SEPTEMBER 2021

Dipimpin langsung Karutan Masohi, Bayu Muhammad, kegiatan diikuti oleh petugas dan WBP Rutan Masohi. “Zero halinar bukan bermaksud mempersulit. Tanpa halinar, kita masih bisa berkarya. Saya sangat semangat untuk memulai hal apapun. Mari kita tetap berkarya tanpa halinar," ajak Bayu.

Karutan menambahkan zero handphone bukan berarti meniadakan sarana komunikasi WBP dengan keluarga, tetapi membatasi penggunaan handphone. Rutan Masohi telah menyediakan Wartel Khusus Pemasyarakatan (Wartelsuspas) yang dapat digunakan WBP untuk menyambung komunikasi dengan keluarga.

"Saya tidak ingin lagi melihat ada petugas yang meminjamkan handphone kepada WBP. Kami sudah menyiapkan Wartelsuspas yang dapat digunakan WBP dengan batasan yang telah ditetapkan," tambah Bayu.

Ia berharap WBP dapat mengimbangi petugas Rutan Masohi dalam penerapan zero halinar serta mengetahui dan memahami batasan dan aturan antara petugas dan WBP. "Tanpa narkoba kita masih dapat berkarya, Banyak sekali medianya melalui kesenian, rohani, olahraga, perbengkelan, otomotif, berkebun, hingga kemandirian lainnya. Semua media itu sudah ada dan akan dilengkapi jika belum sempurna. Namun, harus diimbangi dengan keinginan dan kemauan serta berani untuk mencoba dan melaksanakan media-media kegiatan pembimbingan tersebut," pesan Karutan.

Tak lupa, ia mengingatkan seluruh pihak untuk menanamkan tiga semangat dalam melaksanakan tugas, yaitu semangat kebersamaan, semangat kekeluargaan, dan semangat solusi serta menghilangkan mental blocking dalam diri kita semua.



Kontributor: Rutan Masohi



#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham

Sebelumnya, Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad, telah berpesan untuk segera bekerjasama dengan PLN untuk lebih laniut melakukan pengecekan instalasi listrik. “Perhatikan kabel-kabel pada instalasi listrik yang dapat berpotensi menyebabkan korsleting yang bisa berujung pada kebakaran agar langsung dibenahi,” pesan Bayu.


Petugas PLN Area Masohi, Fauzan. menyampaikan setelah memeriksa seluruh instalasi listrik pada Rutan Masohi, beberapa instalasi pada Rutan Masohi kurang rapi dan perlu untuk dibenahi.


“Kurang lebih hanya dua dan sudah kami benahi untuk mencegah terjadinya korsleting,” jelas Fauzan.


Pemeriksaan instalasi listrik oleh petugas PLN Area Masohi tersebut didampingi oleh petugas jaga guna untuk mendapatkan pemahaman edukasi tentang kelistrikan serta cara penanganan terjadinya korsleting.


Hakim Abdul Gani, Kasubsi Pelayanan Tahanan mengatakan, "Semoga dengan pengecekan instalasi listrik oleh petugas PLN dapat meminimalisir terjadinya musibah kebakaran yang disebabkan korsleting listrik, Terimakasih PLN."


Karutan meminta petugas dan WBP dapat bekerja sama untuk selalu memperhatikan penggunaan listrik serta memperhatikan hal-hal yang dapat menyebabkan musibah kebakaran, terutama yang berhubungan dengan listrik dan api.


"Saya mohon bagi seluruh petugas penjagaan agar tetap memantau seluruh aktivitas penggunaan listrik dengan baik dan peka terhadap apa yang ada di sekeliling kalian untuk meminimalisir peristiwa-peristiwa yang tidak diinginkan seperti kebakaran. Mari kita bekerja sama untuk menjaga Rutan Masohi,” ajak Bayu.


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham

Peresmian ruang pangkas “NYONK BARBERSHOP” merupakan perombakan ruang pangkas pada Rutan Masohi yang sudah tersedia sebelumnya. Secara simbolis, Karutan memakaikan rompi apron barbershop kepada Tahanan Pendamping (Tamping) yang melaksanakan tugasnya pada ruang pangkas. Dilanjutkan dengan pemotongan pita dan penyerahan kunci ruang pangkas oleh Kepala Subseksi Pengelolaan kepada Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan. Ruang pangkas merupakan salah satu fasilitas layanan yang diberikan Rutan Masohi kepada WBP.


"Kata NYONK atau juga NYONG adalah panggilan kepada seorang laki-laki di Maluku, diharapkan bahwa WBP di Rutan Masohi dapat menjadi pribadi seorang laki-laki sejati, bertanggung jawab, dapat dipercaya dan jujur".Ujar Karutan dalam amanat apel pagi.


"Semoga dengan adanya perombakan ruang pangkas rambut, tamping yang ditugaskan dalam fasilitas layanan tersebut dapat meningkatkan keahlianya serta menambah rasa kepercayaan para WBP bahwa petugas menganggap mereka seperti keluarga". Pungkas Abdul Gani, Kasubsi Pelayanan Tahanan.


"Saya berterimakasih atas perombakan ruang pangkas rambut, sehingga saya lebih semangat lagi untuk melaksanakan tugas yang sudah dipercayakan dan akan semangat juga untuk melayani teman-teman WBP disini dalam menggunakan jasa layanan pangkas rambut". ujar RF, salah satu WBP yang melaksanakan tugas dilayanan pangkas rambut.


Dalam amanatnya lagi, Karutan menyampaikan bahwa pelaksanaan apel pagi hari ini bertujuan untuk meningkatkan dan mengigatkan lagi tentang 3 semangat. Hal tersebut dikarenakan Rutan Masohi bekerja dengan bermodal 3 semangat, yaitu semangat kebersamaan, semangat kekeluargaan dan semangat solusi.


“Terima kasih kepada WBP yang turut langsung membantu dalam perombakan ruang pangkas. Ini merupakan salah satu wujud nyata dalam penerapan 3 semangat tadi. Semoga layanan ini dapat bermanfaat bagi kita semua,” akhir Bayu dalam amanat apel pagi.


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham

Penerima penghargaan Pattimura Muda Rutan Masohi adalah Gerry O. Silaka untuk periode bulan Agustus dan Ari Utomo untuk periode bulan September.


Ini merupakan apresiasi yang diberikan oleh instansi kepada petugasnya karena telah melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik dan patut menjadi contoh untuk rekannya yang lain. Terlebih, Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Rutan Masohi, Ari Utomo, berhasil mendapatkan peringkat I pada Pelatihan Dasar CPNS Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Angkatan 115.


“Pemberian penghargaan Pattimura Muda Rutan Masohi tidak semena-mena diberikan begitu saja, tetapi melalui penilaian yang objektif dari jajaran struktural Rutan Masohi. Selamat kepada saudara Gerry dan Ari. Terima kasih karena telah bekerja dengan baik. Tingkatkan terus kinerja agar dapat diikuti oleh rekan-rekan lainnya,” pesan Bayu.


Ia juga mengajak jajarannya untuk menjadikan momentum ini agar lebih baik ke depannya. Hal tersebut dapat terlaksana karena Rutan Masohi bekerja dengan bermodal tiga semangat, yaitu semangat kebersamaan, semangat kekeluargaan, dan semangat solusi .


“Semangat kebersamaan merupakan tidak egois, semangat kekeluargaan melambangkan bahwa kita semua sama, dan semangat solusi adalah bersama untuk menghasilkan yang terbaik. Ketiga semangat tersebut merupakan pilar dan berlaku untuk kita semua dalam melaksanakan tugas,” jelas Bayu.


Tak lupa, ia menyampaikan terima kasih untuk semangat pagi telah mengikuti apel dengan saksama. “Ini merupakan salah satu wujud nyata dalam penerapan tiga semangat tadi. Semoga semangat ini dapat menumbuhkan rasa kekeluargaan dan saling memiliki untuk kita semua,” harap Bayu.


Salah satu penerima penghargaan Pattimura Muda Rutan Masohi, Ari Utomo, sangat berterima kasih atas apresiasi yang diberikan Rutan Masohi kepadanya. "Semoga saya dapat memberikan kontribusi lebih baik lagi ke depannya untuk memajukan instansi tempat saya mengabdi," ungkap Ari.


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham


Program asimilasi rumah adalah sebuah solusi yang dicanangkan oleh Pemerintah melalui Kementerian Hukum dan HAM dalam mengatasi penyebaran covid-19 di dalam lapas dan rutan serta mengatasi over kapasitas hunian di dalam lapas dan rutan.


"Saya merasa senang telah mendapatkan program asimilasi di rumah dari Rutan Masohi tanpa dipungut biaya sepersenpun alias gratis, terimakasih saya ucapkan kepada para petugas yang telah membina dengan baik selama menjalani masa hukuman," ujar SE saat ditemui di kamar sel nya waktu berkemas.


Surat Keputusan (SK) diberikan langsung oleh staf Pelayanan Tahanan, Melkianus Sinay, Kepada WBP yang mendapatkan program asimilasi di rumah. WBP terkait telah mendapatkan arahan dari Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Balai Pemasyarakatan (Bapas) Ambon yang akan mengawasi WBP selama menjalanai program asimilasi di rumah.


"Semoga menjadi pribadi yang lebih baik dan tidak mengulangi perbuatan yang negatif lagi serta tetap melakukan kegiatan-kegiatan positif yang telah diajarkan saat mengikuti pembinaan di dalam Rutan,” pesan Melky.


Kepala Rutan Masohi, Bayu Mummad menyampaikan bahwa Rutan Masohi akan terus memberikan program asimilasi di rumah ini kepada narapidana yang memenuhi syarat sesuai dengan masa berlaku Permenkumham No.24 Tahun 2021. "Permenkumham ini diterbitkan dalam rangka mencegah penyebaran Virus Covid-19 di Rutan melalui program asimilasi rumah yang didalamnya termuat ketentuan/kategori narapidana yang berhak mendapatkan program ini," ucap Bayu.


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham

Kedatangan tersebut untuk meninjau sarana dan prasarana pada Pos Pembentukan Pelayanan Komunikasi Masyarakat (Yankomas) berbasis HAM bagi masyarakat yang ada di Rutan Masohi.


Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan Rutan Masohi, Hakim Abdul Gani, menerima langsung kunjungan dari Tim Monev P2HAM dan secara langsung memandu pengecekan pada fasilitas berbasis HAM yang dimiliki Rutan Masohi.


Fasilitas berbasis HAM yang dimiliki oleh Rutan Masohi antara lain, ruang tunggu kunjungan, jalur dan sarana khusus disabilitas, banner informasi alur kunjungan, tata tertib, alur proses pengusulan intergrasi bagi narapidana, ruang kunjungan, ruang menyusui, ruang bermain anak dan pos Yankomas. Tidak lupa, Rutan Masohi juga memiliki media sosial dan situs sebagai sarana pengaduan online untuk mempermudah masyarakat.


“Fasilitas yang kami miliki merupakan standar awal yang seharusnya dimiliki untuk memberikan pelayanan publik berbasis HAM. Kami masih akan terus membenahi untuk memberikan pelayanan yang prima,” ujar Gani.


Pembenahan pada Rutan Masohi, tanpa terkecuali pada Pos Yankomas, terus dipantau oleh Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad, sebagai bentuk keseriusan dalam memberikan pelayanan yang prima bagi masyarakat. “Kami tidak melupakan untuk memberikan pelayanan berbasis HAM bagi masyarakat, karena HAM adalah hak dasar yang harus didapatkan oleh warga negara,” ungkap Bayu.


Pengolah Data Diseminasi HAM Kanwil Maluku, Aloyses J. Noya, menaruh harapan kepada Rutan Masohi untuk dapat menerapkan Pos Yankomas dengan maksimal. “Penerapan Pos Yankomas menjadi tolak ukur keluarga WBP kepada Rutan Masohi apakah sudah memberikan pelayanan berbasis HAM atau belum. Dengan itu agar dapat diterapkan sesuai dengan SOP,” pesan Aloyses.


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham

Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad, menyampaikan selama masa pandemi COVID-19, kunjungan keluarga terhadap WBP ditiadakan. Warung Telekomunikasi Khusus (Wartelsus) menjadi salah satu sarana efektif WBP untuk melepas rasa rindu dengan keluarganya selama tidak adanya kunjungan. Tak hanya Wartelsuspas, Rutan juga menyediakan pelayanan tambahan berkomunikasi melalui video call secara gratis dan terjadwal.


Selain itu, hadirnya Wartelsus juga merupakan salah satu langkah yang ditempuh Rutan Masohi untuk memutus upaya masuknya ponsel ke dalam Rutan.


“Kami berkomitmen untuk memberantas masuknya ponsel ke dalam Rutan. Maka, harus diimbangi dengan penyediaan fasilitas yang dapat mengganti kebutuhan WBP akan komunikasi,” tegas Bayu.


Selama ini, Rutan Masohi sudah berupaya mencegah masuknya ponsel mulai dari penggeledahan badan bagi siapa saja yang memasuki area steril, penggeledahan rutin kamar hunian WBP, serta pemasangan metal detektor, tetapi ada saja cara WBP agar bisa menggunakan ponsel. Padahal itu sudah jelas-jelas dilarang.


“Selain melakukan tindakan-tindakan tadi, kami juga sediakan sarana agar mereka tetap dapat berkomunikasi melalui Wartelsus," ungkap Bayu.


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham

Rutan Masohi kembali memberikan Vaksinasi Covid-19 (𝘚𝘪𝘯𝘰𝘷𝘢𝘤) Tahap Kedua bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang dilaksanakan oleh Tim Medis dan dibantu oleh tim dari Puskesmas Letwaru Kecamatan Kota Masohi, Selasa (21/9).


Pada Tahap Kedua kali ini, sebanyak 30 WBP melanjutkan dosis vaksin yang sebelumnya telah mereka dapatkan.


Penyuntikan vaksin Covid-19 dilakukan sebanyak dua kali bertujuan untuk mengoptimalkan antibodi yang dibentuk oleh tubuh. Dengan demikian, tubuh akan memiliki respons kekebalan yang lebih kuat dalam melawan virus Covid-19.


WBP Rutan Masohi sangat antusias untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 dikarenakan penyebaran virus Covid-19 yang semakin meningkat dan vaksinasi adalah salah satu upaya untuk memutus rantai penyebaran virus Covid-19, setidaknya untuk diri sendiri.


Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad tidak lupa mengingatkan para WBP untuk terus menerapkan Protokol Kesehatan 5M (Memakai masker, Mencuci tangan dengan air mengalir, Menjaga Jarak, Menghindari Kerumunan serta Membatasi aktifitas).


"Walaupun sudah mendapatkan vaksinasi tahap dua, tetap menjaga kesehatan dengan protokol kesehatan yang telah dianjurkan pemerintah karena vaksinasi saja tidak cukup untuk mencegah virus Covid-19," ungkap Bayu.


Dengan terlaksananya vaksinasi dosis tahap kedua bagi gelombang kedua WBP, keseluruhan jiwa pada Rutan Masohi telah mendapatkan vaksin Covid-19. Hanya tahanan yang baru saja dipindahkan masuk ke dalam Rutan Masohi yang belum mendapatkan vaksin. Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Hakim Abdul Gani, menyampaikan akan kembali berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk memberikan vaksin kepada tahanan baru.


"Meski belum mendapatkan putusan pidana, tetapi kami akan tetap mengoptimalkan pelayanan kepada para tahanan supaya bisa mendapatkan vaksinasi," ungkap Gani.


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham

Karutan menyampaikan pemeriksaan dan perawatan serta rolling kunci gembok blok dan kamar hunian dilakukan sebagai bentuk deteksi dini guna mencegah terjadinya gangguan keamanan dan keteriban pada Rutan Masohi, salah satunya yakni meminimalisir pelarian, karena tidak ada yang tahu apa yang direncanakan oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).


"Pemeriksaan ini dilakukan secara berkala setiap 3 bulan sekali sebagai upaya deteksi dini gangguan kamtib. Pastikan tidak ada gembok dan kunci yang rusak. Rolling gembok dan kunci juga tidak lupa dilakukan supaya tidak ada penduplikatan kunci oleh oknum-oknum tertentu," ujar Bayu.


Pemeriksaan serta perawatan kunci gembok dilakukan dengan menyemprotkan WD untuk membersihkan, melindung, melonggarkan serta melepaskan bahan-bahan yang kotor dan berkarat. Plh. Kesatuan Pengamanan Rutan (KPR), Hakim Abdul Gani, secara langsung melakukan pemeriksaan terhadap kunci gembok blok dan kamar hunian.


"Dari hasil pemeriksaan dan perawatan, tidak ada gembok dan kunci yang mengalami kerusakan. Hanya saja, ada beberapa yang sudah mengalami karatan dan keras, tetapi sudah dibersihkan dan dapat difungsikan kembali," terang Gani


Rolling gembok merupakan kegiatan yang dilakukan dengan mengganti posisi kunci dan gembok pada blok hunian. Hal ini bertujuan agar warga binaan tidak mengetahui posisi gembok yang sebenernya.Tujuannya agar warga binaan terkecoh, kalau rutin lakukan rolling otomatis WBP tidak tau posisi kunci dan gembok yang sebenernya sehingga resiko gangguan kamtib dari pelarian yang berhubungan dengan gembok kamar hunian dapat di minimalisir.


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham

GERCEP dalam menindaklanjuti maraknya peredaran dan penyalabgunaan narkotika.


Rutan Masohi menerima alat tes urine dari Direktorat Jendral Pemasyarakatan (Ditjenpas) melalui Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Maluku.


Sebagai upaya Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narokoba (P4GN), Rutan Masohi melaksanakan tes urine kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) pria maupun wanita secara acak, Rabu (15/9) malam.


Pelaksanaan kegiatan ini diawasi langsung oleh kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad. Dalam sambutannya disampikan bahwa pelaksanaan tes urine kepada WBP secara acak merupakan strategi dalam dalam mempersempit celah peredarannya serta mengantisipasi peredaran narkoba. Hal ini pun menjadi langkah konkret dan komitmen dalam memerangi narkoba.


"Jangan sekali-kali berhubungan dengan narkoba, apabila ada WBP yang terindikasi positif, maka akan proses dan dilakukan pendalaman informasi apakah ada keterlibatan petugas. Dan sudah tentu akan diproses hukum," tegas Karutan.


Tes urine dapat mendeteksi adanya zat berbahaya dalam tubuh seseorang, seperti opioid, benzodiazepine, barbiturate, phencyclidine, ganja, metamphetamine, amphetamine, dan kokain. Tes ini biasanya dilakukan pada atlet, pelajar atau mahasiswa, pegawai kantoran, dan pecandu atau orang yang diduga menyalahgunakan narkoba.


Kegiatan pemeriksaan urin tidak hanya ditujukan bagi WBP, tetapi juga kepada petugas Rutan Masohi secara acak dan berkala serta pelaksanaanya dilakukan mendadak. Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga petugas dan WBP Rutan Masohi agar terjaga dan bersih dari narkoba.


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham

Simulasi diikuti oleh seluruh pegawai Rutan Masohi dengan mengutamakan partisipasi dari regu Pengamanan.


Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad, memulai kegiatan dengan apel dan menyampaikan tujuan dilaksanakannya Simulasi Reaksi Cepat Tanggap Darurat Bencana adalah untuk melatih ketanggasan sebagai petugas Pemasyarakatan dan juga meningkatkan rasa kepedulian terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Simulasi diperuntukan menghadirkan seluruh WBP tanpa terkecuali, termasuk yang dalam kondisi sakit, guna memperlihatkan situasi yang akan terjadi saat bencana benar terjadi.


“Pelaksanaan kegiatan ini juga sebagai bentuk ikhtiar akan apa yang akan terjadi, tetapi bukan berarti pasrah. Sudah tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) petugas Pemasyarakatan untuk melindungi WBP, jadi simulasi ini sangat dibutuhkan bagi kita semua,” ujar Bayu.


Tidak hanya dengan simulasi reaksi cepat tanggap darurat, Karutan juga sudah membagi nomer telefon darurat, sepeti Rumah Sakit, Kantor Polisi, Pemadam Kebakaran, dan Batalyon kepada para Karupam sebagai pegangan jika bencana terjadi. "Memegang nomer telefon penting menjadi pegangan utama untuk mendapatkan pertolongan pertama, jadi Karupam bisa langsung menghubungi pihak-pihak terkait," himbau Bayu.


Setelah simulasi dilaksanakan dan WBP sudah berkumpul di lapangan olah raga, Karutan sebagai time-keeper mengecek kelengkapan WBP dan performa petugas Rutan Masohi dalam mengumpulkan WBP. "Terhitung 3 menit untuk semua WBP berkumpul di lapangan, ini termasuk waktu yang cepat dan efisien. Walau percobaan pertama, tetapi petugas sudah melakukannya dengan baik. Terima kasih juga kepada para WBP yang telah mengikuti instruksi dengan baik," ungkap Bayu.


Karutan berencana akan terus melakukan simulasi dengan beragam kondisi bencana yang kemungkinan akan terjadi, sehingga baik petugas maupun WBP Rutan Masohi dapat sigap saat bencana menimpa.


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham

Pemberian asimilasi rumah merupakan hak integarsi yang diperoleh WBP sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Permenkumham) Nomor 24 Tahun 2021 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Asimilasi, Pembebasan Bersyarat (PB), Cuti Menjelang Bebas (CMB), dan Cuti Bersyarat (CB) bagi Narapidana dan Anak dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran COVID-19 di dalam Lapas / Rutan.


Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Hakim Abdul Gani, berpesan kepada WBP yang menjalani program Asimilasi rumah agar tetap mentaati peraturan dan mematuhi protokol kesehatan COVID-19. “Kami berpesan untuk tetap mematuhi aturan dan tidak melakukan perbuatan yang melanggar hukum. Jaga kesehatan dan patuhi protokol kesehatan COVID-19,” pesan Gani.


Sementara itu, Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad, menyampaikan bahwa program Asimilasi di Rumah tidak sama dengan bebas, jadi masih ada program lanjutan yang masih harus diselesaikan.


“Kami juga telah mempertegas kepada WBP yang mendapatkan program Asimilasi harus mentaati tujuan pemerintah memberikan program tersebut karena ini merupakan upaya dalam mencegah penyebaran COVID-19, yaitu dengan tetap berada di rumah serta wajib lapor secara online. Mudah-mudahan ini dapat membantu mencegah penyebaran COVID-19 di Rutan Masohi,” harap Bayu.


WBP tersebut menyampaikan bahwa pelayanan yang diberikan oleh Rutan Masohi sudah sangat baik dan bersyukur karena bisa mendapatkan program Asimilasi di Rumahh ini dengan gratis, tanpa ada pungutan biaya mulai dari awal pengurusan hingga menjalankan program Asimilasi di Rumah. WBP tersebut juga menyampaikan rasa terima kasih telah dibina, dirawat dan diberi pembekalan yang baik sehingga mereka benar-benar bisa diterima di tengah keluarga dan masyarakat.


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham

Di temui di ruangan Pengelolaan Rutan, Ari membeberkan bahwasanya proses kegiatan latihan dasar ini yang tadinya berpikir akan merasa kesulitan karena menjadi pengalaman pertama dengan kondisi latihan dasar daring akibat pandemi covid-19. "Saya sangat terbantu dengan fasilitas yang diberikan oleh Rutan Masohi berupa ruangan khusus untuk daring, kemudian tersedianya jaringan wifi yang stabil serta kemudahan konsultasi dengan mentor dan pegawai lainnya, menjadikan saya merasa sangat bersemangat mengikuti latihan dasar CPNS dan tidak mau membuang-buang waktu dengan fasilitas yang di sediakan," pungkasnya.


Isu aktualisasi yang diangkat oleh Ari adalah "Pembuatan Layanan Tunjangan Kinerja Online". Isu tersebut diangkat karena di masa pandemi covid-19 dengan pembatasan intens kontak fisik serta tuntutan inovasi yang berlandasakan efisiensi dan efektifitas. Layanan tersebut menggunakan "WhatsApp" sebagai navigasi user, "Google Form" sebagai media Input Data, "Google Spreadsheet" sebagai database Data" yang di automasi dengan fitur "WA Auto Respon" dan "Autochat". Sehingga user dapat meng-akses layanan tersebut kapanpun, dimanapun asal terhubung dengan internet dan dapat melakukan pengecekan riwayat tunjangan kinerja di bulan yang telah berlalu.


Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad menyampaikan rasa bangganya kepada Ari karena telah berhasil menyelesaikan Latsar dengan hasil yang memuaskan. "Selamat atas prestasi yang telah diraih, sangat membanggakan dan mentauladani. Proses tidak akan mengingkari hasilnya, semoga terus dapat memberikan kontribusi baik bagi Rutan Masohi," ujar Bayu.


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham

Kunjungan dilakukan guna memberikan edukasi kesehatan tubuh di masa Pandemi Covid-19 dan kesehatan lingkungan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).


Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad menerima kunjungan pada Aula Rutan dan membuka kegiatan dengan mengucapkan rasa terima kasih atas kepedulian dari Dinas Kesehatan Maluku Tengah terhadap WBP Rutan Masohi. Bagi Bayu edukasi kesehatan kepada WBP sangatlah penting karena kesehatan adalah hal terpenting dan sangat mahal jika diabaikan.


“Pembatasan yang diterapkan semenjak masa pandemi menyebabkan minimnya edukasi yang didapatkan oleh WBP. Kesempatan ini sangat berharga bagi para WBP, sehingga mereka bisa kembali kepada keluarga dan masyarakat saat menyelesaikan masa pidana dengan bekal-bekal yang diberikan,” ujar Bayu.


Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Maluku Tengah, Hani Salampessy memulai kegiatan dengan pemberian semangat kepada para WBP untuk tidak berkecil hati karena berada di dalam Rutan. “Kita semua sama, masih sama memiliki hak untuk sehat. Yang paling utama harus dilakukan adalah menerapkan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Jika kewajiban itu telah diterapkan, hak-hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan akan diberikan,” ujar Hani.


Pada kesempatan yang sama, petugas Ahli Gizi Dinas Kesehatan Maluku Tengah juga melakukan peninjuan pada dapur Rutan Masohi guna memberikan penyempurnaan pelayanan gizi yang diberikan Rutan Masohi kepada WBP. Bayu menyampaikan walau saat ini Rutan Masohi belum memiliki ahli gizi, tetapi Rutan Masohi sudah memberikan gizi sesuai dengan ketentuan yang ada dari pusat.


“Pusat telah menentukan ketentuan gizi bagi WBP, tetapi standar pemberian makan di seluruh wilayah Indonesia tidaklah sama karena situasi dan kondisi yang berbeda. Walau kesulitan, tetapi kami tetap menyesuaikan dengan SOP yang ada,” pungkas Bayu.


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham

Bertempat pada aula Rutan Masohi, Vaksinasi dosis II tersebut bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Maluku Tengah.


Kegiatan dibuka oleh Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad, dengan memberikan penyampaian bahwa saat ini sudah ada varian baru virus Covid-19, yaitu varian “Mu”. Bayu menyakini bahwa varian “Mu” tersebut sudah ada di sekitar kita, sehingga diperlukan vaksin untuk melindungi diri sendiri.


“Imunitas tubuh orang Indonesia sudah terbukti kuat dengan banyaknya rempah-rempah yang kami miliki dan konsumsi setiap harinya dan cuaca yang memadai. Terutama di bumi Maluku ini, sinar matahari sangat kuat sehingga dengan sendirinya Vitamin D3 terbentuk untuk tubuh kita. Tetapi tidak menjadikan kita untuk tidak vaksin, keseimbangan antara apa yang sudah kita dapat dengan vaksin harus saling melengkapi,” ujar Bayu.


Satu per satu WBP dipanggil untuk dilakukan pendataan dan pendaftaran. Kemudian, WBP diasesmen tentang riwayat kesehatan maupun adanya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) usai Vaksinasi dosis I. Setelah dinyatakan sehat, WBP menerima suntikan vaksinasi sinovac dosis II, lalu diobservasi apakah ada efek samping dan hasilnya tidak ada WBP yang merasakan KIPI.


Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Hakim Abdul Gani, bercengkerama dengan beberapa WBP yang telah disuntik seraya memantau langsung jalannya Vaksinasi. Tampak suasana akrab di mana WBP menyampaikan tidak ada keluhan pasca vaksinasi.


“Kami berterima kasih atas perhatian dari Tim Medis dari Dinas Kesehatan Puskesmas Letwaru sehingga vaksinasi kepada WBP dapat terlaksana dengan cepat. Semoga dapat mengurangi risiko penyebaran Covid-19 di Rutan Maoshi,” ungkap Gani.


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham

Proses pengecekan aliran instalasi listrik dilakukan malam hari setelah mendapatkan intruksi dari ditjenpas pada hari itu juga.


Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad, menggerakan untuk segera melakukan pengecekan aliran instalasi listrik di Rutan Masohi melibatkan Plh Kepala Pengamanan Rutan beserta jajarannya dan Regu Jaga Malam.


Sebelum melakukan proses pengecekan tersebut, Plh KPR, Hakim Abdul Gani memimpin apel untuk menjelaskan tahap demi tahap proses maintain dilaksanakan serta memaparkan situasi dan kondisi areal Rutan Masohi saat ini.


"Kami akan melakukan deteksi dini ancaman terjadinya kebakaran dengan mengecek seluruh instalasi listrik di Rutan, dimohon kepada seluruh petugas yang ikut pengecekan dapat memperhatikan dengan seksama," ujar Gani.


Proses pengecekan tersebut menyisir aliran instalasi listrik di blok, dapur, pos atas, rumah ibadah dan ruang kerja pegawai serta semua ruangan yang terinstal aliran listrik guna untuk melakukan pencegahan terjadinya arus pendek listrik dengan cara memperbarui segera kabel-kabel yang mengalami pelapukan dan kerusakan, menghemat konsumsi listrik agar tidak terjadi pemborosan yang sia-sia.


Karutan berpesan kepada seluruh Regu Pengamanan (Rupam) untuk dapat lebih jeli dalam melakukan penjagaan, terutama pada malam hari.


"Kepada seluruh jajaran Rupam untuk dapat bisa lebih waspada dan antisipasi kejadian kebakaran dan gangguan keamanan dan ketertiban di dalam Rutan," pesan Bayu.


Untuk langkah selanjutnya, Karutan berencana untuk berkoordinasi dengan PLN Masohi guna melakukan pengecekan instalasi listrik secara keseluruhan. Selain itu, Bayu juga akan mengupayakan adanya Alat Pemadam Api Ringan (APAR) di dalam Rutan.


"Hal tersebut dilakukan sebagai tindakan tanggap kami, jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujar Bayu.


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham

Kepala Subseksi Pelayanan, Hakim Abdul Gani, serta petugas kesehatan Rutan, Saleha Tuasikal dan Gustiana Putri mengatakan pembagian vitamin D3 ini adalah upaya preventif Rutan Masohi guna mencegah penyebaran COVID-19 ditambah frekuensi cuaca curah hujan yang sedang tinggi.


“Dengan pembagian vitamin D3 WBP mempunyai daya tahan tubuh yang baik guna menangkal COVID-19 yang sedang marak di Indonesia pada umumnya,” harap Gani.


Vitamin D3 berperan penting dalam memperkuat daya tahan tubuh. Pada kasus COVID-19, penelitian menunjukkan bahwa defisiensi vitamin D dapat meningkatkan risiko kematian hingga 10,12 kali. Jadi, penting untuk memenuhi kebutuhan vitamin ini.


Vitamin D3 ini diberikan kepada seluruh WBP di setiap kamar melalui masing-masing kepala kamar. Pada kesempatan itu, petugas kesehatan Rutan juga melakukan kontrol keliling langsung ke dalam blok untuk mengetahui keadaan kesehatan seluruh WBP.


Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad, menambahkan bahwa vitamin D3 sangat dibutuhkan untuk mencegah terpaparnya virus Covid-19. Vitamin D3 dapat didapatkan langsung saat berjemur, dari sinar matahari. Tetapi dengan frekuensi cuaca yang sedang tidak menentu seperti saat ini, sumber bisa digantikan melalui mengkomsumsi vitamin D3.


"Saya selalu kerahkan kepada seluruh WBP maupun petufas untuk melakukan berjemur saat cuaca sedang bersahabat, karena sinar matahari yang dihasilkan di Kota Masohi termasuk bagus karena lingkungannya yang belum tercemar," ujar Bayu.


Bayu juga berharap seluruh WBP selalu menjaga kesehatan dengan memperhatikan kebersihan diri dan kamar hunian serta tetap patuhi seluruh protokol kesehatan yang telah disampaikan sebelumnya oleh petugas Lapas. “Petugas juga harus selalu melaksanakan protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari,” pinta Bayu.


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#diary_kemenkumham

Penyemprotan disinfektan dimulai dari area Penjaga Pintu Utama, pos kepala regu pengamanan, ruang kerja petugas, tempat ibadah, kamar hunian WBP, hingga dapur. Selain itu, petugas juga mengecek kebersihan dan kerapian kamar hunian WBP sebagai salah satu upaya dalam proses dekontaminasi membunuh mikroorganisme dan virus/bakteri pada objek permukaan benda mati, seperti jeruji sel, kursi, lemari, meja, gagang pintu, etalase, dan lain-lain.


Tujuan penyemprotan cairan disinfektan yaitu membersihkan virus pada permukaan benda-benda maupun tempat-tempat yang sering disinggahi maupun dilewati petugas dan WBP Rutan Masohi.


Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad, menyampaikan penyemprotan disinfektan dilakukan sebagai upaya Rutan memberikan perlindungan terhadap kesehatan dan keselamatan para petugas maupun WBP. “Penyemprotan ini sebagai langkah kewaspadaan dan usaha meningkatkan kebersihan untuk mencegah penyebaran COVID-19 di Rutan,” ujar Bayu.


Selain dilakukan penyemportan secara berkala, Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan Rutan Masohi, Hakim Abdul Gani menyampaikan upaya lain yang dilakukan Rutan Masohi untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 adalah dengan vaksin. Terdata hingga saat ini, hampir keseluruhan petugas Rutan Masohi sudah mendapatkan vaksinasi dan WBP sudah mendapatkan jadwal untuk mendapatkan vaksin dosis kedua.


"Hanya ada beberapa petugas Rutan Masohi yang belum mendapatkan vaksin karena terkendala kesehatan. Sedangkan WBP akan mendapatkan dosis kedua pada hari kamis 9 September mendatang," ungkap Gani.


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham

Rutan Masohi sekali lagi dikunjungi tim Penyuluh Kemenag Maluku Tengah untuk memberikan pembinaan kerohanian lanjutan kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) beragama Islam. Sambutan hangat dilayangkan kepada tim Kemenag tersebut oleh Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Hakim Abdul Gani beserta jajarannya.


Kali ini tim Penyuluh Keagamaan Kemenag yang memberi pembinaan langsung kepada WBP beragama Islam di Masjid Darussalam Rutan Masohi. Pembinaan difokuskan kegiatan belajar membaca iqro, pemberian motivasi dan tanya jawab seputar ilmu keagamaan.


Kegiatan tersebut di dampingi juga Dewan Kepengurusan Masjid (DKM) Rutan Masohi. "Kami sangat senang telah kedatangan tim penyuluh dari kemenag maluku tengah yang rela dan mau menyediakan waktu untuk memberi penguatan ilmu kerohanian dan perhatian kepada WBP disini" Ujar salah satu pengurus DKM Rutan Masohi.


Penyuluh Agama Islam, diharapkan sebagai mata dan telinga dari Kementerian Agama untuk melihat kondisi dan kenyataan di masyarakat di tempat dimana ia bertugas dengan berbagai macam gejala dan permasalahan yang terjadi untuk dilaporkan dengan berbagai stakeholder yang ada di wilayah itu.


Tugas Penyuluh Agama Islam mampu menjalankan tugas sebagai konselor yang menasehati orang, mendampingi orang dan mampu membimbing umat artinya membimbing dengan kata-kata dan tingkah laku.


Kegiatan ini berjalan lancar, WBP diberi bekal tentang ilmu memaknai hidup dengan ikhlas serta ada kegiatan belajar mengajar iqro dan baca al quran.


'Semoga kegiatan ini bisa terus berlanjut untuk menjalin sinergi dan silahturahmi antar instansi pemerintah". Ujar Abdul Gani.


Sebagai tambahan Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad berharap bahwa ilmu yang di dapat bisa diterapkan oleh WBP saat selesai menjalani masa pidana dan kembali kepada masyarakat.


"Saat mereka masuk ke dalam Rutan dalam keadaan 0, kami memberikan pembinaan supaya mereka tidak keluar dengan 0 juga," harap Bayu.


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham

Terlebih saat pandemi covid-19 yang ikut dirasakan sampai di Maluku Tengah, maka tentu untuk meningkatkan imun serta menjaga kesehatan sesama antara WBP dan petugas Rutan Masohi kegiatan tersebut diselenggarakan.


Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan , Hakim Abdul Ghani menjelaskan bahwa "Kesehatan Warga Binaan merupakan tanggungjawab Rutan, sehingga ipaya-upaya selain dari pada hak Integrasi Administrasi yang didapat oleh WBP, Rutan Masohi juga menyelenggarakan kegiatan berbasis "Sehat Untuk Merdeka, Merdeka Untuk Sehat", yaitu dengan berolahraga rutin setiap pagi hari minimal senam seminggu sekali," tandasnya


Warga Binaan Pemasyarakat (WBP) mengikuti kegiatan senam pagi dengan sangat antusias terpancar dari senyum bahagia mereka. Salah satu WBP ditunjuk untuk menjadi instruktur senam pagi agar mencairkan suasana dan menambah keakraban antar WBP.


Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad, menghimbau WBP untuk senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan sehingga kehidupan yang bersih, indah, dan nyaman dapat terwujud. “Kegiatan senam ini sangat menunjang dalam membentuk imunitas tubuh untuk melawan segala penyakit dan virus, terlebih di masa pandemi Coronavirus disease. Jadi, saya harap semua semangat mengikutinya,” pintanya


Pada kesempatan terbatas Karutan menyampaikan penutup pesan yaitu, "mens sana en korpore sano". Sebuah ungkapan yang lazim yang memiliki arti “di dalam tubuh yang sehat, terdapat jiwa yang kuat”. Telah banyak penelitian yang membuktikan bahwa olahraga memiliki berbagai manfaat, baik bagi tubuh maupun mental manusia. Salam Sehat.


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham

Kunjungan dimaksudkan untuk menjalin silaturahmi antar lembaga pemerintah serta melakukan koordinasi terkait Pembinaan Kerohanian bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) beragama Islam pada Rutan Masohi. Mewakili Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad, Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Hakim Abdul Gani menerima kunjungan tersebut pada ruangannya dengan hangat serta tetap mematuhi protokol kesehatan.


Kasubsi Yantah sangat berterima kasih atas kedatangan pihak Kemenag. Pemberian pembinaan kerohanian bagi WBP Muslim langsung dari Kemenag sempat terpotong semenjak Pandemi Covid-19, dengan adanya koordinasi ini Gani berharap pembinaan kerohanian terhadap WBP Muslim dapat berjalan kembali seperti sedia kala serta dapat meningkatkan sinergi antar lembaga pemerintah kedepannya agar tetap terjaga.


Sudah sepantasnya antar lembaga pemerintah saling bersinergi dalam menjalankan tugas dan fungsinya masing-masing.Meskipun terhalang keterbatasan waktu dan keadaan, tidak menghalangi semangat untuk menjalankan tugas dalam melayani masyarakat.


"Koordinasi ini berkaitan dengan pembinaan di Rutan yang beberapa bulan ini terhenti karena masih meningkatnya presentase penyebaran kasus terpaparnya masyarakat dikarenakan Covid-19 yang masih ditangani oleh pemerintah, terkhususnya pada Kota Masohi," ujar Gani.


Gani menambahkan, walau pemberian pembinaan kerohanian bagi WBP Muslim langsung dari Kemenag sempat terputus dikarenakan pandemi Covid-19, tetapi WBP Muslim di Rutan tetap antusias dalam mendapatkan pembinaan kerohanian dari Dewan Kemakmuran Mesjid (DKM) Rutan Masohi yang dipantau langsung oleh petugas Pembinaan Kepribadian Rutan Masohi.


"Terimakasih atas perhatian petugas dan DKM dalam mefasilitasi serta memberi pembinaan kepada kami agar bisa menambah wawasan pengetahuan tentang kerohanian lebih luas". Ucap salah satu Warga Binaan Pemasyarakatan Muslim yang mendapatkan pembinaan kerohanian.


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham

Dikarenakan cuaca pada bulan ini yang lumayan ekstrim, yang pastinya menghawatirkan kondisi peternakan unggas tersebut, maka dalam tinjauannya, Bayu sangat mengapresiasi kegiatan peternakan tersebut yang dikarenakan kondisi kesehatan ternak yang baik dan bahkan membuahkan hasil. Anomali cuaca tak menentu membuat hewan ternak rentan terjangkiti penyakit. Atas kondisi ini, Bayu menghimbau langsung kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang menjalani asimilasi luar sekaligus yang mendapat bimbingan kemandirian ternak unggas untuk meningkatkan kewaspadaannya dalam mengawasi kondisi hewan ternaknya.


Pembersihan kandang ternak dan pemberian pakan ternak secara teratur dapat meningkatkan kondisi kesehatan ternak dengan baik agar tidak “stress” serta diharapkan dapat bertelur sesuai yang diharapkan.


Kerja keras dan ketekunan dalam pemeliharaan dan perawatan ternak bebek yang dilakukan dengan baik itu membuahkan hasil yang memuaskan dengan adanya kegiatan panen telur bebek yang cukup memuaskan.


“Walaupun disini adalah Rutan dan bukan Lapas, namun tetap menjalankan pelaksanaan pembimbingan kemandirian ternak unggas karena kita masih dapat memanfaatkan lahan ladang yang luas”, ungkap Bayu.


“Menghasilkan telur bebek yang dapat dijual dipasar lokal dan menjadi PNBP”, tutup Bayu.


#Kemenkumham_RI

#KumhamPASTI

#DitjenPAS

#Pemasyarakatan

#RutanMasohiBERSINAR

#diary_kemenkumham