JUNI 2022
Diikuti secara virtual, Tia, sapaan akrab dari Perawat Pertama Rutan Masohi dilantik pada Aula Rutan Masohi dengan Kepala Rutan dan Pejabat Struktural sebagai saksi.
Kakanwil Maluku, H. M. Anwar, menyampaikan dengan dilantiknya menjadi Pejabat Fungsional Tertentu menuntut untuk menjadi figur yang dapat memberikan perubahan positif bagi organisasi. Diperlukan memiliki kompetensi, integritas dan komitmen terhadap sumpah jabatan untuk dapat menjalankan tanggungjawab terhadap tugas dan fungsi yang telah diberikan.
“Pelantikan merupakan hal biasa, tetapi jangan jadikan jabatan ini menjadi hal biasa. Jadilah ASN yang melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan bersikap adil kepada seluruh pihak,” ucap Kakanwil.
Setelah jajarannya resmi dilantik, Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad mengucapkan rasa selamat dan meminta untuk tidak ragu lagi dalam melaksanakan tugas. Sebagai tunas muda, Tia juga diharapkan dapat menunjukkan keenerjikan dalam menjalankan tugas untuk memberikan kontribusi baik bagi instansi.
“Semoga dengan terlantiknya menjadi Pejabat Fungsional Tertentu dapat membuat langkah menjadi lebih mantap dan mengisi karir kedepannya dengan penuh ambisi,” pesan Bayu.
Pejabat Terlantik, Tia bersyukur karena telah resmi dilantik menjadi Pejabat Fungsional Tertentu. Sebagai perantau di penempatan dinas, ia berterima kasih atas dukungan yang diberikan oleh jajaran Rutan Masohi selama perjalanannya hingga telah resmi dilantik.
“Saya tidak pernah merasa kesepian di perantauan karena saya dirangkul oleh para senior. Semoga saya dapat membalasnya dengan memberikan kontribusi baik bagi organisasi,” harap Tia.
Penandatangan nota kesepahaman ini merupakan tindaklanjut dari sosialiasi yang sebelumnya telah dilakukan oleh Pengadilan Negeri Masohi terkait penggunaan aplikasi e-Berpadu.
Kegiatan terpusat pada Pengadilan Tinggi Ambon dan diikuti oleh seluruh APH di Provinsi Maluku secara daring. Ketua Pengadilan Tinggi Ambon, Erwin Mangantas Malau menyampaikan penggunaan aplikasi e-Berpadu untuk mempermudah pelaksanaan tugas dan fungsi APH yang berkaitan dengan Sistem Peradilan Pidana.
“Dengan berkembangnya zaman di era digitalisasi saat ini, pelaksananan tugas dan fungsi melalui aplikasi akan sangat membantu para instansi sehingga tidak perlu bertemu secara langsung berkoordinasi untuk proses peradilan,” jelas Erwin.
Untuk Lapas/Rutan, aplikasi e-Berpadu digunakan untuk melakukan permohonan izin besuk secara elektronik. Bagi Karutan Masohi, Bayu Muhammad, aplikasi tidak hanya memberikan kemudahan untuk antar instansi, tetapi juga untuk keluarga dari Tahanan yang ingin melakukan kunjungan.
“Nota kesepahaman ini memperkuat kerjasama antara sesama APH terkait. Aplikasi e-Berpadu dapat meningkatkan efektifitas dalam pelaksanaan tugas dan memberikan pelayanan publik bagi masyarakat,” ujar Karutan.
Ketua Pengadilan Negeri Masohi, Jhonson Sirait mengucapkan rasa terimakasih kepada para petinggi yang telah hadir dalam penandatanganan nota kesepahaman. “Terima kasih sudah mendukung aplikasi e-Berpadu. Semoga aplikasi dapat diterapkan dengan baik dan mempererat hubungan antar instansi,” harap Jhonson.
Setelah penandatanganan nota kesepahaman, dilaksanakan sosialisasi dan simulasi penggunaan aplikasi e-Berpadu bagi tim IT yang ditunjuk sebagai operator aplikasi e-Berpadu dari masing-masing instansi.
Rumah Tahanan Negara (Rutan) Masohi kedatangan tim BRI cabang Masohi jalin kerjasama Memorandum of Understanding (MoU) fasilitas kredit briguna khusus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Sosialisasi tersebut diawali dengan pengenalan Aplikasi BRImo dengan tema "Kemudahan dalam transaksi perbankan dengan BRImo" yang terlaksana di aula rutan serta dihadiri langsung oleh Bayu Muhammad selaku Karutan Masohi dan seluruh petugas pemasyarakatan rutan dengan antusias. Sosialisasi tersebut juga dibawakan langsung oleh Sudadi selaku Pimpinan Bank BRI cabang Masohi dengan menerangkan produk-produk Bank BRI yang relevan dengan kebutuhan petugas.
Dalam sosialisasi tersebut, Karutan juga mempersilahkan kepada petugas yang hadir untuk bertanya dengan dibukanya sesi tanya jawab tentang fasilitas dan fitur yang telah disampaikan oleh tim Bank BRI serta ada beberapa hadiah dan challenge seru untuk memeriahkan acara. Tanya jawab selesai, dilanjutkan dengan sesi tanda tangan kerjasama MoU tentang fasilitas kredit briguna khusus PNS yang ditandatangani oleh Bayu dan Sudadi. Kegiatan sosialisasi ditutup dengan pembukaan layanan langsung tentang produk-produk yang telah disampaikan sebelumnya dan Petugas pemasyarakatan pun tidak menyia-nyiakan hal tersebut dengan cara mengantri untuk mendapatkan layanan.
Sudadi mengungkapkan,"MoU ini merupakan kerjasama dengan penawaran khusus yang diberikan Bank BRI pada PNS lingkup Rutan Masohi dengan memberikan kemudahan dan fasilitas pengajuan pinjaman yang beragam sesuai dengan persyaratan dan ketentuan berlaku".
Petugas Pemasyarakatan sangat terbantu dengan adanya Perjanjian MoU kredit briguna PNS ini sehingga bisa digunakan untuk mengcover kebutuhan yang tak terduga dan mendesak secara mudah.
Bayu berharap, "Semoga dengan dijalinnya kerjasama MoU dengan BRI ini bisa membantu menunjang kesejahteraan pegawai dan meningkatkan serta memotivasi agar lebih giat lagi dalam melaksanakan tugas"."Mohon digunakan dengan penuh tanggung jawab dan sebaik-baiknya serta bijak dalam penggunaannya", imbuh bayu.
Kegiatan ini diawali dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia serta dilanjutkan dengan penyematan tanda pangkat baru dan pemberian SK kepada 9 orang pegawai yang naik pangkat dengan rincian 7 orang naik pangkat dari II/a ke II/b, 1 orang dari II/c ke II/d, dan 1 orang dari II/d ke III/a.
Kepala Rutan (Karutan) Masohi, Bayu Muhammad yang bertindak sebagai inspektur upacara dalam amanatnya menyampaikan kenaikan pangkat merupakan hak yang diberikan kepada negara bagi ASN karena telah menjalankan kewajibannya selama empat tahun kebelakang. “Inilah salah satu bentuk hadirnya negara atas kinerja yang telah dilaksanakan. Jadikan naiknya ke satu tingkat lebih tinggi sebagai pemicu untuk bekerja lebih baik lagi,” ujar Karutan.
Tidak lupa, Karutan berpesan untuk menjaga integritas dalam melaksanakan tugas dengan meninggalkan zona nyaman dan tidak bekerja dengan sekedar untuk meningkatkan kualitas diri sendiri. Menghasilkan inovasi-inovasi yang dapat memberikan manfaat bagi organisasi dan meninggalkan nama baik diri sendiri.
“Saya masih menunggu inovasi-inovasi kreatif dari saudara semua yang dapat membantu mempermudah pekerjaan. Nantinya inovasi nanti akan memberikan manfaat tidak hanya bagi organisasi, juga bagi diri sendiri,” kata Bayu.
Mengakhiri amanatnya, Karutan kembali mengucapkan selamat kepada 9 orang pegawai yang baru saja dilantik. “Selamat untuk pangkat barunya. Saat ini naik dengan regular, semoga kedepannya dapat naik pangkat dengan penyetaraan ijazah dengan gelar yang masing-masing sedang ditempuh,” tutup Karutan.
Kegiatan diadakan serentak pada seluruh kabupaten kota di Provinsi Maluku. Untuk Kota Masohi, kegiatan diikuti pada Kepolisian Resor (Resor) Maluku Tengah dengan mengambil jus buah pala dari kepulauan Banda.
Kegiatan diadakan sebagai salah satu bentuk untuk mendukung Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) jus buah pala yang merupakan hasil budidaya Provinsi Maluku. “Kita melihat potensi yang terlihat dari yang dapat dimanfaatkan dari buah pala, selain menjadi bumbu dapur & manisan,” ujar Wakil Kepala Polres Maluku Tengah, Kompol Bambang Surya W.
Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad menyampaikan keikutsertaannya beserta Jajaran dalam memecahkan rekor MURI dapat menjadi pembelajaran dalam berorganisasi. Terdapat banyak unsur-unsur kebersamaan dan kekeluargaan yang tertuju pada satu tujuan bersama.
“Dengan turut berpartisipasi, kita juga menjadi bagian dari tercapainya suatu keberhasilan bagi Provinsi Maluku. Semoga dengan tercapainya Rekor MURI, dapat merekatkan sesama APH di wilayah Maluku,” harap Karutan.
Pada kegiatan ini, Rutan Masohi juga mendapatkan kesempatan untuk bekerjasama dengan BRI Kantor Cabang Kota Masohi untuk membuka stand yang dimanfaatkan untuk memperlihatkan hasil karya WBP dalam mengikuti program Pembinaan di Rutan Masohi. Bahwa WBP mengembangkan kualitas diri sebagai bentuk penyesalan terhadap apa yang telah diperbuat.
“WBP tidak hanya berdiam diri di dalam Rutan, melainkan mengikuti banyak kegiatan yang memberikan hasil. Pembinaan yang kami berikan nantinya digunakan WBP menjadi bekal untuk kembali ke tengah-tengah Masyarakat,” ujar Karutan.
“BRI sebagai Bank yang bekerjasama dengan Polri, saat ini Khususnya dengan Polres Maluku Tengah turut bahagia dapat berpartisipasi dan memberikan beberapa doorprize dan grandprize sebagai bentuk dukungan kami. Kami juga senang dapat memberikan dukungan untuk dapat menampilkan hasil karya WBP Rutan Masohi kepada Masyarakat Kota Masohi,” kata Sudadi sekali Kepala BRI Kancab Kota Masohi.
Rutan Masohi tak henti berikan pembinaan kerohanian bagi WBP beragama Islam, Kamis (23/6).
Kegiatan dilaksanakan pada Mesjid Darussalam Rutan Masohi dan dipimpin langsung oleh Staf Subseksi Pelayanan Tahanan, Purnomo.
Tak hanya pembinaan kerohanian dari Kementerian Agama Maluku Tengah, jajaran petugas Rutan Masohi pun kerap memberikan pembinaan kerohanian bagi WBP dengan berbagai metode untuk memberikan variasi pembelajaran. Kali ini, Purnomo telah menyiapkan video sebagai salah satu sarana pembelajaran dengan menampilkan kajian dari pada Ahli Agama terkemuka.
“Penyampaian pembelajaran dengan metode berbasis video dapat mempermudah penyampaian informasi dalam waktu yang singkat. Juga bisa sebagai hiburan bagi WBP yang jarang dapat untuk menonton televisi,” ucap Purnomo.
Setelah pemberian materi, kegiatan pembinaan dilanjutkan dengan pembacaan Al-Qur'an oleh WBP yang dipandu oleh pengurus Dewan Kesejahteraan Mesjid (DKM) Rutan Masohi. Melalui pengurus DKM, Rutan Masohi berupaya agar seluruh WBP beragama Islam tidak ada lagi yang buta Al-Qur'an setelah selesai menjalani masa pidana.
Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad sangat mengapresiasi pengurus DKM yang turut serta membantu WBP yang belum dapat membaca Al-Qur'an.
"Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Tidak apa untuk memulai membaca Iqra meski usia sudah tidak muda lagi. Ilmu agama, termasuk membaca Al-Qur'an akan menjadi bekal saat menyelesaikan masa pidana dan kembali di tengah-tengah masyarakat," ungkap Bayu.
GANN sendiri merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang berada di daerah Malteng.
Maksud dan tujuan kedatangan tersebut ialah kerjasama untuk mendukung program "GANN to School". Rutan Masohi diminta untuk menjadi Pembicara/Narasumber dalam program tersebut untuk mensosialisasikan serta edukasi bahaya narkoba terhadap siswa-siswi di tingkat SMA/MA maupun SMP/MTs yang berada di Kabupaten Maluku Tengah.
Kepala Rumah Tahanan Negara (Karutan) Masohi, Bayu Muhammad menyambut dengan hangat kedatangan Rombongan GANN Malteng di ruangannya serta turut mengapresiasi program tersebut. Sebagai informasi, saat ini ada 10 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dengan kasus Narkotika yang ada di dalam Rutan Masohi.
"Narkoba menjadi ancaman serta dapat merusak moral bagi generasi muda sehingga perlu adanya penanganan efektif dan efisien dari pihak terkait dalam upaya pencegahan dan pemberantasannya dikarenakan sasaran penggunanya mayoritas adalah kalangan pelajar yang rasa penasaran coba-coba terhadap hal yang baru masih tinggi tanpa memikirkan dampaknya dikemudian", ungkap Bayu.
Ketua Dewan Perwakilan Cabang GANN Maluku Tengah, Ali Holle menyampaikan rasa terima kasih atas ketersediaan Rutan Masohi dalam program “GANN to School”. Dengan pengalaman yang dimiliki Karutan dalam membina WBP Narkotika, nantinaya akan membantu dalam memberikan edukasi bahaya Narkoba kepada pelajar.
“Kami membutuhkan banyak lagi pandangan tentang narkoba yang dimiliki oleh pihak-pihak yang berkaitan dengan Narkoba, sehingga para pelajar dapat lebih memahami bahaya dari narkoba,” ucap Ali.
Rutan Masohi juga akan ikut memonitor dan berkoordinasi langsung mengenai perkembangan kelancaran serta berjalannya program tersebut.
Karutan Masohi, Bayu Muhammad, menerima langsung kunjungan rombongan PN Masohi serta menyambut baik inovasi yang nantinya akan membantu mempermudah pelaksanaan tugas dan fungsi antar instansi.
“Aparat Penegak Hukum, terutama yang berkaitan dengan Criminal Justice System, sudah pasti akan berkerja dengan saling berkesinambungan,” ucap Bayu saat membuka acara.
e-Berpadu sendiri merupakan embrio dari perwujudan sistem peradilan pidana elektronik (e-Court). Panitera Pengganti, Frengky Akiaar, menjelaskan berbagai pelayanan yang ada pada aplikasi e-Berpadu, yakni pelimpahan berkas perkara pidana secara elektronik, permohonan izin/persetujuan penyitaan secara elektronik, permohonan izin/persetujuan pengeledahan secara elektronik, perpanjangan penahanan secara elektronik, permohonan izin besuk secara elektronik, dan permohonan pinjam pakai barang bukti secara elektronik, serta penetapan diversi.
“Rutan akan mendapatkan user tersendiri, yaitu untuk e-izin besuk sehingga dengan penggunaan aplikasi ini, besukan kepada WBP juga melalui persetujuan PN,” jelas Frengky.
Menanggapi hal tersebut, Karutan Masohi menjelaskan pihaknya juga sudah memiliki inovasi senada untuk layanan kunjungan, namun belum dapat digunakan dengan optimal karena minimnya pengetahuan teknologi yang dimiliki para pengujung. “Pada dasarnya aplikasi diciptakan untuk mempermudah pelaksanaan tugas dan fungsi. Dengan adanya e-Berpadu, kedua instansi harus lebih keras lagi dalam memberikan pelayanan supaya masyarakat terbiasa dengan perkembangan teknologi saat ini,” ucap Bayu.
Kepala PN Masohi, Jhonson F. E. Sirait, menambahkan pihaknya akan mengadakan sosialisasi lanjutan dari penggunaan e-Berpadu. “Kami juga menyediakan buku panduan yang dapat dipelajari. Semoga Rutan Masohi mendukung penggunaan e-Berpadu dalam menunjang pelaksanaan tugas agar saling terintegrasi,” harapnya.
Pihak Rutan pun memberikan dukungan penuh untuk penggunaan aplikasi e-Berpadu. “Dengan adanya aplikasi ini, hubungan sesama APH akan terjalin lebih efektif. Sudah turunan dari Kementerian kami untuk turut menyukseskan inovasi-inovasi yang diciptakan instansi lainnya,” pungkas Bayu.
Tes dilakukan oleh petugas medis Rutan Masohi sebagai salah satu upaya Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika.
“Sudah menjadi salah satu SOP kami melakukan pemeriksaan kesehatan secara umum. Kami juga lakukan tes urine bagi tahanan baru untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan narkoba dan mengetahui adanya konsumsi obat-obatan sebelumnya,” jelas salah satu petugas medis Rutan Masohi, Bastian.
Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad, menekankan perlu dilakukan tes urine bagi tahanan baru untuk memastikan Rutan Masohi steril dari narkoba. Adapun tes urine bagi petugas dan WBP lainnya sudah dilakukan setiap bulannya.
“Walau kasus yang menimpa tahanan baru bukan narkotika, tetapi kami tidak boleh lengah untuk terus menjaga Rutan Masohi steril dari penyalahgunaan narkoba,” ucap Bayu.
Hasil dari pelaksanaan tes urine bagi delapan tahanan baru, seluruhannya dinyatakan negatif. Hal tersebut menjadi langkah konkret dan komitmen Rutan Masohi dalam memerangi narkoba.
“Baik WBP maupun petugas, jika nantinya ada yang terlibat narkoba, akan kami tindak lanjuti. Jangan ada yang bermain-main dengan narkotika, baik sebagai penyalahguna maupun terlibat dalam jaringan peredaran gelap narkotika,” tegas Bayu.
Kedua instansi yang berada di Maluku Tengah ini melakukan pertandingan voli persahabatan di lapangan olahraga Rumah Kreatif BRI KC Masohi.
Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad, berujar partisipasi Rutan Masohi dalam OLAHBORASI sebagai salah satu upaya meningkatkan sinergi kedua instansi. Sebelumnya, kedua pihak kerap membahas kerja sama yang dapat memberikan manfaat bagi tugas dan fungsi masing-masing maupun bagi Kota Masohi.
“Selain menjadi sehat dan bugar, olahraga dapat menciptakan persaudaraan untuk memperkuat sinergi yang akan memberikan manfaat bagi Kota Masohi,” ujar Bayu.
Pertandingan voli dibagi antara tim putri dan tim putra kedua instansi dimulai dengan tim putri Rutan Masohi melawan tim putri BRI KC Masohi. Dalam dua babak, tim putri Rutan Masohi memenangkan pertandingan.
“Setiap Jumat pagi, anggota Dharma Wanita Rutan Masohi kerap bermain voli di lapangan olahraga Rutan bersama dengan WBP. Mungkin kemenangan ini hasil dari sering bermain tersebut,” terang Bayu.
Pertandingan dilanjutkan antara tim putra Rutan Masohi melawan tim putra BRI KC Masohi yang dimenangkan tim putra BRI KC Masohi. Dikatakan Kepala Cabang BRI Masohi, Sudadi, pihaknya akan melanjutkan pertandingan dengan instansi lainnya untuk mempererat hubungan yang dikemas dalam olahraga.
“Terima kasih atas partisipasi yang sangat antusias dari Rutan Masohi. Dengan olahraga, saya berharap akan lebih mudah untuk mengenal satu sama lain serta bersinergi dalam membantu tugas dan fungsi masing-masing,” harap Sudadi.
Rutan Masohi melaksanakan senam pagi bagi petugas dan WBP untuk meningkatkan imunitas tubuh di musim pancaroba ini, juga sebagai tindaklanjut dari kegiatan yang digencarkan Sekretariat Jendral untuk melaksanakan senam pagi setiap hari Jumat diikuti oleh seluruh jajaran Kemenkumham secara virtual. Dikarenakan adanya perbedaan waktu antara WIB dan WIT, Rutan Masohi memanfaatkan sinar matahari pagi untuk melaksanakan senam lebih dahulu pada lapangan olahraga Rutan Masohi pukul 07.30 WIT.
“Sudah hampir seminggu Kota Masohi diselimuti cuaca yang berubah sangat drastis. Jika ketahanan tubuh tidak kuat, maka penyakit akan menyerang dengan mudah,” kata Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad saat memulai kegiatan senam pagi, Jumat (17/6).
Selain dengan berolahraga, penerapan pola hidup yang sehat juga menjadi poin penting dalam menjaga kesehatan tubuh. “Salah satu fungsi Rutan adalah melakukan perawatan kepada WBP, termasuk menjaga kesehatan. Secara berkala kami bagikan vitamin kepada WBP untuk mengimbangi olahraga yang telah dilakukan,” tambah Karutan.
Penerapan pola hidup sehat bagi WBP selama menjalani masa pidana diharapkan dapat juga diterapkan saat nanti mereka telah menyelesaikan masa pidana dan kembali ke tengah-tengah masyarakat.
Pembagian perlengkapan mandi dan cuci dilakukan sebagai pelaksanaan salah satu tujuan Pemasyarakatan yaitu merawat WBP selama menjalani masa pidana.
Sebelum dibagikan kepada WBP, Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan menerima perlengkapan mandi dan cuci dari Subseksi Pengelolaan.
“100 paket perlengkapan mandi kami serahkan kepada Subseksi Pelayanan Tahanan untuk dapat dibagikan kepada WBP, sebagai pemenuhan dari salah satu hak WBP untuk mendapatkan perawatan jasmani, yaitu pemberian penglengkapan mandi dan cuci,” ujar Agustina Lawalata selaku Kepala Subseksi Pengelolaan.
Adapun perlengkapan mandi dan cuci yang dibagikan antara lain, sabun mandi, sampo, sikat gigi, pasta gigi, sabun colek dan deterjen bubuk. “Kami memberikan perlengkapan mandi dan sabun sebagai salah satu upaya dalam menjaga kebersihan dan kesehatan WBP,” jelas Kasubsi Pelayanan Tahanan, Hakim Abdul Gani.
Dengan sudah dibagikannya perlengkapan mandi dan cuci kepada masing-masing WBP, Gani berpesan untuk dapat digunakan dengan baik. Terlebih tidak ada lagi saling pinjam meminjam perlengkapan mandi dari temannya.
“Semoga perlengkapan mandi dan cuci yang kami berikan dapat mencukupi kebutuhan kalian. Dimulai dari menjaga kebersihan dan kesehatan diri sendiri, dengan begitu lingkungan pun akan menjadi bersih dan sehat,” pesan Gani.
Penyampaian sosialisasi tersebut di Aula Rutan yang dipimpin langsung oleh Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Abdul Gani dengan didampingi oleh beberapa staf peltah dan juga petugas medis rutan. Karutan Masohi, Bayu Muhammad turut hadir dalam kegiatan itu.
Gani menjelaskan tentang WBP yang mendapat asimilasi adalah WBP yang berkelakuan baik dan tidak pernah melakukan pelanggaran aturan selama menjalani pembinaan di rutan serta sudah memenuhi semua persyaratan dan ketentuan yang ditetapkan sehingga dihimbau kepada seluruh WBP supaya tetap berkelakuan baik dan mematuhi aturan yang berlaku.
“Warga binaan yang menjalani program tersebut tetap harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan dan berada dalam pengawasan,” terang Gani seraya menegaskan pelaksanaan program Asimilasi di Rumah ini tanpa pemungutan biaya apapun alias gratis.
Bagi WBP yang telah memenuhi syarat akan di proses sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Perpanjangan Asimilasi di Rumah ini diperpanjang sampai tanggal 31 Desember 2022 serta dapat berubah sesuai dengan perkembangan keadaan di masa Pandemi Covid-19 ini.
Karutan menyampaikan bahwa perpanjangan pemberian program asimilasi di rumah merupakan apresiasi dari pemerintah. “Pemberian program asrum merupakan upaya dalam mengurangi penyebaran covid-19 di dalam Rutan. Untuk itu, saya berharap bagi WBP yang nantinya mendapatkan program tersebut dapat melaksanakan dengan baik protokol kesehatan yang telah dianjurkan oleh pemerintah,” pesan Bayu.
dr. Katelya selaku tenaga kesehatan Rutan Masohi menyapaikan akan memberikan pelayanan lebih untuk membantu WBP dalam menjaga kesehatan.
“Tidak hanya penanganan saat sakit, kami juga akan menjaga kesehatan para WBP dengan mengadakan senam, terkhususnya bagi para lansia. Tetap produktif agar imunitas tubuh terjaga,” papar dr. Katelya.
Ke-26 Siswa Seba tersebut sedang menjalani pelatihan kerja pada Polres Maluku Tengah dan ditujukan ke Rutan Masohi sebagai salah satu bentuk terjun langsung ke lapangan kerja.
Mereka didampingi oleh Kanit Provos Polda Maluku IPDA Daniel L. sebagai mentor dan BRIPKA Suherny selaku Kanit PPA Polres Maluku Tengah. Karutan Masohi, Bayu Muhammad menerima kunjungan dengan baik dan menyampaikan bahwa kunjungan yang dilakukan tepat karena kepolisian dan satuan kerja Pemasyarakatan saling berkaitan dalam Criminal Justice System.
“Selain itu, sebagai sesama Aparat Penegak Hukum di Malteng, sudah pasti kedua instansi akan sering membutuhkan bantuan dari satu dan lainnya,” ucap Bayu.
Pada pemberian materi, Karutan menjelaskan bahwa sistem penjara saat ini tidak lagi sama seperti yang terdahulu dan berbeda dari negara lainnya. Tidak lagi sebagai tempat untuk membuat jera, pada Sistem Pemasyarakatan kini memiliki tugas untuk memberikan perawatan dan pembinaan.
“Dengan adanya unsur hak asasi manusia, sudah tidak ada lagi penjara, melainkan menjadi Rutan dan Lapas. Rutan bagi tahanan yang belum memiliki ketatapan hukum, dan Lapas bagi narapidana yang sudah inkrah dan menjalani putusan pidana,” jelas Karutan.
Sebagai satu-satunya satker Pemasyarakatan yang ada di Kota Masohi, sehingga Rutan Masohi juga berfungsi dalam memberikan pembinaan bagi WBP. Pembinaan diberikan sesuai dengan keahlian dan keminatan yang dimiliki WBP untuk menjadi bekal saat kembali ke tengah-tengah masyarakat.
“Kami juga memberikan program Asimilasi bagi WBP, yaitu pengenalan kembali ke masyarakat. Melalui Asimilasi kerja luar, melakukan pekerjaan di sekitar lingkungan Rutan Masohi dan Asimilasi di rumah, mereka menyelesaikan masa pidana di rumah dengan diwajibkan untuk melapor kepada Bapas,” tambah Bayu.
Para siswa diberikan kesempatan untuk melihat sarana prasarana Rutan Masohi dalam memberikan pelayanan dan pembinaan bagi WBP, di antaranya yaitu perpustakaan Manusela Brain dan ruang pangkas NYONK Barbershop.
“Terima kasih atas kesempatan dan ilmu yang diberikan kepada 26 Siswa SEBA kami, yang pasti akan bermanfaat bagi mereka saat melaksanakan tugas. Semoga kunjungan ini juga dapat mempererat sinergi antara Polres Maluku Tengah dan Rutan Masohi,” ucap IPDA Daniel saat mengakhiri kunjungan.
Teleconference diikuti oleh seluruh Satuan Kerja di lingkungan Kemenkumham Maluku, baik Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan maupun Imigrasi.
Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Maluku, Saiful Sahri mengawali arahan dengan menekankan untuk terus melalukan deteksi dini terhadap gangguan keamanan dan ketertiban pada Lapas/Rutan. “Jangan pernah lengah untuk dapat turut berpartispasi dalam memberikan citra baik bagi Kanwil Kemenkumham Maluku,” tegas Saiful.
Saat menyampaikan perkembangan pada Rutan Masohi, Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad menjabarkan bahwa situasi dan kondisi pada Rutan Masohi aman dan terkendali. Adapun kendala yang ada dihadapi saat ini adalah pada bagian SDM, masih adanya beberapa pegawai yang memegang rangkap jabatan.
“Tidak seharusnya rangkap jabatan dijadikan suatu kendala, malah seharusnya menjadi acuan untuk dapat berkembang dengan memegang tanggung jawab yang lebih. Tugas kami para struktural untuk dapat membantu jajarannya dapat lebih berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi instansi,” ujar Bayu.
Menanggapi apa yang disampaikan oleh Karutan, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Maluku, H. M. Anwar membetulkan bahwa Rutan Masohi memberikan kontribusi baik bagi Kanwil Kemenkumham Maluku, hanya saja tidak melengkapi administrasi yang dibutuhkan.
“Dari kunjungan saya ke Rutan Masohi beberapa saat yang lalu, saya melihat sendiri bahwa Rutan Masohi telah memberikan kontribusi dengan inovasi-inovasi yang diciptakan. Saya harap untuk kedepannya dapat memenuhi kelengkapan dokumen-dokumen penunjang pencapaian WBK,” pesan Anwar.
Kedatangan kali ini untuk melakukan wasmat kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Masohi.
Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Hakim Abdul Gani, menegaskan jajarannya sudah memenuhi hak-hak Integrasi yang wajib diberikan bagi WBP. “Kami selalu memberikan program Asimilasi bagi WBP yang memenuhi persyaratan, baik sebagai Asimilasi tahanan pendamping, Asimilasi di rumah, maupun Pembebasan Bersyarat dan Cuti Bersyarat,” tegasnya.
Selain itu, selama menjalani masa pidana di Rutan Masohi, para WBP mendapatkan berbagai pembinaan, seperti kerohanian dan kepribadian yang dapat menjadi bekal bagi mereka saat telah menyelesaikan masa pidana dan kembali ke tengah-tengah masyarakat. Walau untuk dikunjungi langsung oleh keluarga masih belum bisa diterapkan, Rutan Masohi menggantinya dengan layanan telepon dan video call pada Warung Telekomunikasi Khusus Pemasyarakatan (Wartelsuspas).
“Selama masa pendemi, sesuai perintah dari pusat, kami meniadakan layanan kunjungan. Namun, kami menggantikannya dengan layanan pada Wartelsuspas dan penitipan barang/makanan bagi WBP,” tambah Gani.
Pihak PN Masohi mengapresiasi apa yang telah diberikan bagi para WBP sehingga membantu para mereka menjali pidana dengan ikhlas dan lapang dada. “Wasmat merupakan agenda rutin kami untuk melakukan pengawasan apakah penjatuhan pidana kepada WBP dilaksanakan sebagaimana mestinya sesuai asas perikemanusiaan dan perikeadilan,” ucap Hakim Wasmat, Hasanul Fikhrie.
Kepada WBP, ia mengatakan putusan yang dijatuhkan kepada WBP sudah sesuai dengan apa yang mereka perbuat. “Rutan Masohi telah memberikan pelayanan terbaik bagi kalian. Semoga kalian mendapatkan pembelajaran dan menyesali apa yang telah diperbuat sehingga tidak kembali terjerat pidana,” pesan Hasan.
Dr. Katelya yang masih berstatus CPNS Rutan Masohi untuk pertama kalinya melakukan pengontrolan guna mengetahui kondisi terkini dari WBP berinisial LDR yang mengidap penyakit Diabetes Mellitus (DM) type II on Insulin.
“Sesuai rekam medis Rutan, penyakit awal yang diidap adalah DM. Dengan berjalannya waktu, disuspekkan adanya kanker sumsum tulang belakang. Untuk itu, LDR membutuhkan transfusi darah terus-menerus yang tidak dapat kami penuhi di Rutan,” ujar dr. Katelya.
Untuk memenuhi kebutuhan darah bagi LDR, dr. Abigail dari RSUD Kota Masohi menyampaikan LDR mendapatkan jatah tetap tiga kantong dari setiap kegiatan donor darah massal yang dilaksanakan Unit Transfusi Darah RSUD Kota Masohi. “Kami memberikan prioritas bagi LDR untuk mendapatkan kantung darah. Tapi, di luar dari kegiatan donor darah, setiap harinya dari keluarga maupun Rutan kerap menyumbangkan darah,” terangnya.
Penyakit yang diidap LDR cukup kronis sehingga Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Hakim Abdul Gani, dan jajarannya akan mengajukan Remisi Sakit Berkepanjangan bagi WBP tersebut. “Saat ini kami sedang mengumpulkan persyaratan yang dibutuhkan untuk pengajuan Remisi Sakit Berkepanjangan, salah satunya rekam medis dari RSUD Kota Masohi,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad, menyampaikan dengan sudah adanya dokter di Rutan Masohi, pengajuan izin klinik akan dilakukan. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya pemenuhan pelayanan kesehatan bagi WBP.
“Pada kunjungan jajaran Kanwil akhir pekan lalu, kami sudah menyampaikan mengenai pengajuan izin klinik dan ditanggapi dengan positif mengingat nakes kami sudah memiliki pengalaman kerja di bidang medis yang cukup untuk dapat membuka klinik di Rutan,” ungkap Bayu.
Rumah Tahanan Negara (Rutan) Masohi melalui Kepala Subseksi Pengelolaan, Agustina Lawalata, dan Pengelola Keuangan, Akip Marasabessy, hadiri evaluasi kinerja pelaksana anggaran triwulan I tahun 2022 yang diselenggarakan Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Masohi dalam kegiatan Stakeholder’s Day, Rabu (8/6).
Tak hanya Rutan Masohi, giat tersebut diikuti seluruh satuan kerja (satker) di lingkup pembayaran KPPN Masohi.
Setelah pembahasan dan evaluasi kinerja, setiap satker diminta menyampaikan hasil dari kegiatan tersebut kepada operator dan tim pengelola keuangan untuk menyelaraskan dan membangun kerja sama lebih intens agar kinerja pelaksanaan anggaran pada triwulan berikutnya dapat mendapatkan hasil yang diharapkan. “Kinerja Rutan Masohi pada triwulan I tahun 2022 sudah cukup baik. Namun, masih bisa ditingkatkan lagi pada anggaran selanjutnya,” ujar Agustina Lawalata mewakili Rutan Masohi.
Kegiatan itu sendiri menghadirkan keynote speech dari Kepala KPPN Masohi, Mursyid Hensides. "Semoga dengan dilakukan evaluasi kinerja ini dapat meningkatkan kinerja pelaksanaan anggaran pada triwulan berikutnya dengan lebih baik lagi,” harapnya.
Di tempat berbeda, Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad, menyampaikan terima kasih atas kinerja tim keuangan sehingga triwulan I telah berjalan tanpa ada hambatan. "Saya harap seluruh anggaran digunakan sesuai kebutuhan. Tingkatkan kesolidan dalam bekerja untuk mendapatkan hasil yang dapat dipertanggungjawabkan,” pesannya.
Teleconference yang diselenggarakan oleh Direktorat Jendral Pemasyaraktaan ini diikuti oleh Kepala Subseksi Pengelolaan, Agustina Lawalata dan Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan, Ackmal M. Nur.
Direktur Keamanan dan Ketertiban, Abdul Aris menyampaikan bahwa hingga saat ini kondisi pengamanan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) masih belum kuat, dengan masih banyaknya kejadian yang menyebabkan gangguan keamanan dan ketertiban. Untuk itu, nantinya Jabatan Fungsional dapat memberikan manfaat dalam pelaksanaan tugas pengamanan.
“Lakukan penyususnan dengan baik sehingga dapat memberikan keuntungan bagi seluruh pihak di lingkungan Pemasyarakatan. Tidak lupa untuk menerapkan 3 kunci Pemasyarakatan Maju, yaitu deteksi dini gangguan kamtib, berantas narkoba dan bersinergi dengan pihak eksternal, dalam pelaksanaan tugas,” tegas Dirkamtib.
Kepala Subseksi Pengelolaan bersama dengan staf Kepegawaian dengan seksama mendengarkan penjelasan dari Bagian Kepegawaian Ditjen PAS terkait pengisian volume pada formula perhitungan kebutuhan jabatan fungsional. “Kami harus mengisi volume sesuai dengan dibutuhkan pada Rutan Masohi. Karena SKP JF dan JFU sangat berbeda, sehingga nanti tidak mempersulit petugas pengamanan dalam pembuatan SKP maupun jurnal harian,” ujar Ine, sapaan hangat dari Kasubsi Pengelolaan Rutan Masohi.
Dengan adanya perubahan pengadministrasian pelaksanaan bagi petugas pengamanan, Ka.KPR berharap tidak mempengaruhi kinerja optimal para jajarannya. “Sesuai dengan apa yang disampaikan bapak Dirkamtib, dengan adanya jabatan fungsional ini dapat memperjelas pelaksanaan tugas petugas pengamanan sehingga lebih dapat terbagi dengan baik antara petugas satu dan lainnya,” harap Ackmal.
Hadir pula Kakanwil Kemenkumham Maluku, H.M. Anwar N., yang turut mendampingi.
Ikmal memimpin pembahasan tersebut bersama Karutan Masohi beserta jajaran subseksi pengelolaan untuk membahas penyusunan Pagu Indikatif Tahun Anggaran 2023. Ia juga membantu dan mengarahkan penyusunan Pagu Indikatif Tahun Anggaran 2023 harus mengacu kepada alokasi anggaran dan target yang telah ditetapkan.
"Berdasarkan surat nomor W28-PR.01.04-1934 tanggal 19 Mei 2022, sudah disampaikan Pagu Indikatif Tahun Anggaran 2023 kepada UPT se-Maluku sehingga segera ditindaklanjuti dengan mengacu kepada alokasi anggaran dan target yang telah ditetapkan,” pinta Ikmal.
Menyikapi hal tersebut, Karutan Masohi menjelaskan berdasarkan Surat Sekretaris Jenderal Kemenkumham tanggal 18 Mei 2022 perihal Pagu Indikatif TA 2023, Pagu Indikatif berasal dari dua kategori, yaitu program dukungan manajemen dan program teknis. “Dalam menyusun Pagu Anggaran Tahun 2023 harus lebih teliti dan detail sesuai Standar Biaya Masukan dan Standar Biaya Keluaran,” terang Bayu.
Pembahasan anggaran di Rutan Masohi ini dilakukan secara transparan dan tepat sasaran sesuai peruntukannya. Kegiatan ini ditutup setelah melakukan pembahasan-pembahasan alokasi anggaran dan target prioritas yang ditetapkan.
Kunjungan kedua pria yang baru menakhodai Kanwil Kemenkumham Maluku dari bulan Maret 2022 ke Rutan Masohi ini didampingi Kepala Divisi Administrasi, Ikmal Idrus.
Anwar menyampaikan kunjungan kali ini sebagai pemenuhan tugas dan fungsi kanwil untuk melakukan monitoring dan evaluasi kepada UPT. Kunjungan kali ini difokuskan pada perwujudan Zona Integritas di Rutan Masohi dalam mencapai WBK.
“Suatu hal tidak akan bisa tercapai jika tidak berproses, begitupun dalam mendapatkan predikat WBK. Rutan Masohi terlaporkan sudah memberikan banyak inovasi. Yang perlu dilanjutkan adalah memenuhi secara administratif hasil dari inovasi-inovasi yang diciptakan,” pesan Anwar.
Tidak lupa, ia memberikan pesan kepada jajaran Rutan Masohi untuk meninggalkan zona nyaman dalam bekerja dan selalu menaati SOP serta peraturan-peraturan yang berlaku. “Semoga Rutan Masohi menunjukan peningkatan kinerjanya pada semester kedua tahun 2022. Kepada CPNS, saya minta kalian mencontoh hal-hal baik dari para senior dan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya,” pesan Kakanwil.
Menambahkan apa yang disampaikan Kakanwil, Kadivmin menyampaikan akan ada perubahan indikator kinerja utama pada Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) mengingat target kinerja menjadi hal penting dalam pelaksanaan tugas. “Administrasi menjadi acuan kinerja Bapak/Ibu. Pelaksanaan kerja dan pelaporan harus sesuai dengan SKP yang telah dibuat karena pada era digital saat ini pusat dapat dengan mudah memantau kinerja pegawai dari seluruh Indonesia,” tambah Ikmal.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Rutan (Karutan) Masohi, Bayu Muhammad, menyadari predikat WBK bukan sekadar predikat sehingga pencapaian WBK tidak bisa dilaksanakan dengan kerja sekadar. “Nantinya setelah mendapatkan predikat WBK pun tidak akan berhenti di evaluasi untuk mencapai target selanjutnya. Untuk itu, saya meminta jajaran untuk membiasakan diri dengan perubahan-perubahan sehingga konsisten dalam pencapaian target,” pinta Bayu.
Bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila, penyuluhan terhadap menjaga kebersihan lingkungan diberikan kepada WBP sebagai salah satu penerapan nilai Pancasila.
The Mulung baru dicetuskan pada tahun 2019, tetapi Olyv, sapaan hangatnya, sudah tujuh tahun aktif menjadi aktivis peduli lingkungan. Didampingi oleh Kepala Rutan (Karutan) dan tenaga kesehatan Rutan Masohi, Olyv memulai kegiatan dengan menyampaikan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan untuk masa depan.
“Masa kecil saya diisi dengan bermain di pantai dan memakan ikan segar dari laut. Saya ingin anak cucu saya nanti juga dapat menikmati keindahan alam Indonesia yang saya rasakan. Dengan lingkungan yang bersih juga dapat memicu untuk melakukan hal-hal positif," ungkap Olyv.
WBP diberi arahan langkah dasar yang dapat dilakukan untuk menjaga kebersihan adalah dengan membuang sampah pada tempatnya. “Membuang sampah pada tempatnya akan menciptakan lingkungan yang bersih dan tidak menimbulkan penyakit bagi tubuh kita. Tidak lupa untuk terus menerapkan 3M yang dianjurkan oleh pemerintah,” tambah dr. Katelya, yang saat ini masih berstatus sebagai CPNS Dokter Terampil Rutan Masohi.
Karutan Masohi, Bayu Muhammad berterima kasih atas ilmu yang telah diberikan kepada WBP. Ia bercerita saat ini Rutan Masohi dalam proses pembetulan penyediaan air bersih sebagai langkah dasar dalam menjaga kesehatan WBP.
“Semoga dengan hal tersebut dan penyuluhan yang diberikan dapat menjaga kesehatan WBP hingga menyelesaikan masa pidananya nanti,” pungkas Bayu.
Pada akhir kegiatan, Olyv mendapatkan buah tangan hasil kerajinan WBP yang tebuat dari limbah sampah plastik. Olyv memastikan akan terus melanjutkan program pembersihan lingkungan sehingga nanti saat keluar dari Rutan, para WBP dapat kembali ke lingkungan yang bersih dan tidak mengulangi kesalahannya kembali.
Upacara diikuti oleh Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad berserta Pejabat Struktural dan jajaran pegawai pada Aula Rutan Masohi.
Mengikuti anjuran dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, jajaran Rutan Masohi memakai baju adat dengan mayoritas memakai salah satubaju adat dari Maluku yaitu Baju Cele.
Setelah mengikuti upacara secara virtual, Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad berpesan untuk menjadi Warga Negara yang baik dengan menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. “Membangun kerukunan dalam berbangsa dan bernegara dapat dimulai dari menerapkan 3 semangat.. yaitu semangat kebersamaan, semangat kekeluargaan dan semangat solusi,” pesan Bayu.
Seperti diketahui, Karutan tidak pernah bosan untuk menyampaikan 3 semangat tersebut kepada jajarnnya. Semangat membangun kebersamaan hingga menjadi keluarga yang memiliki keeratan dan satu tekad dalam memberikan solusi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi.