencari makna semangat tersebut di perpustakaan dan setiap buku yang tersedia pasti tersisip makna ketiga semangat tersebut.


“Kami memotivasi para WBP agar selama menjalani masa pidana bisa menerapkan tiga semangat tersebut dengan cara memaknai dan mengaplikasikan di kesehariannya. Dengan begitu sesama WBP bisa menimbulkan ikatan batin yang baik serta menstimulus semangat WBP agar berubah manjadi lebih baik lagi sampai habis masa hukumannya dan kembali ke masyarakat,” urai Bayu, Selasa (10/5).


Bayu juga beberapa kali mempertontonkan video-video pendek tentang motivasi kepada para WBP agar bisa menyentuh hati serta meningkatkan semangat dan bersyukur. "Jika kita sudah menyentuh hati para WBP, kita bisa mengarahkan dan mengatur mereka lebih mudah tanpa paksaan. WBP akan lebih terbuka kepada petugas sehingga pembinaan yang dilakukan petugas bisa tepat sasaran," ungkapnya.


Layanan baca di perpustakaan Rutan Masohi diberikan kepada WBP untuk mengisi waktu serta deteksi dini dan meminimalisir risiko gangguan keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar Rutan. Layanan ini diberikan setiap hari dengan jadwal bagi WBP per blok hunian pada pukul 09.30-11.30 WIT.

“Minat membaca teman-teman WBP sangat tinggi sehingga sarana perpustakaan yang diberikan Rutan Masohi sangat bermanfaat bagi kami. Walau sedang menjalani masa pidana, kami tetap dapat menambah wawasan dari buku-buku yang tersedia di perpustakaan,” ujar SBJ, tahanan pendamping yang tugaskan untuk menjaga perpustakaan "Manusela Brain".


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham

Perbaikan tersebut perlu segera dilakukan guna untuk menjaga kualitas layanan sarana dan prasarana kantor.


Dua WBP diberikan Surat Keputusan Asimilasi kerja luar untuk melakukan perbaikan saluran pembuangan toilet tersebut. Sebelumnya, mereka sudah cukup mahir di bidang perkayuan sehingga perlu dikembangkan ke bidang lainnya.


"Kemampuan mereka sudah tidak diragukan lagi di bidang perkayuan sehingga perlu dikembangkan ke bidang lainnya untuk menjadi bekal kemampuan ketika kembali ke masyarakat setelah menyelesaikan hukumannya,” ujar Hakim Abdul Gani selaku Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan.


Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad, menyampaikan perawatan sarana dan prasarana kantor perlu dilakukan secara berkala untuk menjaga kenyamanan di lingkungan Rutan. Perbaikan saluran pembuangan toilet yang tersumbat menjadi penanganan prioritas mengingat intensitas penggunaan toilet yang tinggi.


“Untuk menjaga rasa kenyamanan para pengguna toilet dari masalah yang timbul, seperti bau yang tidak sedap dan genangan air yang dapat memicu penyakit, kami gerakkan WBP untuk membantu perbaikan tersebut dengan tetap diawasi petugas,” ungkap Bayu.


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham

Kepala Divisi Pemasyarkatan (Kadivpas) Kanwil Kemenkumham Maluku, Saiful Sahri mengapresiasi kinerja jajaran Pemasyarakatan Maluku karena tidak ada gangguan keamanan dan ketertiban yang terjadi pada UPT selama cuti bersama dan hari raya Idul Fitri 1443H.


“Terima kasih sudah bekerja dengan baik walau sanak saudara yang lain sedang libur sehingga keamanan dan ketertiban pada UPT terjaga dengan baik,” ujar Saiful.


Apresiasi juga disampaikan Karutan Masohi, Bayu Muhammad, kepada staf karena telah memenuhi jadwal piket bantuan. Untuk itu, Karutan telah memperbolehkan jajarannya untuk mengambil cuti.


“Tidak secara bersamaan, namun bergantian sehingga setiap subseksi masih tetap menjalankan tusi yang dibutuhkan,” jelas Bayu.


Pada kesempatan tersebut, disampaikan juga hasil survei Indeks Persepsi Anti Korupsi dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IPK/IKM) serta rekapitulasi pemberitaan UPT pada media massa dan media sosial media periode April 2022. Dilaporkan Rutan Masohi telah memenuhi target responden yang ditentukan Badan Penelitian dan Pengembangan Hukum dan Hak Asasi Manusia, yaitu 30 responden untuk masing-masing survei.


“Baik operator dan petugas Rutan Masohi memberikan kontribusi untuk memenuhi target yang ditentukan. Saya berharap pencapaian ini dapat dipertahankan sehingga kita tetap konsisten dalam memenuhi target,” harap Bayu.


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham

Selanjutnya, HR dibantu WBP lainnya digendong menuju klinik Rutan untuk mendapatkan penanganan.


Gustiana Putri selaku Perawat Ahli Pertama dan Bastian selaku Perawat Terampil yang masih berstatus Calon Pegawai Negeri Sipil langsung melakukan tindakan medis, yaitu menjahit luka robek HR. Tindakan tersebut dilakukan dengan pengawasan Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Hakim Abdul Gani.


“Tindakan medis tersebut perlu dilakukan petugas kesehatan mengingat luka robek HR harus segera ditangani agar tidak terjadi infeksi berkelanjutan yang tidak kita harapkan,” ujarnya.


Gani yang sebelumnya juga merupakan petugas kesehatan Rutan Masohi menyampaikan jajarannya diperbolehkan untuk mengambil tindakan medis karena sebelum menjadi petugas Pemasyarakatan, keduanya telah mempunyai pengalaman bekerja sebagai tenaga kesehatan dan memiliki Surat Tanda Registrasi Ners. "Beruntung sebelum menjadi petugas, Ibu Tia dan Pak Bastian sudah mempunyai pengalaman kerja yang cukup lama di rumah sakit sehingga tidak diragukan lagi kemampuannya dalam melakukan tindakan medis seperti kejadian tadi,” tambah Gani.


Bayu Muhammad selaku Kepala Rutan Masohi berharap jajarannya menerapkan keahlian yang dimiliki untuk membantu perawatan WBP. “Semoga dengan adanya petugas kesehatan yang mempunyai pengalaman kerja dari rumah sakit, bisa membantu kami dari sisi pelayanan kesehatan agar lebih baik lagi ke depannya,” harapnya.


Setelah melakukan tindakan medis, kedua petugas kesehatan Rutan Masohi juga memberikan obat dan edukasi kepada WBP agar luka yang dideritanya cepat pulih.


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham

Dilaksanakan dengan sederhana dan penuh kekeluargaan, Imam dari Dewan Kemakmuran Mesjid (DKM) Darussalam Rutan Masohi bertugas sebagai Imam serta bekerjasama dengan Kementerian Agama Maluku Tengah dalam menghadirkan ustadz Yahya Wasahua sebagai Khatib.


Sebelum pelaksanaan Shalat, DKM Rutan Masohi melaporkan hasil kegiatan yang dilaksanakan selama bulan Ramadhan. Sebanyak 18 orang WBP telah terlatih menjadi calon Da’i sebagai hasil dari memberikan tausiyah selama bulan Ramadan.


“Jaga selalu persaudaraan yang telah terbentuk di Rutan Masohi, semoga Allah SWT senantiasa Semoga Allah senantiasa mempertemukan kita di akhirat kelak dalam suasana persaudaraan yang membahagiakan,” ucap ustadz Yahya dalam Khotbahnya.


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham