APRIL 2022
Kedatangan Kemenag untuk memberikan pembinaan kepada WBP beragama Islam dengan metode siraman rohani di penghujung Ramadan ini.
Hakim Abdul Gani selaku Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan mengatakan bahwa Rutan Masohi selalu konsisten dalam melakukan pembinaan Kerohanian bagi seluruh WBP tanpa terkecuali. Salah satu upaya yang dilakukan dalam peningkatan keimanan dan ketakwaan WBP adalah dengan mengundang dan berkolaborasi dengan Penyuluh Agama Islam dari Kemenag Malteng.
“Menjadi seorang WBP Rutan bukanlah akhir segalanya dari seorang insan manusia, walaupun kebebasan terbatasi bukan berarti juga membatasi kebebasan mereka dalam mendapatkan ilmu tentang agama apalagi di bulan Ramadan ini,” ujar Gani.
Rafiudin, salah satu Penyuluh Pembinaan Agama Islam Kemenag Kabupaten Malteng, berterima kasih telah diberikan kesempatan dalam membina WBP di bulan Ramadan. “Semoga bisa membantu memberikan pembinaan sesuai yang diharapkan,” harapnya.
Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad, berharap pembinaan yang diberikan kepada WBP dapat memberikan manfaat dan menjadi bekal saat menyelesaikan masa pidana nanti. “Ada beberapa WBP kami yang mendapatkan Remisi Idulfitri, salah satunya langsung bebas pada hari itu juga. Semoga yang kami berikan selama mereka di Rutan Masohi dapat menjadi bekal untuk kembali di tengah-tengah masyarakat,” harap Bayu.
Upacara dilaksanakan secara terpusat dari Graha Pengayoman, Jakarta dan ikuti melalui teleconference oleh Jajaran Pemasyarakatan di seluruh Indonesia, termasuk Rutan Masohi.
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H. Laoly memimpin langsung Upacara menyampaikan Pemasyarakatan sebagai bagian akhir dari Criminal Justice System atau Sistem Peradilan Pidana, diharapkan mampu menjadi muara akhir dari penanganan pelaku kejahatan.
“Menjalin hubungan baik tidak hanya secara internal, tetapi juga secara eksternal dengan stakeholder,” imbau Yasonna.
Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad meyakini bahwa sebagai Kepala Unit Pelaksana wajib mempertahankan marwah Pemasyarakatan yang telah dirajut. Salah satu upaya yang dilakukan adalah bekerja dengan mentaati aturan dan tidak hanya bekerja sekedar.
“Mempertahankan marwah Pemasyarakatan dengan kebersamaan demi kemajuan Pemasyarakatan kedepannya. Lakukan perubahan mindset lama, karena era digitalisasi menuntut untuk akuntabel dalam bertugas,” ujar Bayu.
Selain itu, Rutan Masohi juga mendapatkan penghargaan UPT Pemasyarakatan terbaik lingkup Jajaran Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenkumham Maluku di 2 kategori yaitu kategori Inovasi dan kategori Publikasi "One Day One News"
"Semua usaha dan kerja keras kita selama ini akhirnya tidak sia-sia dan membuahkan hasil. 3 Semangat yaitu Semangat Kekeluargaan, Semangat Kerjasama dan Semangat Solusi merupakan bagian dalam berproses untuk menghasilkan sesuatu yang baik serta perlu diingat jangan merasa puas, tetap tingkatkan semangat dalam bekerja kedepannya agar bisa mendapatkan penghargaan-penghargaan lainnya,” jelas Bayu.
Penyerahan Zakat Fitrah jajaran Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia secara simbolis dilaksanakan oleh Wakil Menteri Hukum dan HAM, Eddy O.S Hiariej kepada Ketua Baznas, Noor Achmad.
“Terlaporkan pada tahun ini zakat fitrah oleh jajaran Kemenkumham meningkat sebanyak 40%. Semoga apa yang telah disalurkan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT,” ujar Wakil Menteri.
Zakat fitrah ialah Zakat wajib yang harus dikeluarkan sekali dalam setahun yaitu saat bulan Ramadhan menjelang idul fitri. Zakat Fitrah hukumnya wajib ditunaikan bagi setiap muslim yang mampu. Besaran Zakat Fitrah yang harus dikeluarkan sebesar satu sha’ yang nilainya sama dengan 2,5 kilogram beras atau uang kurang lebih sebesar Rp. 40.000.
Pada Rutan Masohi, Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad turut menyalurkan zakat fitrahnya kepada Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Rutan Masohi yang dikelola oleh Dewan Kemakmuran Mesjid (DKM) Rutan Masohi. Dilaksanakan pada Mesjid Darussalam Rutan Masohi, Karutan menyalurkan Zakat Fitrahnya bersama dengan pejabat sturktural pada Sabtu (23/4).
“Instansi telah menyediakan sarana untuk menyalurkan zakat, akan lebih baik jika para jajaran menyalurkan zakat melalui UPZ yang ada di instansi yang nantinya akan disalurkan langsung ke UPZ Baznas Kemenkumham,” harap Karutan.
Bayu menjelaskan UPZ sengaja disiapkan di Masjid Darusalam untuk memudahkan Pegawai maupun Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang ingin menunaikan Zakat Fitrahnya.
"Tujuan mengeluarkan zakat fitrah adalah sebagai pembersih bagi yang mengeluarkannya dan berpuasa dari amalan yang sia-sia selama Ramadhan. Selain itu, juga bisa membentuk dan meningkatkan rasa kepedulian kita terhadap sesama,” Imbuhnya.
Kepala Rutan (Karutan) Masohi, Bayu Muhammad mengatakan peringatan HBP ke 58 adalah kegiatan yang sifatnya terpusat. Artinya dilakukan oleh seluruh Jajaran Pemasyarakatan se-Indonesia.
Bayu menuturkan, kepedulian pada sesama dalam bentuk baksos yang dilaksanakan kali ini juga merupakan rangkaian menyambut Hari Bakti Pemasyarakatan ke-58.
"Selain euforia HBP-58 dirasakan oleh pegawai, namun masyarakat pun juga bisa turut ikut merasakan perayaannya, melalui event-event yang kami laksanakan, seperti bakti sosial ini," jelas Bayu.
Bayu yang didampingi Jajaran Subseksi Pelayanan Tahanan (Peltah). Hakim Abdul Gani selaku Kepala Subseksi Peltah memberikan sejumlah paket sembako dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Semoga bantuan yang diberikan dapat mengurangi beban saudara-saudara kita, Selain itu juga semoga menjadi pahala disisi Alllah SWT di bulan yang suci ini,” tandas Gani.
Kehadiran masyarakat sekitar ke Rutan bukan semata hanya menerima paket sembako, melainkan dapat mengenal lingkungan Rutan bersama dengan jajaran yang ada di dalamnya.
“Penting untuk menjaga silaturahmi dengan masyarakat sekitar Rutan, karena kami disini juga bagian dari masyarakat, Sehingga kami bisa memelihara dan mempererat hubungan dengan masyarakat dengan saling tegur sapa dan saling bantu,” ungkap gani.
Rumah Tahanan Negara (Rutan) Masohi fasilitasi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang masih berstatus Tahanan dengan sidang online. Tidak hanya sidang yang dilaksanakan dari Pengadilan Negeri Masohi, tetapi Rutan Masohi juga mefasilitasi persidangan dari Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Ambon, Kamis (21/4).
Pelaksanaan sidang online dari PN Masohi dan Pengadilan Tipikor Ambon berlangsung pada waktu yang sama. Untuk itu, pihak Rutan Masohi telah menyiapkan dua perangkat agar para Tahanan dapat mengikuti sidang dari masing-masing Pengadilan tanpa kendala.
“Sebelumnya kami hanya mefasilitasi sidang dari satu Pengadilan Negeri, ini kali pertama kami mefasilitasi sidang dari dua Pengadilan secara bersamaan. Walau begitu kami akan tetap memberikan layanan yang prima agar para Tahanan dapat mengikuti sidang tanpa kendala,” jelas Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Hakim Abdul Gani.
Didampingi langsung oleh staf Pelayanan Tahanan, Purnomo, 2 (dua) orang Tahanan mengikuti sidang online dengan agenda pembacaan putusan oleh hakim Pengadilan Negeri Masohi. Kedua tahanan dengan pidana perlindungan anak tersebut masing-masing mendapatkan hukuman penjara 11 tahun dan 6 tahun.
“Kedua Tahanan menerima putusan dari hakim dan tidak mengajukan banding. Kami masih menunggu berkas dari PN Masohi untuk merubah status mereka menjadi Narapidana,” ucap Purnomo.
Sementara itu, 3 (tiga) orang Tahanan mengikuti sidang saksi yang dilaksanakan oleh Pengadilan Tipikor Ambon. Gani menyampaikan bahwa ini merupkan sidang Tipikor pertama yang dilaksanakan secara daring, untuk sidang selanjutnya apakah tetap secara daring atau tidak, jajarannya siap untuk mengikuti prosedur sesuai dengan ketentuan yang ada.
“Jika diperlukan pemindahan ke Kota Ambon, kami akan menyiapkan berkas pemindahan untuk mempercepat proses pemindahan,” ucap Gani.
Berlangsung khusyuk, giat diawali dengan upacara penghormatan kepada arwah pahlawan yang dipimpin langsung oleh Karutan Masohi, Bayu Muhammad yang diikuti pula dengan Paguyuban Ibu-Ibu Pemasyarakatan (PIPAS). Bayu mengatakan bahwa ziarah ini juga sekaligus sebagai ajang pengingat terhadap nilai-nilai kepahlawanan yang dulu diajarkan para pahlawan.
“Kegiatan ini juga sebagai pengingat kita terhadap nilai-nilai kepahlawanan yang telah rela berkorban bahkan nyawa untuk bangsa dan negara kita tercinta ini," ungkap Karutan.
Razia gabungan dengan APH merupakan salah satu dari penerapan Tiga Kunci Pemasyarakatan, yaitu bersinergi dengan APH.
“Kami melaksanakan razia dua kali dalam sebulan. Tapi menyongsong HBP Ke-58, kami menerapkan salah satu dari Tiga Kunci Pemasyarakatan, yaitu bersinergi dengan APH,” tegas Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad.
Selanjutnya, tim gabungan menuju dua blok hunian di Rutan Masohi, yakni Blok Siwabessy dan Blok Pattimura. “Laksanakan razia dengan humanis dan sesuai dengan SOP yang ada,” pesan Bayu.
Usai dua jam penggeledahan, tidak ditemukannya barang-barang terlarang, seperti narkoba dan handphone. Selanjutnya, dilakukukan tes urine kepada tahanan yang baru memasuki Rutan Masohi dan narapidana narkotika dengan hasil negatif.
“Terima kasih atas bantuan Polsek Masohi dan Koramil Amahai. Hasil dari razia dan tes urine menunjukkan Rutan Masohi bersih dari handphone dan narkoba. Saya akan terus memastikan Rutan Masohi bersih dari barang-barang terlarang,” janji Bayu.
Mengusung tema “Ada Kuasa di Balik Batu yang Terguling", pelaksanaan ibadah ini bekerja sama dengan Gereja Protestan Maluku Letwaru.
Ibadah Paskah dimulai dengan Ibadah Perjamuan Kudus untuk memperingati kematian Isa Almasih, dilanjutkan dengan Ibadah Kubur Terbuka, Minggu (17/4) dini hari. Turut hadir Karutan Masohi, Bayu Muhammad.
“Dalam momen yang sangat istimewa ini, marilah sejenak kita menundukkan hati seraya bersyukur atas semua kesempatan dan nikmat yang Tuhan berikan. Tidak ada kata terlambat untuk bertobat dan berdoalah untuk kehidupan esok yang lebih baik. Tuhan sangat menyayangi umat-Nya yang khusyu beribadah,” ujarnya.
Sebagai pengujung dari rangkaian Paskah, Ibadah Paskah Kedua dilaksanakan pada Senin (18/4) yang diikuti oleh Kepala Subseksi (Kasubsi) Pengelolaan, Agustina Lawalata, dan petugas. Ibadah juga turut diikuti anggota Dharma Wanita Persatuan Rutan Masohi sebagai majelis jemaat.
“Terima kasih kepada petugas dan WBP yang telah aktif berpartisipasi dalam rangkaian perayaan Paskah. Semoga memberikan motivasi bagi kita semua untuk selalu percaya dan menyerahkan seluruh pelaksanaan tugas dalam rencana Tuhan,” ungkap Ine, sapaan akrab Kasubsi Pengelolaan.
Ketiga tahanan tersebut sebelumnya dititipkan pada Kepolisian Resor Maluku Tengah dan Kepolisian Sektor Kota Masohi.
Penggeledahan badan dan barang ketiga tahanan dilakukan oleh Regu Pengamanan yang selanjutnya diserahkan kepada Subseksi Pelayanan Tahanan untuk pemeriksaan kelengkapan berkas administrasi, seperti Surat Perintah Penahanan (T-7), Berita Acara Pelaksanaan Penahanan (BA-15), surat keterangan hasil rapid test, dan dokumen pendukung lainnya.
“Kami menerima tiga tahanan dari Polsek Kota Masohi maupun Polres Maluku Tengah di mana semuanya dilengkapi dengan hasil rapid test negatif. Berkas yang kami terima sudah lengkap dan pencatatan Register D juga telah kami lakukan,” jelas Kepala Subseksi (Kasubsi) Pelayanan Tahanan, Hakim Abdul Gani.
Tiga tahanan tersebut akan menjalani masa karantina selama 14 hari di kamar karantina yang dikhususkan dan tidak campur dengan WBP lain. Mereka juga diedukasi mengenai peraturan-peraturan yang ada di Rutan.
Bayu Muhammad selaku Kepala Rutan Masohi menyampaikan bahwa pihaknya selalu berkoordinasi dengan Aparat Penegak Hukum seperti kepolisian, kejaksaan, serta pengadilan dalam rangka penentuan waktu masuknya tahanan. Hal ini perlu dilakukan karena penerimaan tahanan harus didasarkan pada kesiapan kamar isolasi di Rutan dan wajib sifatnya untuk setiap penerimaan tahanan baru menerapkan protokol kesehatan agar tidak terjadi penyebaran dan penularan COVID-19 di Rutan Masohi.
“Meski pandemi COVID-19 masih belum juga selesai, kita harus selalu memberikan pelayanan terbaik dan prima kepada masyarakat,” tandas Bayu.
Karutan Masohi Kontrol Kesiapan Dapur Guna Kelancaran Sahur WBP. Karutan Masohi, Bayu Muhammad didampingi oleh dua pejabat struktural yaitu Hakim Abdul Gani selaku Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan dan Ackmal M. Nur selaku Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan beserta regu pengamanan melakukan monitoring langsung proses kesiapan untuk pembagian makan/minum sahur bagi para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), Senin Malam (11/04).
Ka.KPR menyampaikan bahwa Karutan Masohi langsung menuju ke dapur setelah mengikuti sholat tarawih di masjid Rutan untuk melihat langsung kesiapan proses memasak makanan/minuman untuk jatah sahur bagi WBP pada dini hari dengan pengawasan oleh petugas jaga.
“Saat ini kami juga memiliki Tahanan muslim yang berada di Polsek Kota Masohi dan Polres Amahai. Pengontrolan masak makanan sahur dilakukan lebih awal supaya makanan dapat diantarkan lebih awal kepada Tahanan yang berada di Polsek dan Polres,” ujar Ackmal.
Selanjutnya Karutan melakukan monitoring/kontrol dibeberapa tempat baik dapur kamar hunian bahkan memantau melalu HT dini harinya waktu pembagian jatah makan/minum sahur bagi seluruh WBP sampai dengan proses pembagian tersebut selesai.
Sementara itu, Bayu menyampaikan bahwa tujuan dari kegiatan monitoring ini adalah untuk mengetahui secara langsung proses penyiapan bahan makanan, proses memasak, keadaan makanan/minuman yang akan dibagikan, proses pendistribusian dan kesiapsiagaan/dukungan keamanan pada saat proses pembagian jatah sahur bagi WBP, hal itu untuk mengetahui langsung apakah semua proses berjalan sesuai dengan yang direncanakan atau tidak dan juga untuk mengetahui langsung apabila terdapat kendala pelaksanaan serta langkah-langkah yang dilakukan seluruh jajaran yang terlibat dalam mengatasinya kendala tersebut.
"Terima kasih kepada Tamping Dapur, Perwira Piket, Petugas Piket dan Regu Pengamanan yang telah berkolaborasi dengan baik sehingga proses penyediaan sampai dengan pendistribusian ke para WBP di blok huniannya dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana dalam suasana keamanan yang kondusif", ucap Bayu.
Pemeriksaan dilakukan oleh Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang baru memasuki Rutan Masohi sebagai Perawat, Bastian yang didampingi juga oleh Hakim Abdul Gani selaku Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan.
Setelah dilakukan pengecekan bersama, WBP tersebut diberi tahu cara untuk menjaga kebersihan pada area yang dikhitankan supaya tidak lembab. “Kami tetap akan melakukan pemantauan lebih lanjut supaya tidak terjadi infeksi seperti yang dikeluhkan,” terang Gani.
Kasubsi Yantah menambahkan bahwa CPNS telah dilibatkan dalam perawatan kesehatan WBP supaya ilmu dan keahlian yang telah dimiliki sebelumnya tidak hilang.
"Walau baru satu minggu menjadi bagian dari Rutan Masohi, kami sudah libatkan CPNS dalam merawat kesehatan WBP sebagai penerapan keahlian yang telah dimiliki dan guna untuk menambah wawasan pengetahuan serta pengalaman penanganan terhadap kesehatan WBP", imbuhnya.
Seperti diketahui, Rutan Masohi melaksanakan khitanan bagi 2 (dua) orang WBP yang belum dikhitan saat memasuki Rutan. Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad menyampaikan hal tersebut dilakukan untuk memenuhi kewajiban berkhitan bagi WBP yang beragama Islam.
“Tidak hanya diwajibkan dalam agama Islam, Khitan juga memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, salah satunya mencegah penyakit menular pada kelamin. Kami akan melaksanakan khitan kembali jika ditemukan kembali WBP yang belum dikhitan,” ungkap Bayu.
Rutan Masohi menyediakan dan mengembangkan bimbingan kerja (bimker) bidang mebel dengan memanfaatkan bahan kayu yang tersedia dan mudah mendapatkan di sekitar Kota Masohi. Bimker ini dipantau langsung oleh Kepala Rutan (Karutan), Bayu Muhammad, dan Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Abdul Gani, Jumat (8/4).
Kali ini, ide, rancangan model, dan motif datang langsung dari Karutan untuk pembangunan perpustakaan Rutan Masohi, yakni pembuatan patung unta dari serbuk kayu. Rutan Masohi memberdayakan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang piawai dalam mengolah bahan kayu dikarenakan pekerjaan sebelumnya adalah perajin kayu. Keahliannya tersebut diajarkan dengan semangat kepada sesama WBP yang berminat dalam bimker mebel sehingga petugas merasa terbantu dalam melakukan pembinaan.
Rencananya, hasil dari beberapa kegiatan bimker mebel akan digunakan untuk menunjang sarana perkantoran dan dipamerkan di galeri Rutan Masohi beserta hasil karya lainnya sebagai salah Penerimaan Negara Bukan dari Pajak. “Karya-karya WBP ini bagus dan tidak kalah dengan karya di luar. Kami sebagai petugas sudah selayaknya mengembangkan semangat para WBP dengan melakukan promosi karya tersebut agar dikenal masyarakat,” ucap Bayu.
Ia menambahkan dalam suatu hasil karya kebudayaan manusia yang paling berharga adalah ide. Oleh sebab itu, Bayu meminta WBP terus berkarya dimulai dengan ide-ide serta lakukan mulai dari kemauan dan keinginan diri sendiri.
“Zaman menuntut kita untuk terus bergerak, maka kita harus mengimbanginya. Saya mengapresiasi semangat petugas dan WBP dalam kegiatan bimker ini yang telah menerapkan tiga semangat, yaitu semangat kebersamaan, semangat kekeluargaan, dan semangat solusi," pungkas Bayu.
Monev yang dilakukan meliputi Pelayanan Publik Berbasis Hak Asasi Manusia dan Kepegawaian.
Kepada Kepala Bidang Hak Asasi Manusia Kanwil Kemenkumham Maluku, Moksen Hasan, Kepala Rutan (Karutan) Masohi, Bayu Muhammad, menjelaskan kendala yang dihadapi pada bulan Maret 2022 adalah pengisian survei melalui pindai barcode tidak langsung melalui tautan karena kurangnya pengetahuan teknologi yang dimiliki keluarga Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
“Kami tidak mau menjadikan ini alasan untuk tidak memenuhi pengisian survei. Kami sudah menemukan cara untuk mempermudah pengisian survei, baik untuk petugas maupun pengunjung,” terangnya terkait pengisian survei integritas dan Indeks Persepsi Korupsi/Indeks Kepuasan Masyarakat.
Pada bagian Kepegawaian, Kanwil Kemenkumham Maluku melakukan monev untuk melihat apakah Rutan Masohi telah menerapkan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) sesuai dengan Peraturan Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI Nomor 8 Tahun 2021. Menanggapi hal tersebut, Pengelola Data Kepegawaian Rutan Masohi, Sumiyati, menyampaikan aturan terbaru SKP telah diterapkan dimulai dari pengusulan naik pangkat pada awal tahun ini.
“Kami juga sudah membetulkan perubahan penilaian SKP Karutan, termasuk menerapkan SKP tahun 2022 sesuai perjanjian kinerja, rencana strategis, serta organisasi dan tata kelola Rutan Masohi tahun 2022,” jelas Sumiyati.
Setelah pelaksanaan monev, Karutan Masohi mengajak tim dari Kanwil Kemenkumham Maluku untuk melihat sarana prasarana yang dimiliki Rutan Masohi. Sarana prasarana seperti perpustakaan Manusela Brain, ruang pangkas Nyonk Barbershop, dan ruang musik Mushroom ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada WBP.
“Salat tarawih di Rutan Masohi dipimpin oleh WBP yang mendapat Surat Keputusan dan ditugaskan sebagai tahanan pendamping agama Islam. WBP dan petugas sudah mendapatkan vaksin dosis ketiga, sehingga kegiatan tarawih sudah sesuai anjuran pemerintah," terang Kasubsi Pelayanan Tahanan Rutan Masohi, Hakim Abdul Gani, Selasa (5/4).
Kepala Rutan (Karutan) Masohi, Bayu Muhammad, berharap kebijakan yang telah diputuskan jajarannya berdampak baik bagi petugas dan WBP dalam menunaikan ibadah.
Sebelumnya, pembinaan kerohanian diberikan melalui metode ceramah oleh Penyuluh Agama Islam Kemenag Maluku Tengah dan Tadarus Al-Qur’an bersama Dewan Kemakmuran Mesjid Rutan Masohi. Penambahan metode dilakukan dengan menerapkan hafalan Al-Qur’an dan konsultasi keagamaan.
“Tidak ada perubahan untuk waktu pelaksanaan, hanya menambah metode pemberian pembinaan yang sudah kami sepakati dengan Kemenag Maluku Tengah,” ujar Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Hakim Abdul Gani.
Penambahan metode pemberian pembinaan kerohanian selama Ramadan dilakukan untuk menambah keimanan para WBP dalam beribadah. Penambahan metode konsultasi keagamaan dilihat dari antusiasme para WBP dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan pada pembinaan kerohanian sebelumnya.
“Dapat terlihat bahwa WBP ingin memperbaiki diri sebagai cerminan menyesali perbuatan yang mengakibatkan mereka berada di Rutan. Kami memfasilitasi hal tersebut dengan bekerja sama langsung dengan pihak yang ahli dalam memperkuat ilmu keagamaan,” tambah Gani.
Penyuluh Agama Islam Kementerian Agama Maluku Tengah, Harni Patty, mengamini dan mendukung hal tersebut. “Kami ingin membantu para WBP menjadi pribadi yang lebih baik sehingga kami akan memberikan ilmu-ilmu yang berguna bagi WBP, baik saat masih dan telah selesai menjalani masa pidana,” janjinya.
Ia sangat antusias dalam mengikuti orientasi tersebut didampingi Bayu Muhammad selaku Karutan dan Agustina Lawalata selaku Kepala Subseksi (Kasubsi) Pengelolaan.
Sebelum mengikuti kegiatan secara virtual, Agustina memberikan pengarahan kepada CPNS tersebut. Ia menyampaikan pengenalan pada setiap subseksi di Rutan Masohi akan dilaksanakan setelah orientasi serentak.
"Ikuti terlebih dahulu orientasi ini. Setelah itu, akan ada perkenalan pada setiap subseksi di Rutan Masohi. Selamat datang di Rutan Masohi. Jangan berkecil hati walau mendapatkan penempatan yang jauh dari tempat asal," ujar perempuan yang kerap disapa Ine ini.
Hal senada disampaikan Karutan Masohi, Bayu Muhammad. “Buatlah bangga keluarga dan orang tuamu dengan menunjukkan dedikasi sebagai CPNS pilihan terbaik dari banyaknya pelamar CPNS lain bahwa negara tidak salah memilih,” pesannya.
“Kami tidak membedakan perlombaan untuk petugas dan WBP. Hal ini kami lakukan untuk mempererat hubungan antara petugas dan WBP,” jelas Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Hakim Abdul Gani, selaku Ketua Pelaksanaan Porsenap.
Hal senada disampaikan Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad, bahwa Porsenap merupakan sarana hiburan bagi WBP agar mereka tidak merasa jenuh selama menjalani hukuman. Apalagi, WBP baru saja mendapatkan vaksin booster untuk menjaga imunitas jelang Ramadan.
“Selama itu hal positif dan tidak bertentangan dengan aturan yang ada, kami sebagai petugas akan memfasilitasi untuk memberikan pelayanan prima bagi WBP,” tegas Bayu.
Selain tenis meja, perlombaan lain yang diadakan dalam Porsenap Rutan Masohi adalah gawang mini dengan melihat minat dan bakat dari WBP pada pelaksanaan Porsenap sebelumnya. “Menang atau kalah adalah nomor sekian. Yang menjadi target awal adalah bertanding sesuai aturan serta dapat menyalurkan dan mengembangkat minat dan bakat yang dimiliki,” tambah Bayu.