NOVEMBER 2021
Kedatangan tersebut terkait peminjaman alat metal detector untuk membantu kelancaran penyelenggaraan Seleksi Kompetisi Bidang yang diadakan Pemkab Maluku Tengah yang sebelumnya sudah melakukan peminjaman alat tersebut pada penyelenggaraan Seleksi Kompetisi Dasar.
Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan, Ackmal Nur Muhammad, menyambut kedatangan tim Pemkab Maluku Tengah di ruangannya seraya menyiapkan dokumen serah terima dan tiga alat metal detector yang akan dipinjamkan. "Sudah selayaknya antar instansi pemerintah bersinergi dan saling membantu,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad, menegaskan pihaknya selalu siap jika dimintai pertolongan kembali guna menjalin silaturahmi dan sinergi antarinstansi pemerintah di Masohi. "Semoga bisa digunakan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya serta saling berkoordinasi mengenai alat metal detector tersebut. Jangan sampai rusak atau hilang dikarenakan ini merupakan Barang Milik Negara yang harus dipertanggungjawabkan,” pesannya.
Tim Pemkab Maluku Tengah berterima kasih kepada Rutan Masohi yang bersedia meminjamkan kembali alat metal detector dan akan selalu berkoordinasi perihal penggunaan alat tersebut. Kunjungan ini diakhiri dengan penyerahan alat metal detector serta penandatanganan dokumen serah terima barang di mana salah satu petugas Rutan memperagakan penggunaan alat tersebut agar bisa digunakan dengan baik dan benar.
Bertempat di Aula Rutan, Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Hakim Abdul Gani, beserta Saleha Tuasikal selaku petugas kesehatan Rutan membagikan langsung Vitamin D3 kepada seluruh WBP Rutan Masohi.
Vitamin D3 diberikan kepada seluruh WBP melalui masing-masing kepala kamar agar setiap WBP terpelihara sistem imunnya dan bisa menangkal berbagai virus selain COVID-19. "Vitamin D3 berperan penting dalam memperkuat daya tahan tubuh. Pada kasus COVID-19, penelitian menunjukkan defisiensi Vitamin D3 dapat meningkatkan risiko kematian hingga 10,12 kali. Jadi, sangat penting untuk memenuhi kebutuhan vitamin ini secara berulang,” ucap Saleha.
Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad, menyampaikan Vitamin D3 diberikan kepada WBP secara gratis alias tidak ada pungutan biaya apapun karena merupakan salah satu pemberian negara untuk seluruh masyarakat Indonesia, tanpa terkecuali para WBP. “Dengan pembagian Vitamin D3 ini diharapkan meningkatkan sistem imun WBP untuk mencegah berbagai penyakit, baik penyakit tidak menular maupun menular, khususnya COVID-19,” harapnya.
Setelah pembagian Vitamin D3, kegiatan dilanjutkan dengan pengecekan suhu tubuh WBP oleh petugas kesehatan dengan menggunakan infrared thermometer di klinik Rutan.
Kunjungan untuk menyambung silaturahmi serta meninjau langsung situasi dan kondisi Rutan Masohi diterima langsung oleh Kepala Rutan (Karutan) Masohi, Bayu Muhammad.
Ini adalah pertemuan pertama Karutan dengan Panitera Muda Pidana PN Kota Masohi, Yeri R. Rianekuay, dan Mochamad Reza Fahmianto selaku Hakim. “Belum ada satu tahun saya menakhodai Rutan Masohi. Saya masih dalam proses memberikan perubahan dan membagi ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan dari satuan kerja saya sebelumnya kepada Rutan Masohi,” ujar Bayu.
Karutan mengajak jajaran PN Kota Masohi untuk berkeliling menunjukkan perubahan-perubahan yang telah ia berikan semenjak masa kepemimpinannya, yaitu area pembinaan bimbingan kerja Nyonk Barbershop dan perpustakaan Manusela Brain. “Mungkin sebelum saya menjabat, Bapak Panitera dan Hakim sudah pernah mengunjungi Rutan Masohi. Perubahan yang saya berikan ini untuk membantu para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) tetap merasa nyaman dan produktif selama berada di Rutan. Apalagi, sejak pandemi COVID-19 kami tidak lagi menerima kunjungan langsung secara fisik,” jelas Karutan.
Kunjungan kali ini juga dimanfaatkan jajaran PN Kota Masohi untuk berinteraksi langsung dengan WBP yang sebelumnya menjadi tahanan di PN Kota Masohi. Sebanyak enam WBP secara langsung melakukan sesi tanya jawab dengan jajaran PN Kota Masohi.
“Kami ingin mengetahui bagaimana kondisi mereka setelah dijatuhkan putusan. Apakah mereka bisa beradaptasi dengan baik di Rutan dan fasilitas apa saja yang mereka dapatkan,” ungkap Reza.
Dari kunjungan ini, kedua belah pihak berharap Rutan Masohi dan PN Masohi bersinergi dengan baik karena tidak akan mungkin menyelasaikan masalah jika tidak ada koordinasi dengan pihak lain.
Kunjungan dilakukan dengan maksud untuk melakukan peninjauan terhadap Warga Negara Asing (WNA) yang terdapat di Maluku Tengah, terutama di Rutan Masohi.
Kepala Rutan (Karutan) Masohi, Bayu Muhammad, secara langsung menerima kunjungan Kepala Subbidang (Kasubbid) Informasi, Mahmud Yunus, dan Kepala Subbidang Perizinan Keimigrasian, Erwin Hendrawinata, yang juga selaku Tim Pengawasan Orang Asing (PORA) Kanwil Kemenkumham Maluku.
Peninjauan yang dilakukan oleh Tim PORA adalah untuk melakukan pemantauan terhadap kelengkapan administratif yang harus dimiliki oleh WNA, yaitu Kartu Izin Tinggal Terbatas (KITAS) dan Kartu Izin Tinggal Tetap (KITAP). “Kami mendapat laporan bahwa terdapat tahanan WNA pada Polsek Waipia, Maluku Tengah. Kami memanfaatkan kesempatan ini untuk meninjau apakah ada WNA pada Rutan Masohi,” terang Erwin.
Menanggapi hal tersebut, Karutan menyampaikan bahwa saat ini tidak ada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Rutan Masohi yang berstatus WNA. “Selama hampir satu tahun saya menjadi Karutan, belum pernah terdapat WNA di Rutan Masohi. Jika di kemudian hari kami mendapatkan WBP asing, kami akan langsung melaporkan kepada Tim PORA,” ujar Bayu.
Pada kesempatan ini, Karutan juga memanfaatkan kunjungan dari Divisi Imigrasi untuk meminta saran dan masukan mengenai keberlangsungan Rutan, meliputi tata letak bangunan dan program pembinaan yang diberikan kepada WBP. Hal itu disambut positif oleh Kasubbid Informasi.
“Rutan Masohi sudah memperlihatkan perkembangan yang sangat signifikan kepada kami yang ada di Kanwil Kemenkumham Maluku. Pertahankan tertib administrasi dan terus menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi instansi,” pesan Yunus.
Berbeda dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya, pembahasan kali ini dilaksanakan di perpustakaan Manusela Brain untuk memberikan suasana baru.
“BMN termasuk hal yang rumit. Bagaimana cara kita mendapatkan, merawat, dan menghapus BMN sudah seharusnya tercatat dengan baik sesuai Standar Operasional Prosedur yang ada,” ungkap Bayu.
Dimulai dengan rumah dinas, Karutan meminta seluruh BMN yang dimiliki Rutan Masohi dapat dirawat dengan baik. “Segara tindaklanjuti siapa yang berhak menempati rumah dinas yang kosong saat ini supaya terawat kembali. Jika dibiarkan kosong dalam waktu lama akan menyebabkan kerusakan yang nantinya merugikan penghuni sebelumnya maupun yang baru,” pinta Bayu.
Pada pertemuan kali ini juga dilakukan penentuan pembagian komputer yang baru saja didapatkan Rutan Masohi. Bayu menelaah masing-masing subseksi, apakah membutuhkan komputer baru atau tidak. Ia menambahkan hakikat yang dimiliki BMN adalah tidak bisa ditambah maupun dikurangi, tetapi bisa dibenahi, seperti apa yang telah ia lakukan pada area kantor, yaitu membenahi ruangan-ruangan bimbingan kerja yang sebelumnya telah tersedia.
“Tempatkan komputer tersebut pada bagian yang memang memerlukan, baik penambahan maupun pergantian komputer. Untuk pergantian, akan dikemanakan komputer yang sebelumnya juga jangan luput dari perhatian,” ujar Karutan.
Selanjutnya, Pengelola Keuangan Rutan Masohi, Akip Marasabessy, menyampaikan penetapan status atas BMN merupakan hal penting untuk mempermudah permintaan BMN selanjutnya. “Kantor pusat dengan sangat rinci akan melakukan pendataan terkait apa yang diajukan. Jika disampaikan kita memiliki sekian unit, lalu ingin meminta kembali, kantor pusat akan memastikan apa yang dilaporkan sudah sesuai dan melihat apakah memang betul memerlukan penambahan unit terhadap barang yang dimintakan,” jelas Akip.
Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Rutan Masohi ini turut dihadiri Karutan Masohi, Bayu Muhammad, didampingi Kasubsi Pelayanan Tahanan, Hakim Abdul Gani.
Bayu menyampaikan pihaknya telah berupaya untuk meningkatkan imunitas WBP dengan memberikan pembinaan jasmani. Pembinaan kerohanian juga tidak luput dari perhatian untuk memperkuat iman. “Belum ada obat yang benar-benar bisa menyembuhkan HIV/AIDS secara total. Meningkatkan imun menjadi salah satu upaya untuk sembuh dari HIV/AIDS,” ungkapnya.
Sementara itu, Suleha Tuasikal selaku petugas kesehatan Rutan Masohi menyampaikan tidak menutup kemungkinan HIV/AIDS memapar WBP. “Kami dan Tim Puskesmas Letwaru akan melakukan pengecekan terhadap WBP yang dinilai berpotensi terpapar virus tersebut. Jika ada keluhan-keluhan di kemudian hari, jangan takut dan segera berkunjung ke klinik agar segera ditindaklanjuti,” pintanya.
Setelah melaksanakan penyuluhan yang disampaikan Diana selaku perwakilan dari Puskesmas Letwaru, Karutan mengajak Tim Puskesmas Letwaru untuk berkeliling menunjukkan perubahan-perubahan di Rutan Masohi, seperti Nyonk Barbershop, perpustakaan Manusela Brain, dan beberapa fasilitas yang masih dalam tahap renovasi. “Selain pembinaan jasmani dan rohani, bimbingan kerja juga jadi salah satu upaya kami agar WBP tetap produktif dan meningkatkan imunitas para WBP,” jelas Bayu.
Di akhir kunjungan, Hakim Abdul Gani selaku Kasubsi Pelayanan Tahanan berterima kasih kepada Tim Puskesmas Letwaru karena telah meluangkan waktu untuk memberikan sosialisasi yang sangat berguna bagi WBP. “Semoga dengan terlaksananya kunjungan ini dapat meningkatkan sinergi antara dua instansi dalam melaksanakan tugas,” harap Gani.
Gembok tersebut diterima oleh Subseksi Pengelolaan.
Setelah dilakukan pengecekan, gembok dalam kondisi baik dan bisa digunakan serta sesuai jumlahnya dengan surat tanda terima terima barang. Selanjutnya, gembok didata oleh staf pengelola Barang Milik Negara (BMN) untuk dibuatkan laporan penerimaan barang dan pertanggungjawaban.
Di hari yang sama, setelah gembok tersebut didata staf BMN, gembok berjumlah 75 buah diserahkan langsung Kepala Subseksi Pengelolaan, Agustina Lawalata, kepada Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan (Ka. KPR), Ackmal Muhammad. "Setelah proses di BMN selesai, kami langsung menyerahkan kepada Ka. KPR agar dapat segera digunakan,” terangnya.
Ackmal menerangkan pengadaan gembok ini sangat membantu dalam pelaksanaan tugas pengamanan. “Segala aktivitas yang berkaitan dengan Warga Binaan Pemasyarakatan atau petugas yang berjaga pada masing-masing pos agar selalu menggunakan gembok sebagai upaya pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban,” ucapnya.
Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad, berharap seluruh jajarannya, khususnya regu pengamanan, selalu waspada dan teliti terhadap kondisi gembok dan fasilitas lainnya pada blok hunian maupun pintu blok. “Apabila sudah tidak layak dipergunakan atau rusak, segera dilaporkan agar bisa langsung menggantinya,” pesannya.
"Tetap waspada jangan-jangan berhubung sudah mendekati akhir tahun yang akan disibukkan dengan perayaan Natal dan tahun baru," tambah Bayu.
Surat Keputusan Asimilasi di rumah diberikan langsung oleh Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Hakim Abdul Gani, kepada keenam WBP.
Sebelum dilakukan pengeluaran, keenam WBP telah diberikan arahan oleh Pembimbing Kemasyarakatan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Ambon secara virtual selaku Bapas yang akan mengawasi WBP selama menjalani program Asimilasi di rumah. “Tetap patuhi aturan dan tidak melakukan perbuatan yang melanggar hukum. Jaga kesehatan dan patuhi protokol kesehatan COVID-19,” pesan Gani.
Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad, menegaskan keluar dari Rutan dengan mendapatkan program Asimilasi di rumah tidak sama dengan bebas, masih ada program lanjutan yang harus diselesaikan. Bayu berharap keenam WBP tetap dapat menerapkan tiga semangat yang telah digencarkannya selama menjalankan program Asimilasi di rumah.
“Penerapan semangat kebersamaan, kekeluargaan, dan solusi pada program Asimilasi di rumah dapat menjadikan program yang bermanfaat untuk diri sendiri dan lingkungan. Jangan sia-siakan kepercayaan dan kesempatan yang diberikan negara,” pesannya.
Atas program Asimilasi di rumah yang diterima secara gratis, keenam WBP tersebut menyampaikan pelayanan yang diberikan Rutan Masohi sudah sangat baik. Mereka juga berterima kasih karena telah dibina, dirawat, dan diberi pembekalan yang baik sehingga benar-benar bisa diterima di tengah keluarga dan masyarakat.
Untuk memberikan suasana kondusif saat berlangsungnya persidangan, Rutan Masohi menyiapkan ruang tersendiri yang tersambung langsung secara virtual ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Maluku Tengah dan Pengadilan Negeri (PN) Kota Masohi. Hal ini juga merupakan tindak lanjut regulasi dan perintah Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI yang melibatkan Aparat Penegak Hukum (APH) terkait, baik Mahkamah Agung maupun Kejaksaan Agung.
“Sidang online telah kami siapkan dan fasilitasi sarana prasarananya untuk mengurangi mobilisasi keluar masuknya tahanan demi mencegah tertular COVID-19. Pandemi ini bukan halangan bagi kami untuk tidak memberikan kontribusi pelayanan prima, khususnya bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP),” ungkap Bayu Muhammad selaku Kepala Rutan Masohi.
Hal senada disampaikan Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Hakim Abdul Gani. “Kami berupaya memberikan fasilitas terbaik supaya para tahanan dapat mengikuti proses sidang dengan sebaik mungkin,” ucapnya.
Sidang online ini juga bertujuan menjamin kepastian hukum bagi tahanan yang sedang berproses di pengadilan serta upaya agar tetap melaksanakan tugas dan fungsi yang menjadi tanggung jawab Aparatur Sipil Negara. “Kami harap sinergi dengan APH, seperti Kejari Maluku Tengah dan PN Masohi terus terjalin agar tahanan masih dapat menjalankan proses hukum di masa pandemi tanpa hambatan,” harap Gani.
Pengecekan dilakukan untuk memeriksa dan memantau kondisi WBP berinisial LDR yang baru saja menyelesaikan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Masohi. LDR diketahui mengidap penyakit Diabetes Melitus dan komplikasi ginjal sehingga memerlukan perawatan intensif di rumah sakit.
"LDR memerlukan perawatan intensif dan dibutuhkan transfusi darah secara berkala sehingga tidak dapat dilakukan perawatan di Rutan. Kami menindaklanjuti keadaan tersebut dengan merujuk LDR ke RSUD Kota Masohi," jelas Hakim Abdul Gani selaku Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan.
Selama menjalani perawatan di RSUD Kota Masohi, LDR tetap dalam pengawasan regu pengamanan. Selain untuk menghindari pelarian, juga agar pihak Rutan mengetahui informasi perkembangan kondisi LDR secara langsung.
Setelah kondisi LDR dinyatakan cukup pulih dan dapat dikembalikan ke Rutan, ia tidak ditempatkan kembali di kamar hunian dengan WBP lainnya, melainkan di kamar isolasi untuk melanjutkan masa pemulihan. Petugas medis Rutan Masohi mendatangi langsung LDR di kamar isolasi agar WBP tersebut tidak perlu datang langsung ke klinik Rutan dan mempercepat proses pemulihan. Tidak sendiri, petugas medis ditemani petugas pengamanan yang sedang jaga pada jam tersebut.
"Mendatangi langsung WBP ke kamar hunian sering kali kami lakukan jika kondisi WBP tidak memungkinkan untuk datang langsung ke klinik. Ini merupakan salah satu pelayanan yang kami berikan kepada WBP supaya tetap dalam kondisi sehat di Rutan," ungkap Saleha Tuasikal, petugas medis Rutan Masohi.
Keempat WBP tersebut telah memenuhi persyaratan substantif dan administratif, serta diketahui bukan merupakan residivis dan tidak dipidana lebih dari satu perkara.
Syarat WBP bisa mendapatkan PB di antaranya telah menjalani masa pidana dua pertiga dari masa pidananya, berkelakuan baik, telah mengikuti program pembinaan, telah dilakukan penelitian kemasyarakatan oleh Pembimbing Kemasyarakatan. Lalu, membuat surat pernyataan tidak melakukan pelanggaran hukum dan membuat surat jaminan kesanggupan dari keluarga WBP yang bersangkutan. Seterusnya, laporan dan hasil sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan dari Rutan Ambon diusulkan kepada Direktur Jenderal Pemasyarakatan (Dirjenpas).
“Setelah mendapatkan persetujuan dari Dirjenpas, maka akan dikeluarkan Surat Keputusan PB dan dikirimkan kepada Rutan Masohi guna dilaksanakan oleh narapidana bersangkutan,” kata Hakim Abdul Gani selaku Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan.
Pembebasan ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 32 Tahun 2020 tentang Syarat Pemberian Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas, dan Cuti Bersyarat Bagi Narapidana dan Anak dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran COVID-19.
Kedatangan tim BPJS ketenagakerjaan cabang maluku disambut baik oleh Kepala Rutan (Karutan) Masohi, Bayu Muhammad, beserta jajarannya dari Subseksi Pelayanan Tahanan (peltah).
Maksud kedatangan tim BPJS tersebut ialah bersilaturahmi antar instansi/lembaga pemerintah. Karutan lalu mengajak tim BPJS Ketenagakerjaan untuk berkeliling dan melihat perubahan-perubahan yang terjadi di Rutan Masohi semenjak kepemimpinannya, seperti adanya perpustakaan Manusela Brain, Nyonk Barbershop, dan beberapa bangunan yang masih tahap renovasi.
“Semua ini bisa terlaksana dengan baik dikarenakan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dan petugas memegang teguh tiga semangat, yaitu semangat kerja sama, semangat kekeluargaan, dan semangat solusi serta membuang jauh mental blocking,” ucap Bayu.
Kunjungan tersebut diteruskan dengan meninjau karya-karya WBP yang dipamerkan di Pos Pelayanan Komunikasi Masyarakat yang berbentuk replika kapal, tas anyaman, serta kerajinan lainnya. “Kerajinan ini bisa dibeli atau dipesan secara langsung serta dapat dinikmati untuk melihat karya-karya lainnya yang sudah disediakan galeri online di situs yang telah kami siapkan yang bisa diakses melalu handphone yang tersambung internet, serta disetorkan sebagai Pendapatan Negara Bukan Pajak,” ujar Hakim Abdul Gani.
Tim BPJS Ketenagakerjaan mengapresiasi perubahan-perubahan serta inovasi yang telah dilakukan Rutan Masohi. Mereka pun tertarik pada salah satu karya yang dipamerkan berbentuk replika kapal dan membelinya.
Kedatangan tersebut terkait penindaklanjutan terusan dari Kepolisian Resor Maluku Tengah dalam hal permohonan bantuan data narapidana yang telah bebas selama tahun 2020/2021 sekaligus menjalin dan meningkatkan sinergi antar instansi pemerintah.
Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad, beserta jajarannya dari subseksi pelayanan tahanan menyambut kedatangan tersebut. "Terima kasih atas kedatangan jajaran Polda Maluku yang berkenan mengunjungi kami secara langsung ke sini. Ini merupakan suatu kehormatan tersendiri untuk kami," ucap Bayu.
Ia lalu mengajak jajaran Polda Maluku untuk berkeliling menunjukkan perubahan-perubahan yang terjadi di Rutan Masohi semenjak kepemimpinannya, seperti Nyonk Barbershop, perpustakaan Manusela Brain, dan beberapa bangunan yang masih tahap renovasi. "Semua ini terwujud dikarenakan Warga Binaan Pemasyarakatan dan petugas memegang teguh tiga semangat, yaitu semangat kerja sama, semangat kekeluargaan, dan semangat solusi serta membuang jauh mental blocking,” tegas Bayu.
Pada kesempatan tersebut, Hakim Abdul Gani selaku Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan menyerahkan data yang telah disiapkan kepada jajaran Polda Maluku. Ia menjanjikan pihak Rutan akan selalu siap memberi dukungan yang diperlukan ke depannya untuk kepentingan antar instansi mengingat salah satu tugasnya melakukan mengelola administrasi data tahanan.
"Semoga dengan adanya kunjungan serta saling bantu dan dukung seperti ini dapat meningkatkan sinergi antar instansi pemerintah,” harap Gani.
Kedatangan tersebut terkait permohonan bantuan data narapidana yang telah bebas selama tahun 2020/2021 sekaligus menjalin dan meningkatkan sinergi antar instansi pemerintah.
Bayu Muhammad selaku Kepala Rutan Masohi beserta jajaran dari subseksi pelayanan tahanan menyambut kedatangan tersebut. "Terima kasih atas kedatangan jajaran Polres Maluku Tengah yang berkenan meminta data secara langsung ke sini. Sudah seharusnya kami menyiapkan dan memberikan bantuan antar instansi pemerintah," ucap Bayu.
Hakim Abdul Gani selaku Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan menyerahkan langsung data yang dibutuhkan tersebut kepada jajaran Polres Maluku Tengah. Ia menjanjikan pihak Rutan akan selalu siap memberi dukungan yang diperlukan ke depannya untuk kepentingan antar instansi mengingat tugasnya melakukan pengadministrasian dan perawatan, mempersiapkan pemberian bantuan hukum, dan penyuluhan bagi tahanan.
"Semoga dengan adanya kunjungan serta saling bantu dan dukung seperti ini dapat meningkatkan sinergi antar instansi pemerintah. Kami akan terus memberikan informasi-informasi kegiatan Rutan di media sosial agar dapat diakses oleh masyarakat," janjinya.
alam peringatan Hari pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November secara nasional, Karutan Masohi, Bayu Muhammar beserta jajaran menggelar upacara di lapangan Rutan Masohi dengan menggunakan seragam Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri). Upacara tersebut tidak hanya di ikuti oleh petugas, namun juga diikutsertakan perwakilan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Petugas dan WBP mengikuti upacara dengan antusias karena diperingati satu kali setiap tahun.
Karutan langsung memimpin upacara ditengah teriknya matahari pagi hari. Ia juga memimpin mengheningkan cipta untuk mengenang jasa para pahlawan serta membacakan pancasila yang diperdengarkan seluruh peserta upacara. Pada saat memberi amanat, Bayu berterimakasih kepada seluruh pegawai dan juga WBP telah melaksanakan dan mengikuti upacara secara tertib dan lancar. Tak henti-hentinya menyampaikan serta menegaskan 3 semangat yang telah diamanatkan kepada petugas dan WBP yaitu semangat kekeluargaan, semangat kerjasama, dan semangat solusi serta buang jauh mental blocking.
"3 semangat serta buang jauh mental blocking sebagai contoh nyata bahwa kita juga meneruskan cita-cita para pahlawan yang berjuang bersama-sama melawan penjajah yang melakukan penjajahan dengan cara devide at impera atau politik pecah belah meskipun berbeda akan unsur 'SARA', tetapi tetap satu jua," ucap Bayu dalam amanatnya.
Sebagai info tambahan, petugas pengibaran bendera kali ini diamanatkan kepada Gerry, Maryo dan Jefri yang telah menjalankan tugasnya dengan apik dan lancar. Di akhir kegiatan upacara, juga melaksanakan foto bersama sebagai bukti bahwa 3 semangat yang digadang-gadang selama ini nyata dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
Didampingi Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan, Ackmal M. Nur, dan Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Hakim Abdul Gani, pertemuan dilaksanakan di ruang serbaguna Rutan Masohi.
“Kami telah merayakan dua kali Lebaran bagi WBP Muslim dengan sangat meriah, tetapi keamanan dan ketertibannya tetap terjaga dengan baik. Saya ingin hal tersebut juga dapat diterapkan pada perayaan Natal dan tahun baru nanti,” ujar Bayu.
Tidak lupa, dengan tiga semangat yang selalu dikobarkannya, yaitu semangat kebersamaan, semangat kekeluargaan, dan semangat solusi, Karutan berharap tiga semangat tersebut dapat diterapkan dalam penjagaan perayaan Natal. “Saya tidak ingin ada kesenjangan umat beragama. Hilangkan mental blocking dalam melaksanakan tugas. Walau tidak menganut agama yang sama, tetapi penjagaan tetap sesuai dengan ketentuan yang ada,” pintanya.
Selain tetap menjaga keamanan dan ketertiban, Bayu ingin jajaran pengamanan turut serta memeriahkan perayaan Natal dan tahun baru dengan menyumbangkan keahliannya bermain musik. “Walau belum semua petugas saya pahami sepenuhnya, tapi sekilas saya sudah melihat keahlian yang dimiliki petugas, seperti Bapak Jefri yang saya lihat dapat bermain alat musik dengan cukup baik. Saya harap Bapak Jefri berkenan memberikan hiburan bagi WBP,” harap Bayu.
Pemindahan dilakukan karena ketiganya akan mengikuti persidangan pada Pengadilan Tipikor Ambon. Cabang Kejari Maluku Tengah di Wahai selaku Kejaksaan yang bertanggung jawab atas ketiga tahanan karena Tempat Kejadian Perkara terjadi di Seram Bagian Utara menjemput dan mengawal langsung prosesi pemindahan hingga ke Rutan Ambon.
Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Hakim Abdul Gani, menyampaikan walau Rutan Masohi telah menyediakan fasilitas persidangan online, tetapi pelaksanaan sidang tetap mengikuti permintaan dari pengadilan yang bersangkutan. “Persidangan tindak pidana korupsi memiliki prosedur yang berbeda dari tindak pidana umum dan tidak bisa diganti dengan persidangan online. Untuk mempercepat proses pemindahan, staf kami sudah mempersiapkan berkas yang diperlukan sebelum pihak Kejaksaan datang menjemput,” jelas Gani.
Setelah persidangan selesai, apakah ketiga WBP tersebut akan dikembalikan ke Rutan Masohi atau tidak, ia hanya bisa menunggu hasil putusan Pengadilan. “Ada banyak kemungkinan dari hasil sidang putusan. Bisa saja mereka ditempatkan di Lapas atau Rutan Ambon maupun pada Lapas Wahai. Tetapi kalau memang dikembalikan ke Rutan Masohi, kami siap membina mereka,” tambah Gani.
Sebagai informasi, Pengadilan Tipikor di Provinsi Maluku hanya terdapat di ibukota provinsi sehingga diperlukan pemindahan tahanan dari Rutan Masohi ke Rutan Ambon untuk mengikuti persidangan.
“Saat ini pelaksanaan seluruh tugas dan fungsi (Tupoksi) baik secara teknis maupun administratif sudah terkontrol oleh aplikasi. Dengan begitu pengontrolan dari pusat juga semakin mudah. Jadi saya harap tidak ada yang bekerja sendiri, harus saling membantu satu sama lain,” ujar Saiful.
Saiful menekankan untuk menjadi petugas Pemasyarakatan yang dapat mengayomi dan menganggap Warga Binaan Pemasyaraktan (WBP) sebagai keluarga yang harus dibina. Tidak lupa Saiful juga menhimbau untuk jangan pernah mencoba mengkhianati organisasi, karena cepat atau lambat semua akan terungkap.
“Sebelum bertindak, coba pikirkan kembali akibat yang akan ditimbulkan. Sedikitpun ada niatan untuk mengkhianati organisasi, karir tidak akan berjalan dengan baik,” himbau Plt. Kadivpas yang saat ini juga menaungi Lapas Ambon.
Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad, menytujui apa yang telah disampaikan oleh Plt. Kadivpas dengan terus mengingatkan kepada Jajarannya untuk menerapkan tiga semangat dalam melaksanakan tugas, yaitu semangat kebersamaan, semangat kekeluargaan dan semangat solusi.
“Back to Basic bukan berarti bekerja dengan ‘sekedar’. Melainkan melaksanakan tugas sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ada. Ditambah dengan menerapkan tiga semangat dan menghilangkan mental blocking, kita dapat menyunjukan kinerja secara nyata,” ungkap Bayu.
Pada kesempatan kali ini, Plt. Kadivpas didampingi Karutan melakukan peninjauan kondisi dapur pada Rutan Masohi untuk melihat langsung apakah yang telah diinputkan pada SIMONEVBAMA sesuai atau tidak. Tidak menyia-nyiakan kesempatan, Karutan mengajak Plt. Kadivpas untuk melihat area pertanian dan perkebunan yang ada di dalam Rutan dan sarana prasana pembinaan Rutan Masohi yang telah diperbaharui antara lain ruang pangkas ‘NYONK BARBERSHOP’ dan perpustakaan ‘MANUSELA BRAIN’. Dilakukan juga peninjauan lingkungan Rutan terkait sarana dan prasarana keamanan.
Walau angka penyebaran Coronavirus disease (COVID-19) sudah mulai menurun di Kota Masohi, namun tidak mengurangi upaya Rutan Masohi dalam mencegah penyebaran COVID-19 di Rutan.
Penyemprotan disinfektan dimulai dari area Penjaga Pintu Utama, pos kepala regu pengamanan, ruang kerja petugas, tempat ibadah, kamar hunian Warga Binaan Pemasyarakatan (WB), hingga dapur. Selain itu, petugas juga mengecek kebersihan dan kerapian kamar hunian WBP sebagai salah satu proses dekontaminasi membunuh mikroorganisme dan virus/bakteri pada objek permukaan benda mati, seperti jeruji sel, kursi, lemari, meja, gagang pintu, etalase, dan lain-lain.
Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad, menyampaikan penyemprotan disinfektan dilakukan sebagai upaya memberikan perlindungan terhadap kesehatan dan keselamatan para petugas maupun WBP. "Memang tidak ada pihak luar selain petugas yang keluar masuk Rutan, tetapi kami masih menerima tahanan baru dari Kejaksaan sehingga masih diperlukan sterilisasi lingkungan untuk mencegah penyebaran COVID-19,” ujar Bayu.
Rutan Masohi juga melakukan pemberian masker massal serta pengecekan kesehatan berkala yang dilakukan petugas kesehatan terhadap WBP dan petugas sehingga meminimalisir risiko gejala COVID-19. "Dibutuhkan kesadaran bersama sebagai upaya dan kerja sama dari semua pihak untuk memutus mata rantai COVID-19," tambah Bayu.
Kegiatan tersebut melibatkan WBP Asimilasi kerja luar yang diawasi dan mendapat pengawalan langsung dari Kepala Kesatuan Pengamanan Rutan, Ackmal M. Nur.
Sebelumnya, Rutan Masohi terus melakukan pembersihan secara rutin untuk menciptakan suasana yang nyaman dan indah. “Sudah semestinya kita menjaga dan memelihara kebersihan serta mempercantik area Rutan untuk memperlihatkan bahwa Kota Masohi memiliki instansi-instansi yang terawat,” tutur Karutan Masohi, Bayu Muhammad.
HUT Ke-64 Kota Masohi mengusung tema “Masohi Maju, Maluku Tengah Sejahtera”. Untuk mewujudkan tema tersebut, Karutan menjelaskan diperlukan kesadaran untuk meninggalkan mental blocking dan keinginan untuk maju bersama.
“Kami sangat mendukung kemajuan Kota Masohi dengan menghilangkan mental blocking jajaran Rutan Masohi. Kami akan terus membangun sinergi dengan instansi lainnya untuk memberikan perubahan yang lebih baik untuk Kota Masohi,” janji Bayu.
Barang-barang tersebut diterima dengan kondisi lengkap dan berfungsi baik oleh Kepala Subseksi Pengelolaan Agustina Lawalata, kemudian ditindaklanjuti oleh staf Pengelola BMN, Siti Nur Rumau, untuk dibuatkan laporan penerimaan dan pertanggungjawaban.
Penyerahan inventaris disaksikan langsung oleh Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad. Inventaris tersebut rencananya akan didistribusikan untuk subseksi pengelolaan guna mendukung serta menunjang kegiatan urusan tata usaha Rutan.
PC akan dimanfaatkan untuk petugas yang selama ini bekerja menggunakan laptop pribadinya demi meningkatkan kompetensi, produktivitas, dan profesionalisme petugas. Sementara itu, printer akan digunakan petugas yang rutinitasnya bergelut dengan laporan-laporan dengan intensitas tinggi sehingga meminimalisir terlambatnya pembuatan laporan. Adapun webcam akan menunjang kegiatan yang berhubungan dengan telekonferensi di masa pandemi COVID-19.
"Semoga dengan adanya enambahan iniventaris dari Ditjenpasini dapat dioptimalkan sebaik mungkin guna mendongkrak produktivitas dalam bekerja,” harap Bayu.
Tanda kehormatan Satyalancana Karya Satya diberikan kepada tiga orang pegawai, yaitu Kepala Subseksi Pengelolaan, Agustina Lawalata menerima Satyalancana Karya Satya 30 tahun serta dua orang Staf Kesatuan Pengamanan Rutan (KPR), Dahlan Anggoda dan Prisilya M. Saiya menerima Satyalancana Karya Satya 10 tahun.
“Bukan waktu yang singkat yang telah kalian berikan kepada negara dan inilah cara negara mengapresiasi kinerja kalian dengan memberikan penghargaan Satyalancana Karya Satya. Semoga penghargaan ini dapat menjadi daya dorong untuk lebih semangat dalam bekerja,” ujar Bayu.
Kasubsi Pengelolaan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Rutan Masohi yang telah membantu dalam mendapatkan penghargaan Satyalancana Karya Satya. “Sudah 30 tahun saya mengabdi pada Kementerian Hukum dan HAM dan sudah 3 Satyalancana Karya Satya yang saya dapatkan. Terima kasih kepada semua yang telah membantu saya selama ini, dan saya bertekad untuk memberikan yang terbaik hingga pensiun nanti,” ungkap Ine.
Sedang untuk penghargaan Pattimura Muda Masohi periode bulan Oktober 2021, diberikan kepada Kepala Regu Pengamanan (Karupam), Rudolf Risakotta. Pattimura Muda Masohi merupakan penghargaan yang diberikan Rutan Masohi kepada pegawai yang telah memberikan kinerja maksimal.
“Ada penilaian khusus dari jajaran Struktural dalam penentuan Pattimura Muda Masohi, hal yang mendasar adalah dari absen dan jurnal. Saya harap rekan-rekan lainya dapat termotivasi untuk memberikan kinerja yang optimal sehingga dapat kami berikan Pattimura Muda Masohi di periode berikutnya,” pesan Bayu.