AGUSTUS 2O21
Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad menyempatkan diri untuk memantau jalannya persidangan.
Untuk memberikan suasana yang kondusif saat berlangsungnya persidangan, pihak Rutan Masohi menyiapkan ruangan tersendiri untuk dapat tersambung secara langsung melalui daring ke Kejaksaan Negeri Maluku Tengah dan Pengadilan Negeri Kota Masohi.
Kali ini pada kasus yang bisa dikatakan viral, yaitu penambangan emas ilegal menggunakan bahan merkuri yang dilarang karena membahayakan.
Didampingi oleh petugas Pelayanan Tahanan, Tahanan berinisial H alias LA mengikuti sidang putusan dengan seksama. LA terjerat pidana dalam Pasal 158 jo. Pasal 35 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2020 tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara.
Kasus terjadi kala ditemukannya tambang emas pada Desa Haya, Maluku Tengah. Memanfaatkan fenomena tersebut, LA membuat tambang emas yang dikelola tanpa izin pihak yang bersangkutan, hanya melalui izin lisan dari Kepala Desa setempat. Pada saat penangkapan, ditemukan alat pengolahan material emas (tromol), bahan kimia jenis Mercuri dan juga hasil olahan emas belum sempurana (Un Volide).
Akbiat perbuatannya, LA dijatuhkan putusan 1 tahun kurungan penjara dengan denda 1 Milyar subsidier 3 bulan.
Pemberian asimilasi di rumah merupakan hak integrasi yang diperoleh WBP sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Permenkumham) Nomor 24 Tahun 2021 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Asimilasi, Pembebasan Bersyarat (PB), Cuti Menjelang Bebas (CMB), dan Cuti Bersyarat (CB) bagi Narapidana dan Anak dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran COVID-19 di dalam Lapas / Rutan.
Surat Keputusan (SK) Asimilasi di Rumah diberikan langsung oleh Kasubsi Pelayanan Tahanan, Hakim Abdul Gani kepada kedua orang WBP. Sebelum dilakukan pengeluaran, kedua WBP telah diberikan arahan oleh Pembimbing Kemasyarakatan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Ambon selaku Bapas yang akan mengawasi ketiga narapidana tersebut menjalani asimilasi di rumah.
Dikesempatan yang sama, Karutan Masohi, Bayu Muhammad memberikan penegasan bahwa asimilasi rumah tidak sama dengan bebas. Jadi masih ada program lanjutan yang masih harus diselesaikan. Bayu berharap pada saat menjalankan Asimilasi dirumah tentunya tidak melakukan pelanggaran kembali, baik norma adat maupun aturan pemerintah. Manfaatkan program Asimilasi ini menjadi bermanfaat untuk diri sendiri dan lingkungan. Jangan sia-siakan kepercayaan dan kesempatan yang diberikan oleh Negara. Terakhir sebagai manusia sudah pasti tidak memutus tali silaturahmi dengan pihak Rutan, tutup Bayu
Bantuan peralatan mandi diterima langsung oleh Kepla Subseksi Pelayanan Tahanan, Hakim Abdul Gani. Didampingi oleh Staf Pembinaan Kerohanian Kristen, Melkianus Sinay, Kasubsi Yantah menyerahkan bantuan alat mandi tersebut kepada WBP.
“Bantuan ini adalah nikmat yang diberikan Tuhan melalui pengurus GDpI EL-ROI kepada kalian. Tuhan masih saying kepada kalian walau sedang menjalani masa pidana, untuk itu jangan pernah lupa untuk bersyukur atas segala nikmat yang didapatkan,” ungkap Melky kepada para WBP.
Peralatan mandi yang diberikan berupa sabun, sampo, pasta gigi, sikat gigi, serta sabun colek dan sabun cuci baju yang dapat digunakan oleh WBP untuk menjaga kebersihan diri. Bantuan yang diberikan oleh pihak GDpI El-ROI Masohi merupakan bantuan untuk Pelayanan Kasih. Sebagaimana Yesus Kristus datang ke dunia bukan untuk dilayani, tetapi untuk melayani sesame manusia, gereja yang merupakan Tubuh Kristus dalam dunia ini juga dipanggil untuk melayani sesama manusia.
Bertempat di Aula Rutan, kegiatan dibuka dan dimpin oleh Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad dan bertindak sebagai pemberi materi atau narasumber yaitu Kepala Bagian Umum Kanwil Kemenkumham Maluku.
Dalam pembukaan Kabag Umum, La Margono menyampaikan maksud & tujuan kegiatan ini bukan karena terjadi penyimpangan, namun lebih cenderung kepada pembinaan pegawai dengan melalui teknik preventif atau pencegahan, perihal perilaku pegawai secara kedinasan.
La Margono memberikan penguatan motivasi kinerja pegawai. Salah satunya adalah merubah pola pikir atau mindset yang lama. Dalam bekerja, bukan hanya bekerja "sekedar". Dimulai dengan keikhlasan dan penghayatan. Hindari prilaku kerja pada zona nyaman. Pentingnya pembinaan pegawai melaui sistem “tour of duty & tour of area”, yaitu mutasi. Ia berharap bila diterapkan mutasi, kiranya berlandaskan reward atau penghargaan. Tidak sebaliknya yaitu punishment atau penghukuman.
“Hal tersebut dapat dimulai dari dalam diri pribadi petugas. Jika bukan kita, maka siapa lagi. Bila tidak sekarang, maka kapan lagi,” tambah Bayu selaku Karutan.
Bayu mengibaratkan organisasi seperti berada di dalam sebuah kolam, apabila organisasi tidak bergerak (dalam hal positif), maka sangat memungkinkan tenggelam, tutup Bayu.
Kegiatan Monev kali ini dipimpin langsung oleh Kepala Bagian Umum Kanwil Kemenkumham Maluku, La Margono untuk melakukan pemeriksaan pada bagian Pengelolaan Rutan Masohi meliputi Kepegawaian, Keuangan dan Barang Milik Negara (BMN).
Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad beserta jajaran menerima langsung kedatangan Tim Monev Kanwil Maluku pada ruangan kerja Karutan. Sebagai pembuka, Bayu menyampaikan kondisi terkini Rutan Masohi tentang SDM meliputi jumlah pegawai dan personil keamanan. Hal ini juga yang menjadi langkah awal dalam masa kepemimpinannya yang baru 8 bulan.
Minimnya jumlah pegawai tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak memberikan kinerja yang optimal, dalam pelayanan dan pembinaan WBP, ujar Bayu.
Hal kedua yang tidak kalah pentingnya dalam pembenahan Rutan adalah Sarpras (sarana dan prasarana).
Rutan sudah bukan menjadi tempat yang menakutkan dan menyeramkan, namun sebaliknya harus memenuhi unsur humanis dan mengutamakan pelayanan masyarakat. Salah satunya tentu dengan pembenahan dan mempertahankan BMN yang sudah ada. Pengelolaan anggaran yang baik adalah kunci dalam keberhasilan keberlangsungan pengelolaan penyelenggaraan dinas.
Hal ketiga yang menjadi perhatian Bayu adalah, untuk melengkapi pemberitaan akan pentingnya publikasi bahwa Rutan Masohi harus terus bergerak berkesinambungan menuju arah kebaikan, maka kehumasan menjadi sangat penting. Oleh karenanya dalam pembentukan tim kehumasan Rutan Masohi dilaksanakan secara selektif, pungkas Bayu.
Kabag Umum menjelaskan bahwa Kanwil Maluku melakukan Monev dilakukan untuk memantau apakah Unit Pelaksana Teknis (UPT) sudah melakukan tugas sesuai dengan tugas dan fungsi. Monev pada Rutan Masohi dilakukan untuk meninjau agar dapat diajukan menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) Tahun 2022.
Diakhir kegiatan, Kabag Umum didampingi oleh Karutan beserta jajaran menyempatkan diri untuk berkeliling blok dan meninjau area pekerbunan pada area luar Rutan Masohi. Saat ini Rutan Masohi telah memiliki pekerbunan jeruk nipis, limau dan lemon cina, pisang, ladang cabai, kacang dan kelapa, serta peternakan unggas. Adapun hasil dari perkebunan dan peternakan tersebut merupakan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) bagi Rutan Masohi.
Pada kesempatan tersebut, Margono menyampaikan bahwa Kanwil Maluku sudah melewati tahap Tim Penilai Internal (TPI). Tercapainya pada tahap tersebut berkat semangat dan kesatuan kinerja seluruh pegawai Kanwil Kemenkumham Maluku. Dengan begitu, Margono berharap Rutan Masohi memiliki rasa semangat dan kesatuan yang sama pada WBK (wilayah bebas dari korupsi) tahun 2022.
Masih ada beberapa UPT yang pengelola keuangannya tidak sesuai dengan aturan, sehingga Monev ini perlu dilakukan. Semoga Rutan Masohi tidak begitu. Saya pribadi sangat mendukung Rutan Masohi untuk menuju WBK tahun depan, ungkap Margono.
Pelaksanaan sidak dipimpin langsung oleh Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad bersama dengan Staf Pengamanan Rutan Masohi juga Regu Pengamanan yang sedang bertugas saat itu.
Dalam arahannya Bayu menyampaikan bahwa pelaksanaan sidak kali ini difokuskan pada kamar hunian khusus narapidana Narkotika. Hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban (Kamtib) yang ditimbulkan oleh narapidana Narkotika. Walaupun begitu, Karutan tidak lupa megingatkan untuk tetap melakukan sidak sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan Prosedur Tetap (Protap).
“Narapida Narkotika yang kami miliki memang sangat rawan, tetapi jangan lupakan SOP dan Protap yang ada. Lakukan sidak secara humanis dan tidak menggunakan kekerasan,” pesan Bayu.
Pada sidak kali ini Rutan Masohi bersih dari Handphone, Pungutan Liar (Pungli) maupun Narkoba (Halinar). Walaupun begitu, terdapat 3 gunting dan 2 rakitan pisau yang dapat menimbulkan gangguan kamtib.
“Ditemukannya benda tajam merupakan hal yang riskan. Setelah ini kami akan memanggil Warga binaan yang terkait dengan benda tajam tersebut untuk mencegah adanya lagi gunting maupun rakitan pisau,” ungkap Plh. Kepala Kesatuan Pengamanan (KPR), Hakim Abdul Gani yang saat ini juga menjadi Plh. Ketua SATOPS PATNAL Rutan Masohi.
Pada sidak tersebut, ditemukan juga piring kaca dan sendok besi pada kamar hunian. Kedua benda tersebut merupakan Barang Milik Negara (BMN) Rutan Masohi yang digunakan saat ada kegiatan di Rutan.
“Saya berharap agar para pegawai lebih dapat bertanggungjawab dalam penggunaan BMN Kantor, terlebih barang pecah belah seperti piring, sendok maupun gelas kaca. Barang-barang tersebut dapat memicu terjadinya gangguan kamtib pada kamar hunian,” ujar Bayu.
WBP gelombang kedua ini mendapatkan vaksin yang sama seperti yang didapatkan oleh petugas dan WBP gelombang pertama, yaitu sinovac. Sebanyak 30 orang WBP mendapat vaksin kali ini, sedang 20 orang Warga binaan lainnya belum bisa mendapatkan vaksin karena kondisi kesehatan yang tidak mendukung untuk mendapatkan vaksin.
Dalam penyampaiannya, Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad tidak lupa mengingatkan para Warga binaan yang mendapatkan Vaksin untuk tetap menjaga kesehatan karena vaksin saja tidak cukup untuk melindungi diri dari virus Covid-19.
"Tetap mematuhi dan menerapkan protokol kesehatan yang telat ditetapkan oleh pemerintah. Kami juga akan membantu kalian untuk menjaga imunitas dengan berjemur setiap paginya saat cuaca sedang cerah," pesan Bayu.
Pada akhir kegiatan, dr. Rahel, salah satu Tenaga Kesehatan dari Puskesmas Letwaru yang turut memberikan vaksin kepada Warga binaan gelombang kedua ini mengingatkan untuk menjaga kesehatan sampai dengan jadwal vaksin kedua nanti.
"Ada dua dosis vaksin Covid-19 yang akan didapatkan, hari ini yang pertama. Dosis kedua akan didapatkan 28 hari setelah dosis pertama. Tolong jaga kesehatan sampai dengan 28 hari kedepan supaya tetap bisa mendapatkan vaksin dosis kedua," ujar dr. Rahel.
Dilaksanakan pada Ruangan Pelayanan Tahanan Rutan Masohi, 1 (satu) orang Pembimbing Kemasyarakatan (PK) Bapas Ambon, Milza Titaley melakukan Litmas Pembinaan Awal kepada ketiga orang Warga binaan. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan bahwa Pembinaan Narapidana dilaksanakan secara bertahap, yaitu tahap awal, tahap lanjutan, dan tahap akhir. Litmas Pembinaan Awal bertujuan untuk mengetahui latar belakang WBP serta untuk mengetahui potensi keterampilan yang dimiliki oleh WBP
"Tunjukan perilaku baik di dalam Rutan. Jangan melanggar peraturan yang ada. Dengan begitu kami dengan senang hati akan mengurus dan memberikan hak-hak yang berhak kalian dapatkan," pesan Milza kepada tiga orang WBP.
Pada kesempatan ini PK juga menjelaskan kepada WBP proses integrasi WBP sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI No. 3 Tahun 2018 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Remisi, Asimilasi, Cuti Mengunjungi Keluarga, Pembebasan Bersyarat (PB), Cuti Menjelang Bebas (CMB) dan Cuti Bersyarat (CB).
Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan Rutan Masohi, Hakim Abdul Gani menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak Bapas Ambon karena telah memenuhi permintaan Litmas yang diajukan sehingga usulan terhadap WBP dapat cepat terlaksana.
"Semoga dengan Litmas ini hubungan antara Rutan Masohi dengan Bapas Ambon semakin erat untuk bersinergi memberikan hak-hak kepada WBP," harap Gani.
Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad menyampaikan bahwa pengurusan Litmas merupakan kegiatan Pembinaan Integrasi yang diberikan kepada WBP dan sama sekali tidak ada pungutan biaya.
Berdasarkan Perintah Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad kepada Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Hakim Abdul Gani dan staf Pembinaan Kemandirian, Elizier Lesnussa memandu kegiatan dengan tetap adanya pengawasan langsung dari Petugas Pengamanan.
Pembersihan pada tembok dilakukan guna merawat tembok yang sudah usang akibat cuaca yang tidak menentu saat ini. Selain itu, permbersihan juga dilakukan untuk mencegah timbulnya penyakit yang diakibatkan oleh jamur yang ada pada tembok seperti alergi, sulit bernafas, sinusitis, serta infeksi bakteri Escherichia coli (E.coli) dan Staphylococcus aureus.
“Saat ini sedang musim pancaroba, sebentar hujan, sebentar panas. Selain berbahaya bagi daya tahan tubuh, juga membuat dinding lembab dan cepat berjamur. Saat cuaca sedang bersahabat seperti pagi ini, langsung kami gunakan untuk melakukan pembersihan dinding supaya tidak semakin terlihat usang dan tidak menimbulkan penyakit,” ujar Bayu.
Sedang untuk pemotongan rumput baik pada area dalam maupun area luar Rutan Masohi telah dilakukan rutin setiap bulannya. Tetapi karena Rutan Masohi memilik tanah yang subur juga ditambah dengan hujan yang turun terus menerus, sehingga pemotongan rumput dilakukan lebih sering lagi.
“Tanah subur yang kami miliki memang membutuhkan perawatan yang intens. Sehingga kami akan terus melakukan pembersihan secara rutin untuk menciptakan suasana yang nyaman dan indah di Rutan Masohi,” tambah Bayu.
Bahkan, Kepala Kanwil (Kakanwil) Kemenkumhan Maluku, Andi Nurka, menyebut laporan Rutan Masohi menjadi pelopor dan contoh baik bagi Unit Pelaksana Teknis lain di Maluku.
“Walau dengan sarana prasarana yang kita miliki kurang memadai, tetapi tidak menjadi alasan bagi untuk tidak memberikan kinerja maksimal. Kakanwil sudah menyampaikan beliau akan membantu Rutan Masohi jika memerlukan sesuatu,” ucap Bayu, Kamis (19/8).
Karutan juga menyampaikan harapannya untuk dapat lebih dekat dan tidak terlalu kaku dengan petugas pengamanan supaya lebih mudah bertukar pikiran untuk menyampaikan masukan dan inovasi-inovasi baru yang dapat memperkuat pengamanan Rutan Masohi.
“Tidak ada masalah yang tidak terselesaikan melalui komunikasi. Mari kita sama-sama memperbaiki komunikasi supaya tidak ada lagi kesalahpahaman,” ajaknya.
Sementara itu, Pelaksana Harian Kepala Kesatuan Pengamanan, Hakim Abdul Gani, menambahkan untuk menyiasati penjagaan pada pos penjagaan dan pengawasan terhadap Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang sedang bekerja di area belakang blok hunian dengan minimnya anggota pada regu pengamanan dengan melakukan rolling penjagaan pada pos penjagaan setiap 1-2 jam sekali.
“Pos penjagaan kosong dan tidak ada pengawasan langsung kepada WBP yang sedang bekerja merupakan hal fatal yang dapat menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban. Hal yang dapat dilakukan saat ini sebagai deteksi dini adalah dengan rolling penjagaan setiap jamnya. Jangan hanya melakukan penjagaan pada posisi yang sama,” tegas Gani.
Pada kesempatan ini juga dilakukan tes urine bagi petugas pengamanan dengan hasil keseluruhannya negatif. Rutan Masohi tidak hanya melakukan tes urine kepada WBP, tetapi juga pada petugas sebagai bentuk keseriusan dalam memberantas penyalahgunaan narkoba.
Kegiatan pembersihan dipimpin langsung oleh petugas Pembinaan Kemandirian, Eliezer Lesnussa.
Kebersihan menjadi perhatian serius bagi Jajaran Rutan Masohi pada musim pancaroba saat ini dengan melakukan pembersihan secara rutin setiap harinya. Rumput-rumput yang semakin rimbun serta semak belukar yang semakin lebat dan menutupi jalur menuju pos atas menjadi salah satu alasan kegiatan bersih-bersih area belakang kamar hunian ini dilakukan.
Kegiatan pembersihan dilakukan oleh seluruh Warga binaan sebagai bentuk pembinaan untuk menimbulkan rasa kesadaran akan pentingnya kebersihan lingkungan yang mereka tempati setiap harinya dan juga menjaga kebersihan dapat mengurangi resiko penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang kotor.
"Pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat merupakan hal yang harus diutamakan karena kebersihan merupakan awal dari kesehatan. Jiwa yang bersih dan sehat memupukkan kesadaran kepada kita untuk melakukan hal yang terbaik kepada lingkungan,” pesan Lesnussa kepada Warga binaan.
Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad menambahkan bahwa kenyamanan dan kebersihan Rutan Masohi dan sekitarnya adalah suatu kewajiban bagi seluruh Warga Binaan bertujuan untuk membersihkan dan mensterilkan serta memutus penyebaran Covid-19.
“Saat ini musim yang sangat rentan terkena penyakit dan sebagai salah satu upaya memutus penyebaran virus Covid-19, kami lalukan pembersihan rutin setiap harinya. Terutama agar warga binaan menjadi nyaman dan sehat menempati blok hunian,” imbuh Bayu.
Upacara dihadiri oleh Jajaran dan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Masohi.
Sebelumnya, pelaksanaan Final keseluruh 5 cabang olahraga yang ditandingkan telah terlaksana pada Sabtu (14/8) dengan penuh antusias oleh petugas maupun WBP Rutan Masohi. Kelima cabang olahraga tersebut adalah Gawang Mini, Tennis Meja, Volley, Gaple dan Catur. Tim Petugas Rutan Masohi berhasil mendapatkan Juara Satu untuk cabang olahraga Gawang Mini dan Tennis Meja, sedang untuk ketiga cabang olahraga lainnya dijuarai oleh tim WBP.
“Pekan Olahraga kami adakan untuk memberikan hiburan kepada Warga binaan sehingga mereka masih dapat merasakan antusiasme menyambut Hari Kemerdekaan. Kami juga berharap hubungan antara petugas dan WBP Rutan Masohi semakin erat setelah terlaksananya Pekan Olahraga ini,” ungkap Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad.
Pada laporan pelaksanaannya, Ketua panitia pelaksanaan Pekan Olahraga juga Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Hakim Abdul Gani menyampaikan bahwa Pekan Olahraga telah terlaksana dengan aman dan tertib, untuk itu Gani mengucapkan terima kasih kepada seluruh petugas dan WBP yang telah berpartisipasi.
“Pekan Olahraga dapat terlaksana dengan baik berkat dukungan serta partisipasi dari petugas maupun Warga binaan. Terimakasih telah menjaga keamanan dan ketertiban selama Pekan Olahraga terlaksana. Selamat bagi petugas maupun WBP yang memenangkan pertandingan. Kemenangan yang dicapai merupakan keberhasilan bersama bagi kita semua,” ujar Gani.
Upacara diakhiri dengan penyerahan hadiah oleh Ketua Panitia Pelakasana kepada para pemenang, Gani berharap hadiah yang diberikan dapat bermanfaat dan memberikan semangat untuk bertanding kembali pada Pekan Olahraga yang akan datang.
Terik matahari menemani pertandingan Volly tim pegawai melawan tim warga binaan untuk merebutkan juara tiga. Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad hadir langsung untuk menonton pertandingan dengan seksama sekaligus memastikan pertandingan berjalan dengan lancar dan tidak ada kecurangan. Pegawai dan Warga binaan yang tidak ikut bertanding turut meramaikan jalannya pertandingan dengan menyorakan dukungan kepada kedua tim.
"Saya yakin Warga binaan Rutan Masohi memiliki ketahanan imun yang kuat sehingga tidak ada yang mendapatkan efek samping setelah menerima vaksin tahap pertama, dengan begitu pelaksanaan Pekan Olahraga masih tetap dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan," ungkap Bayu.
Pelaksanaan Pekan Olahraga Rutan Masohi akan terus berjalan sampai dengan 16 Agustus 2021. Diharapkan dengan terlaksananya Pekan Olahraga, masih dapat memberikan semarak Hari Kemerdekaan kepada Warga binaan walau sedang menjalani masa pidana.
Kepala Ombudsman Perwakilan Maluku, Hasan Slamat terjun langsung untuk melihat apa saja pelayanan publik yang diberikan Rutan Masohi terutama pada masa pandemi saat ini. Pada kesempatan itu, Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad menerangkan bahwa Rutan Masohi sudah tidak lagi menerima kunjungan fisik semenjak awal pandemi, hal tersebut dilakukan untuk menekan angka penyebaran virus Covid-19. Layanan Kunjungan digantikan dengan Layanan Video Call dan Layanan Penitipan Barang bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
“Kami membuat background betemakan padang pasir untuk menampilkan unsur Timur Tengah yang digunakan sebagai background Layanan Video Call saat Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha,” jelas Bayu.
Hasan mengapresiasi inovasi Layanan Video Call yang diberikan Rutan Masohi, sehingga WBP masih dapat bersilaturahmi dengan keluarga meskipun tidak dapat bertemu secara langsung. Layanan Video Call bagi WBP diberikan gratis tanpa ada biaya apapun selama 5 menit.
Selain melakukan pengecekan terhadap Pelayanan Publik, pada kesempatan ini juga digunakan Ombudsman Perwakilan Maluku untuk melakukan pengecekan terhadap kelayakan Dapur Rutan Masohi untuk mengecek ketersedian bahan makan dan kebersihan dalam mengelolah makanan bagi WBP.
Kunjungan Ombudsman Perwakilan Maluku kali ini bertepatan dengan pelaksanaan Vaksin Covid-19 bagi WBP Rutan Masohi. Hal tersebut menunjukan bahwa Rutan Masohi telah memenuhi hak WBP untuk tetap mendapatkan Vaksin meskipun sedang menjalankan masa pidana.
Demi layak mendapatkan predikat WBK 2022, Bayu menjelaskan bahwa saat ini sedang dalam proses pengembangan dimulai dari lini terutama yaitu kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Pengembangan tersebut dilakukan dengan pemberian penghargaan Pattimura Masohi setiap bulannya, sehingga Pegawai Rutan Masohi dapat lebih optimal lagi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya.
Selain SDM, Karutan juga sedang dalam proses pemanfaatan IT dengan pengembangan aplikasi jaringan berbasis IT. Untuk saat ini, Rutan Masohi sedang dalam tahap optimalisasi pemberian slip gaji dan tujangan kinerja pegawai melalui e-mail. Sidang bagi tahanan juga telah terlaksana dengan pemanfaatan jaringan berbasis IT dengan terlaksana secara virtual.
Vaksinasi dilaksanakan di Aula Rutan Masohi oleh Tim Medis dari Dinas Kesehatan Letwaru kepada 50 (lima puluh) orang WBP untuk kelompok pertama.
Kegiatan dibuka oleh Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad dengan memberikan pentingnya vaksinasi dalam penanggulangan penyebaran covid-19. Berdasarkan data dilansir oleh WHO, bahwa 60% korban meninggal karena Covid-19 disebabkana karena belumnya mendapatkan vaksinasi dimaksud. Dan juga ditambahkan bahwa pemberian motivasi kepada WBP supaya tidak takut mendapatkan Vaksinasi.
“Petugas sudah mendapatkan Vaksinasi yang sama seperti yang akan kalian dapatkan. Tidak perlu takut karena tidak ada efek samping yang dirasakan oleh petugas,” ungkap Bayu.
Pemberian Vaksinasi bagi WBP Rutan Masohi dibagi menjadi 2 (dua) gelombang dengan mengutamakan Tahanan Pendamping (Tamping) untuk lebih dahulu mendapatkan Vaksinasi. Bayu menjelaskan pemberian Vaksinasi diutamakan bagi Tamping karena mobilitas Tamping dalam berinteraksi dengan petugas lebih besar dibanding WBP yang bukan Tamping.
Pada akhir kegiatan, Karutan mengucapkan terimakasih kepada Tenaga Kesehatan setempat karena sudah memberikan Vaksinasi bagi WBP Rutan Masohi sehingga WBP telah mendapatkan proteksi bagi diri sendiri dari virus Covid-19. Bayu juga berpesan kepada WBP yang telah mendapatkan Vaksinasi dosis pertama untuk menjaga kesehatan hingga jadwal Vaksinasi dosis kedua nanti.
“Vaksinasi dosis kedua akan dilaksanakan 28 (dua puluh delapan) hari setelah dosis pertama. Jaga Kesehatan kalian hingga 28 hari kedepan supaya bisa mendapatkan Vaksinasi dosis kedua,” pesan Bayu.
Tidak lupa Bayu mengingatkan kepada WBP untuk tetap menaati Protokol Kesehatan yang telah dianjurkan Pemerintah, karena Vaksinasi saja tidak cukup untuk melindungi diri dan tetap harus diimbangi dengan penerapan Protokol Kesehatan.
2 (dua) orang tenaga kesehatan Rutan Masohi melakukan pemeriksaan meliputi tekanan darah dan keluhan yang dirasakan Warga binaan serta pemberian resep serta obat jika memang diperlukan untuk pemulihan.
Kepala subseksi Pelayanan Tahanan, Hakim Abdul Gani menyampaikan bahwa pemberian Vaksin bagi Warga binaan merupakan hak dasar yang wajib diberikan oleh Rutan Masohi kepada Warga binaan, juga sebagai upaya memotong rantai penyebaran virus Covid-19.
"Walaupun Warga binaan hanya berada di dalam Rutan, tidak mengurangi kemungkinan untuk terpapar virus Covid-19. Vaksinasi merupakan upaya untuk melindungi diri sendiri dari terpapar virus Covid-19," jelas Gani.
Kegiatan dilaksanakan pada Mesjid Darussalam Rutan Masohi dan dipimpin langsung oleh Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Hakim Abdul Gani.
Gani berpesan kepada seluruh Warga binaan untuk dapat menyambut tahun baru Islam dengan merenungkan apa yang telah diperbuat selama 1442 Hijriah dan membuat resolusi baru untuk 1443 Hijriah dengan mempersering Shalawat, Istighfar, dan Zikir.
Tidak lupa Gani mengingatkan untuk lebih disiplin dalam beribadah dengan menjalankan sholat 5 (lima) waktu di Mesjid. Juga untuk tidak perlu lagi menunggu pengumuman untuk berkumpul di Mesjid melaksanakan pembinaan kerohanian.
"Menerapkan disiplin kepada diri sendiri membuat iman akan semakin kuat, dengan begitu akan lebih mudah untuk menata kehidupan menjadi lebih teratur. Yang kami upayakan untuk teman-teman semua di sini adalah untuk membenahi diri dan menjadikan perbuatan yang membuat teman-teman yang ada di sini pelajaran untuk tidak diulang kembali," pesan Gani kepada Warga binaan.
Kegiatan pembinaan kerohanian bagi Warga binaan beragama Islam telah dijadwalkan rutin setiap minggu dengan pembacaan Al-Qur'an oleh Warga binaan yang dipandu oleh pengurus Dewan Kesejahteraan Mesjid (DKM) Rutan Masohi. Melalui pengurus DKM, Rutan Masohi berupaya agar seluruh Warga binaan beragama Islam tidak ada lagi yang buta Al-Qur'an setelah selesai menjalani masa pidana.
Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad sangat mengapresiasi pengurus DKM yang turut serta membantu Warga binaan yang belum dapat membaca Al-Qur'an.
"Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Tidak apa untuk memulai membaca Iqra meski usia sudah tidak muda lagi. Ilmu agama, termasuk membaca Al-Qur'an akan menjadi bekal saat menyelesaikan masa pidana dan kembali di tengah-tengah masyarakat," ungkap Bayu.
Kedua WBP yang mendapatkan ijazah Ratibul Kubro merupakan pengurus Dewan Kesejahteraan Mesjid (DKM) sekaligus Imam Mesjid Darussalam Rutan Masohi.
Kegiatan daring keagamaan merupakan salah satu inovasi pelayanan yang diberikan Rutan Masohi kepada WBP. Ijazah diberikan langsung oleh Ustadz Ridwan Abbas dari Bekasi, Jawa Barat.
Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad sangat mendukung kegiatan tersebut kepada WBP agar bersemangat mengikuti pembinaan keagamaan dan sebagai salah satu sarana untuk menjadi pribadi yang lebih baik setelah selesai menjalani masa pidana.
"Pandemi Covid-19 tidak menjadi halangan untuk memperoleh Ijazah Ratibul Kubro langsung dari ulama langsung. Semoga yang didapat oleh dua imam mesjid Rutan Masohi tersebut dapat dibagikan kepada warga binaan lainnya," ungkap Bayu.
Selain untuk menjaga kebersihan, pembersihan juga dilakukan untuk memberikan kenyamanan kepada masyarakat sekitar Rutan Masohi.
"Kebersihan adalah sebagian dari iman, sehingga harus dilakukan pembersihan secara rutin. WBP kami tekankan untuk melakukan hal tersebut hingga menjadi kebiasaan yang baik setelah selesai menjalankan masa pidana nanti," himbau Bayu.
Pada kesempatan ini juga dilakukan untuk pembetulan wastafel yang tertera pada taman di depan kantor. Sebagaimana diketahui selama pandemi Covid-19 masih berlangsung, Rutan Masohi tidak menerima layanan kunjungan tetapi digantikan dengan layanan penitipan barang bagi WBP. Untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 di dalam Rutan, Rutan Masohi menyediakan wastafel cuci tangan dengan air mengalir dan sabun bagi keluarga WBP yang datang untuk menitipkan barang.
"Pembetulan dilakukan untuk menyediakan wastafel cuci tangan dengan air mengalir dan sabun tidak hanya bagi keluarga WBP yang datang untuk menitipkan barang, tetapi juga bagi pegawai untuk dapat mencuci tangan terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam area perkantoran," ungkap Kasubsi Pelayanan Tahanan, Hakim Abdul Gani.
Pemberian asimilasi di rumah merupakan hak integrasi yang diperoleh WBP sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Permenkumham) Nomor 24 Tahun 2021 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Asimilasi, Pembebasan Bersyarat (PB), Cuti Menjelang Bebas (CMB), dan Cuti Bersyarat (CB) bagi Narapidana dan Anak dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran COVID-19 di dalam Lapas / Rutan.
Surat Keputusan (SK) Asimilasi di Rumah diberikan langsung oleh Kasubsi Pelayanan Tahanan, Hakim Abdul Gani kepada ketiga orang WBP. Sebelum dilakukan pengeluaran, ketiga WBP telah diberikan arahan oleh Pembimbing Kemasyarakatan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Ambon selaku Bapas yang akan mengawasi ketiga narapidana tersebut menjalani asimilasi di rumah.
“Pemberian asimiliasi di rumah bukan berarti masa pidana telah selesai, kalian masih diwajibkan untuk terus melapor kepada Bapas secara berkala sampai masa pidana benar-benar selesai. Hal yang tidak kalah penting adalah jangan berbuat tindakan yang melanggar hukum dan meresahkan di tengah-tengah masyarakat di masa pandemi pada saat ini,” Pesan Gani kepada ketiga WBP.
Ketiga WBP menyampaikan bahwa pelayanan yang diberikan oleh Rutan Masohi sudah sangat baik dan bersyukur karena bisa mendapatkan program asimilasi di rumah ini dengan gratis tanpa ada pungutan biaya mulai dari awal pengurusan hingga menjalankan program asimilasi di rumah. Ketiga WBP tersebut juga tidak lupa menyampaikan rasa terimakasih telah dibina, dirawat dan diberi pembekalan yang baik sehingga mereka benar-benar dapat kembali diterima di tengah keluarga dan masyarakat.
Upacara dipimpin langsung oleh Kepala Rutan Masohi, Bayu Muhammad dan diawali dengan penyampaian Laporan Ketua Panitia oleh Kepala Subseksi Pelayanan Tahanan, Hakim Abdul Gani. Dalam laporannya, Gani menyampaikan bahwa acara Pekan Olahraga ini akan dilaksanakan mulai dari 2 Agustus 2021 hingga 15 Agustus 2021 dan diperuntukan bagi Pegawai maupun Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Rutan Masohi yang ingin dan turut meramaikan serta memeriahkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Lomba yang akan diselenggarakan pada Pekan Olahraga Rutan Masohi meliputi lomba gawang mini, bola volley, tenis meja, catur dan gaple.
"Tujuan dilaksanakannya pekan olahraga adalah sebagai bentuk syukur kepada Tuhan atas nikmat Kemerdekaan yang diberikan, menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan antar pegawai dan WBP Rutan Masohi," tambah Gani.
Mengutip dari pepatah "mens sana in corporesano", Bayu berharap Pekan Olahraga Rutan Masohi dapat menjadi salah satu upaya peningkatan imunitas tubuh karena dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. Untuk menambah semangat, Bayu menyerukan yel-yel, "Selamat Pagi" "Pagi! Pagi! Pagi!" dan "Salam olahraga!" "Pasti Sehat! Pasti Kuat!".
"Terimakasih untuk semangatnya, semoga dalam pelaksanaan Pekan Olahraga Rutan Masohi dapat memberikan dampak yang baik untuk kita semua. Seperti yang sudah diucapkan saat Janji Wasit dan Janji Atlit, bermainlah dengan adil dan menaati peraturan yang telah ditetapkan. Jangan sampai menimbulkan perpecahan, terapkan nilai-nilai persaudaraan untuk meningkatkan kekompakan menuju tujuan yang telah disepakati bersama," pesan Bayu pada amanatnya.
Setelah melaksanakan upacara pembukaan, kegiatan langsung dilanjutkan dengan pertandingan gawang mini antara tim WBP blok hunian Siwabessy melawan blok hunian Pattimura. Karutan turut menyaksikan langsung pertandingan pertama penuh dengan suka cita.